Makan Mie Campur Kecubung, Fakta Baru Mayat Pria di Pintu Air Cibadak Sukabumi

Jumat 30 Agustus 2024, 18:01 WIB
Kapolsek Cibadak AKP Idji Djubaedi. | Foto: Istimewa

Kapolsek Cibadak AKP Idji Djubaedi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Fakta baru terungkap dalam kasus mayat pria berinisial MY (23 tahun) di pintu air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cikuya RT 02/05 Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Polisi memperoleh petunjuk terkait dugaan penyebab kematian korban yang jenazahnya ditemukan pada 23 Agustus 2024.

Kapolsek Cibadak AKP Idji Djubaedi mengatakan pihaknya telah memanggil keluarga dan beberapa orang yang diduga mengetahui kejadian sebelum korban terbawa arus air. Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui bahwa dua hari sebelum penemuan mayat yakni pada waktu malam, korban sempat berkumpul dan memasak bersama teman-temannya.

"Dua hari sebelumnya korban bersama teman-temannya memasak Indomie, dan ada salah satu temannya yang iseng mencampurkan kecubung. Beberapa jam kemudian, korban mengalami reaksi yang menyebabkan dirinya mulai berbicara dan berperilaku aneh," kata Idji kepada sukabumiupdate.com, Kamis, 29 Agustus 2024.

Lanjut Idji, setelah mengalami reaksi tersebut, korban dipindahkan ke sebuah kobong (pondok) hingga pukul 02.00 WIB, di mana korban akhirnya tertidur. Namun teman-temannya meninggalkan korban. "Teman yang iseng tadi tidak tahu apa yang terjadi setelahnya," ujar dia.

Baca Juga: Identitas Mayat Pria di Pintu Air Cibadak Sukabumi Terungkap, Keluarga Menolak Autopsi

Informasi itu dinyatakan oleh sejumlah saksi yang telah diperiksa. Beberapa di antaranya masih di bawah umur sehingga pemeriksaan dilakukan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukabumi. "Semua sudah kami serahkan ke Polres Sukabumi untuk penanganan lebih lanjut. Ada kemungkinan besar akan dilakukan ekshumasi untuk memperkuat dugaan penyebab kematian korban," kata Idji.

Idji menyatakan penyelidikan kini berfokus pada bagaimana korban bisa jatuh ke sungai dan apakah ada keterlibatan pihak lain. "Kami masih mencari tahu apakah korban terjatuh sendiri atau ada campur tangan orang lain, mengingat lokasi kobong yang tidak jauh dari sungai."

Menurutnya, korban belum bekerja dan merupakan seorang santri ngalong, yaitu santri yang tinggal di rumahnya sendiri dan bukan di dalam pondok pesantren. Pondok pesantren yang biasa dikunjungi korban berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian.

Idji juga menuturkan korban kemungkinan tidak berada di air selama dua hari, karena tangannya sempat terlihat bergerak saat ditemukan. "Tetapi hasil visum tidak menunjukkan dengan jelas berapa lama korban berada di air. Ini akan menjadi bahan penyelidikan lebih lanjut oleh Polres Sukabumi. Kalau soal benturan itu kayaknya idung aja yang merah, di sungai mungkin terbentur," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)
Jawa Barat24 November 2024, 17:36 WIB

PLN UID Jabar Dukung Kegiatan Srikandi Movement: Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, terutama bagi ibu dan anak.
Beragam kegiatan digelar dalam acara ini, salah satunya Lomba Mewarnai bagi anak-anak TK/PAUD se-Kabupaten Garut. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 17:16 WIB

Bus Terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi

Bus jurusan Sukabumi-Bekasi terguling di Jalur Lingkar Selatan (Lingsel) Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024).
Kondisi bus terguling di Jalur Lingkar Selatan, Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024). (Sumber Foto: Fikri)
Sukabumi24 November 2024, 17:09 WIB

Sosialisasi Empat Pilar di Sukabumi, Drh Slamet Bahas Kesadaran Bernegara

Slamet mengatakan masyarakat penting untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi.
Drh Slamet menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (24/11/2024). | Foto: Istimewa