Cerita Warga Kesulitan Daftar QR Code untuk Beli Pertalite di Sukabumi

Kamis 05 September 2024, 20:14 WIB
Kondisi di salah satu SPBU di Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

Kondisi di salah satu SPBU di Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - PT Pertamina (Persero) mulai menerapkan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi menggunakan QR Code dari aplikasi MyPertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi. Sistem ini diberlakukan secara bertahap, khusus untuk kendaraan roda empat pengguna BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar.

Penggunaan QR Code ini tidak hanya terbatas melalui ponsel, melainkan pengguna dapat mencetak QR Code dan menempelkannya di kendaraan masing-masing. Meski demikian, kebijakan baru ini menuai berbagai reaksi di kalangan masyarakat.

Pantauan sukabumiupdate.com di salah satu SPBU di Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Kamis (5/9/2024), sejumlah warga terlihat mendaftar untuk mendapatkan QR Code. Salah satu warga setempat, Yanto (60 tahun), mengaku mengalami kesulitan karena masih menggunakan QR Code versi lama.

“Enggak tahu, saya baru hari ini mendaftar. Katanya sih buat beli Pertalite,” ujar Yanto, kepada sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Harus Diketahui! Ini Kriteria SPBU yang Tak Boleh Lagi Jual Pertalite

Ia terpaksa mendaftarkan kendaraannya untuk mendapatkan QR Code, bahkan harus dibantu oleh petugas SPBU dalam proses pendaftarannya.

“Barusan agak sulit juga. Kesulitannya, mobil sudah terdaftar tapi tidak bisa masuk, jadi harus didaftarkan ulang,” jelasnya.

Meski sudah mendaftar, Yanto harus menunggu sekitar satu minggu hingga proses verifikasi selesai. "Direset dulu untuk dihapus nomornya, kemudian diverifikasi lagi," jelasnya.

Senada dengan Yanto, baru-baru ini, Feri (35 tahun), warga Parungkuda, juga sudah mendaftarkan kendaraannya untuk mendapatkan QR code.

“Mobil saya sering ke kota, sekalinya ke kota suka susah kalau beli bensin. Di kota udah ramai dan juga dibatas. Jadi kalau udah ada QR Code, lebih tenang meskipun belum diwajibkan,” ungkap Feri.

Namun, Feri mengaku proses pendaftaran cukup rumit. Ia juga menjelaskan bahwa posisi kendaraan saat difoto untuk keperluan pendaftaran harus tepat di tengah, dan plat nomor serta NIK harus terlihat jelas agar QR Code bisa diterbitkan.

“Lumayan ribet daftarnya, harus ada email, KTP, foto mobil harus jelas, dari samping gak akan bisa walaupun terlihat plat nomornya,” katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Nusa Putra. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi22 November 2024, 13:30 WIB

KPK Beri Penyuluhan Pencegahan Korupsi untuk Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi

Adapun penyuluhan yang diberikan yang pertama terkait pendidikan anti korupsi, kedua pencegahan dan ketiga penindakan.
Kepala Satuan Tugas Wilayah II Koordinasi dan Supervisi KPK RI, Arif Nurcahyo saat memberikan penyuluhan kepada 60 anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:11 WIB

Dipandu Yasmin dan Agung, Daftar Panelis Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Debat antara paslon 01, Iyos - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas akan berlangsung Jumat (22/11/2024) di Hotel Sutan Raja Bandung, mulai pukul 14.00 WIB.
Presenter INews TV Yasmin Athania akan memandu (hots) debat publik II Pilkada Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/11/2024) (Sumber: akun medsos Yasmin Athania)
Food & Travel22 November 2024, 13:00 WIB

Kebun Teh Cipasung, HTMnya Rp10.000 Spot Menarik untuk Healing di Majalengka

Biaya masuk ke Kebun Teh Cipasung cukup terjangkau, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menikmati keindahan alam ini.
Dengan semua kelebihan yang dimiliki, Kebun Teh Cipasung memang layak untuk dijadikan tujuan wisata Anda. (Sumber : Screenshot YouTube/@Apri Subroto).
Bola22 November 2024, 12:00 WIB

Prediksi Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persebeya vs Persija akan tersaji sore ini dalam lanjutan liga 1 pekan ke-11.
Persebeya vs Persija akan tersaji sore ini dalam lanjutan liga 1 pekan ke-11. (Sumber : X/@persebayaupdate/@Persija_Jkt).
Sukabumi22 November 2024, 11:58 WIB

Diduga Pecah Ban, Truk Muatan Pasir Masuk Jurang di Parungkuda Sukabumi

Berikut kronologi sementara kecelakaan tunggal truk muatan pasir masuk jurang di Parungkuda Sukabumi.
Kondisi truk muatan pasir yang masuk jurang di pinggir jalan raya di Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi22 November 2024, 11:51 WIB

Babi Hutan Masuk Sumur di Cidolog Sukabumi, Upaya Evakuasi Sampai Dua Jam

Warga Cidolog Sukabumi geger babi hutan masuk sumur 7 meter. Bahu membahu evakuasi hingga membutuhkan waktu dua jam.
Warga saat mengevakuasi babi hutan yang tercebur masuk ke dalam sumur di Cidolog Sukabumi. (Sumber : Tangkapan layar video/Istimewa)