SUKABUMIUPDATE.com - Acara Syukuran Bumi di Kampung Cisumur Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, mendapat apresiasi penuh dari Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi.
Kabid Penyuluhan Perkembangan Usaha Pertanian (PPUP) Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Eris Firmansyah menyambut baik baik adanya kegiatan perdana yang dilaksanakan atas kerjasama para kelompok tani, karang taruna, serta Pemdes Pasirpanjang tersebut.
"Kegiatan pertama kali ini, atas kerjasama para petani, karang taruna, Pemdes, juga dukungan para penyuluh pertanian, kepala BPP Kecamatan Ciracap, serta Forkopimcam. Ini sebuah bukti adanya satu kesatuan dalam memajukan sektor pertanian," kata Eris kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (31/8/2024).
Eris berharap, Syukuran Bumi Cisumur dapat berlangsung setiap tahunnya. Serta ke depan, lebih banyak hasil bumi yang ditampilkan. Selain itu ia berharap, kedepannya event ini dikemas lebih baik lagi, sehingga bisa mendatangkan para pengunjung dari luar daerah.
Baca Juga: Satukan 17 Kelompok Tani, Daftar Acara Syukuran Bumi di Ciracap Sukabumi
"Kedepannya agar event ini bisa mendatangkan wisatawan, untuk menyaksikan syukuran bumi. Selain menampilkan hasil pertanian, juga produk produk UMKM dari bahan baku hasil para petani," harapnya.
Eris memastikan selama ini Dinas Pertanian tetap mensupport kebutuhan pendukung sarana pertanian, seperti infrastuktur jalan usaha tani, perbaikan saluran irigasi, dan program pipanisasi di Kecamatan Ciracap.
"Tiap tahun selalu ada program untuk mendukung produksi pertanian," ungkapnya.
Sementara Kepala BPP Kecamatan Ciracap, Miftahul Zanah mengatakan, lahan pertanian berupa sawah di Kecamatan Ciracap mayoritas tadah hujan, jadi untuk menanam padi hanya bisa dilakukan 2 kali dalam setahun. Adapun untuk tanam ketiga, mereka menanam palawija.
"Para petani menanam padi hanya 2 kali dalam satu tahun, selebihnya pada tanam ketiga disesuaikan dengan kondisi air, ada yang menanam semangka, cabe, serta jagung," jelasnya.
Di Desa Pasirpanjang sendiri luas lahannya ada 430 hektar, kata dia, dengan semuanya merupakan tadah hujan.
“Memang untuk program perluasan tanam padi terkendala masalah air, itupun memang dari Dinas Pertanian ada progran pipanisasi akan tetapi sumber airnya tidak memungkinkan, makanya sedang diusahakan program sumur bor,” jelasnya.
“Mudah-mudahan, anggaran untuk peningkatan produksi pertanian, seperti pembuatan sumur bor, bisa terealisasi," pungkasnya. (ADV)