SUKABUMIUPDATE.com - Soekaboemi Tempo Doeloe kembali hadir di Kota Sukabumi. Ini agenda kali keempat sejak pertama dilaksanakan pada 2019. Pantauan di lokasi, Sabtu (31/8/2024), nuansa zaman dulu sangat kental mewarnai acara tersebut, ditambah para peraga yang berpakaian adat dan seragam tentara masa penjajahan.
Lukisan, foto, dokumen, dan barang antik dari beberapa museum turut dipertontonkan sebagai bentuk edukasi dalam kegiatan tahunan ini. Acara gratis terbuka untuk umum dan berlangsung sejak Sabtu sekarang sampai Minggu besok, 1 September 2024. Lokasinya di Wisma Wisnu Wardhani, Jalan Bhayangkara Nomor 219 Kota Sukabumi.
"Kami mengangkat budaya dan sejarah Sukabumi dari masa lalu hingga sekarang," kata Irman Firmansyah, Ketua Yayasan Dapuran Kipahare sekaligus bagian dari penyelenggara acara kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Jejak Raja Jawa di Sukabumi: Pelarian Mataram dan Kaisar Pakubuwono X yang Dicurigai
Selain itu, Irman yang juga pengamat sejarah Sukabumi mengungkapkan Soekaboemi Tempo Doeloe bertujuan menjadi ajang edukasi dan wisata baru pilihan masyarakat. “Pertama tentu keunikan Sukabumi, terutama ini bisa menjadi ajang untuk edukasi. Kemudian wisata dan juga media untuk pembelajaran bagi masyarakat Sukabumi,” ujarnya.
Irman menyebut barang yang ditampilkan dalam acara itu didatangkan dari museum Prabu Siliwangi, Bojongkokosan, Tionghoa, dan Galeri Yayasan Dapuran Kipahare.
“Koleksi tertua yang ditampilkan adalah ada yang dari tahun 1860 (berusia sekitar 164 tahun), yaitu gentong kayu. Informasinya itu digunakan untuk membuat aci bahan kue moci. Bendanya milik museum Tionghoa. Kemudian ada dokumen yang ditandatangani pada zaman Belanda kita pajang juga,” kata Irman.
“Gentong itu terbuat dari kayu solid (utuh), tidak dipaku dan tidak disambung. Jadi satu kayu yang dibobok dijadikan gentong. Dulu itu untuk air atau mengolah adonan. Nah moci juga katanya dulu pakai bnda tersebut,” ujar dia.