SUKABUMIUPDATE.com - Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Sukabumi Cabang Cicurug terus mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi potensi kekeringan di wilayahnya.
Kepala Cabang Perumdam TJM Cicurug, Herni Supriyani, menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan berbagai strategi untuk memastikan pasokan air bersih tetap terjaga di tengah musim kemarau yang sedang berlangsung.
“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai bagian dalam organisasi kami untuk menghadapi situasi ini. Kami juga menerima pengaduan dari konsumen, yang kemudian kami koordinasikan untuk mencari solusi,” ujar Herni kepada sukabumiupdate.com, Jumat (6/9/2024).
Herni menjelaskan bahwa meskipun saat ini pasokan air masih cukup, pihaknya mencatat adanya peningkatan pemakaian air pada akhir pekan, terutama pada Sabtu dan Minggu yang merupakan jam puncak penggunaan. Hal ini menyebabkan beberapa daerah di dataran tinggi mengalami keterlambatan aliran air.
“Dataran tinggi memang agak terlambat mendapatkan air, karena harus menunggu aliran di daerah bawah selesai terlebih dahulu. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai bagian untuk mengatasi hal ini,” tuturnya.
Baca Juga: Perusahaan Maju Masyarakat Sejahtera, Harapan Bupati Sukabumi Di Hari Jadi Perumdam TJM Ke-34
Selain itu, Herni juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat kebocoran pipa berukuran 6 inci di daerah Cipanas. Namun, meski ada kebocoran, pelayanan air kepada konsumen tidak terganggu. “Sampai saat ini, belum ada dampak signifikan dari musim kemarau yang berlangsung. Untuk wilayah Kutajaya juga masih aman dan bisa teratasi," jelasnya.
Herni mengatakan bahwa potensi dampak akan muncul jika terjadi kebocoran di sumber air Cipanas, karena wilayah itu berperan penting dalam suplai air ke beberapa area.
Jika terjadi kebocoran, Perumdam TJM Cicurug bergerak cepat untuk memperbaikinya agar distribusi air kembali normal. “Sejauh ini belum ada permintaan tambahan air dari masyarakat,” katanya.
Ia juga mengimbau konsumen untuk menggunakan air secukupnya, terutama saat jam puncak, agar konsumen yang berada di dataran tinggi tidak mengalami kesulitan. "Jika memiliki toren, gunakan untuk menampung air dan matikan aliran ketika sudah penuh," pesannya.
Selain itu, Herni mengimbau kepada konsumen untuk menunaikan kewajibannya dalam pembayaran. Ia juga mengingatkan bahwa apabila terjadi kebocoran setelah water meter, hal tersebut menjadi tanggung jawab konsumen. Namun, jika kebocoran terjadi sebelum water meter, Perumdam TJM akan bertanggung jawab untuk memperbaikinya. "Laporan segera kepada kami jika terjadi kebocoran, agar segera bisa ditangani," pungkasnya.