SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pekerja atau teknisi yang hendak memasangkan spanduk atau banner promosi di sebuah Ruko diduga tersengat aliran listrik bertegangan tinggi hingga mengalami kritis dengan kondisi kulit melepuh. Peristiwa itu terjadi di sebuah Ruko yang berada di Jalan RA Kosasih, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Rabu (4/9/2024) sekira pukul 15:00 WIB.
Pantauan langsung di lokasi, proses evakuasi berlangsung dramatis oleh petugas Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi. Korban terkulai lemas saat dibopong oleh dua temannya dan dibantu petugas Damkar.
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi, Wawan mengaku pihaknya belum mengetahui kronologis pasti peristiwa tersebut. Korban yang diketahui bernama Ahmad Soleh (44 tahun) pada saat itu tengah memasang banner kurang lebih di atas ketinggian 12 meter menggunakan steger.
“Kalau sesuai dengan laporan masalah kronologis mungkin belum sedetail mungkin dikarenakan ini yang pekerja lagi masang lis (banner) mungkin ada tegangan listrik, karena kan dari sini deket aliran yang paling besar alirannya (konduktor),” ujar Wawan kepada sukabumiupdate.com di lokasi.
Wawan menuturkan saat proses evakuasi, kondisi korban terkulai lemas dan sebagian kulitnya melepuh seperti luka bakar.
Baca Juga: Santri Tewas di Toilet Pesantren Sukaraja Sukabumi, Diduga Tersengat Listrik
“Makanya barusan juga gak keburu jatuh alhamdulilah, karena ada beberapa orang di atas yang kerjanya. Barusan ada laporan alhamdulillah karena mungkin ada kedekatan yang pekerja tidak sampai ini (meninggal). Emang korban sudah kritis sampai kulitnya juga sudah melepuh,” kata dia.
Lebih lanjut, saat kejadian korban langsung dibantu dua temannya yang membantu pekerjaan. “Yang kerja di atas ada tiga orang, cuman dia yang kenanya (korban), kena satu. Yang dua orang alhamdulillah selamat karena dia yang nolonginnya. Korban agak kritis karena kulitnya melepuh. Badan sama tangannya sudah melepuh, kulitnya udah jadi putih,” jelas dia.
Proses evakuasi membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit oleh beberapa petugas pemadam kebakaran. “Kalau proses evakuasinya lebih enak, karena ini masih ada tangga jadi kita lewat gedung samping (grafika) lantai satu dua. Alhamdulillah gak terlalu ribet, karena disana juga banyak pekerja,” ucapnya.
"Usai dievakuasi, korban langsung dilarikan ke RSUD R Syamsudin SH untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," terangnya menambahkan.
Dokter rumah sakit kemudian menyebut korban mengalami luka bakar dengan total luas permukaan tubuh (TBSA) 40 persen.
"Pasien waktu awal datang itu memang dominan luka bakar dada sampai paha dan bagian pangkal paha. Jadi kalau dihitung sekitar 40 persen (TBSA)," kata dr. Irfan Nugraha, Ketua Tim Penanganan Keluhan RSUD Syamsudin.
Sesampainya korban di IGD, lanjut Irfan, tim medis langsung memasang infus untuk menghindari korban alami dehidrasi. Ia memastikan saat ini korban sudah dalam kondisi sadar dan stabil.
"Nah kalau untuk terapi cairan pasien luka bakar itu prinsipnya harus distabilkan dalam 24 jam pertama dibagi 8 jam pertama, 16 jam kemudian. Selanjutnya perlu operasi atau nggak, itu perlu kita konsultasikan ke bagian spesialis bedah plastik," jelasnya.
Irfan kemudian menjelaskan mengenai bahaya tersengat listrik. Dalam kondisi yang dialami pasien, kata dia, meski jarak TKP dengan rumah sakit relatif dekat namun penanganan korban tetap disebut terlambat.
"Agak relatif telat juga untuk penanganannya makanya kita agresif dulu untuk memberikan terapi cairan supaya tidak masuk ke kondisi dehidrasi. Saat ini kalau melihat tensi dan sebagainya relatif aman, stabil," pungkasnya.