Menyingkap Sejarah Makam Raden Surabujangga di Kalang Bentang Surade Sukabumi

Jumat 30 Agustus 2024, 15:50 WIB
Makam Raden Surabujangga di TPU Kalang Bentang, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

Makam Raden Surabujangga di TPU Kalang Bentang, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalang Bentang, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, terdapat dua situs makam bersejarah. Yakni makam Nyi Mas Suradewi dan Raden Surabujangga.

Raden Surabujangga adalah pengawal setia keluarga Raden Arya Adipati Jagabaya, Bupati Galuh Imbanagara atau Ciamis pada 1732 hingga 1751. Raden Arya Adipati Jagabaya sendiri adalah ayah dari Nyi Mas Suradewi, yang dikenal sebagai bagian dari sejarah berdirinya Surade. Konon nama kecamatan di pesisir Selatan Sukabumi itu berasal dari kata Suradewi.

"Raden Surabujangga, merupakan kerabat dari Raden Arya Adipati Jagabaya Bupati Galuh Imbanagara, diberikan tugas mengawal balad balad putra putri Jagabaya," kata pelaku sejarah Surade, Ki Kamaludin (73 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Jumat (30/8/2024).

Ki Kamaludin menjelaskan ketika Raden Arya Adipati Jagabaya memimpin Galuh Imbanagara, sempat terjadi gejolak di dalam pemerintahannya. Antara lain, perjuangan melawan Belanda dan tekanan politik dari Kerajaan Mataram, sehingga membuat kondisi keamanan dan ekonomi kacau saat itu.

"Raden Arya Adipati Jagabaya kemudian memilih strategi dengan mengungsikan putra dan putrinya untuk sementara waktu supaya suatu saat dapat kembali merebut kekuasaan dari Kerajaan Mataram dan bisa melawan penjajah," ungkapnya.

Baca Juga: Cerita Penemuan Situs Makam Nyi Mas Suradewi dan Kisahnya di Surade Sukabumi

Salah satu putranya, yakni Raden Suranangga alias Eyang Santri Dalem (Demang Pasirbatang) bersama istrinya Ming Maung Mangale-ngale Jukung, lanjut Ki Kamaludin, kemudian pergi ke arah barat dari Ciamis, dengan dikawal Raden Surabujangga.

"Mereka berangkat menuju Batu Kaca atau wilayah Jampangkulon, yakni pada awal 1750. Di wilayah tersebut, Eyang Santri Dalem membuka hutan di Pasirkanyere yaitu sebelah selatan dari Kampung Cigodobros, sekitar Terminal Surade saat ini atau Kampung Kateu sekarang," kata Ki Kamaludin. 

"Di situlah Raden Suranangga (Eyang Santri Dalem) membuat perkampungan sebagai tempat istirahat," tambahnya.

Pada tahun 1758, kata Ki Kamaludin, Surabujangga berselisih dengan balad kompeni yang dipimpin Jonggosuro, tempatnya yang sekarang disebut Kampung Sindanglaya, Kelurahan Surade. Dikisahkan Jonggosuro beserta prajuritnya akan menangkap seluruh putra putri Jagabaya, namun dihalang halangi oleh pengawalnya yang setia yaitu Raden Surabujangga.

"Jonggosuro merasa gembira jika Surabujangga beserta seluruh putra putri Jagabaya dapat tertangkap, dan menyerahkan diri untuk diserahkan ke Belanda. Namun hal ini tidak terjadi," ujar Ki Kamaludin.

Disaat Surabujangga meminta waktu untuk berpikir mencari jalan terbaiknya, Ki Kamaludin menyebut saat itu tanpa diduga tiba tiba Surabujangga terkena sasaran lendam atau mata tombak semacam keris musuh hingga menembus dadanya.

"Jonggosuro kaget sebagai musuhnya ia tidak merasa memerintahkan anak buahnya untuk menombaknya. Bukan Jonggosuro saja yang merasa kaget, tatapi anak buah Raden Suranangga (Eyang Santri Dalem) pun merasa kaget dan secara spontan salah seorang baladnya mengibaskan pedang menebas lehernya Jonggosuro, sehingga terpental menggelinding," ujar Ki Kamaludin.

Menurut Ki Kamaludin, konon kepala Jonggosuro ini sering terlihat oleh orang-orang yang kebetulan lewat daerah Sindanglaya itu ketika malam kelam.

"Dan mungkin sampai kini sekitar lokasi Sindanglaya ini mereka menyebut Eyang Ego. Setelah Surabujangga gugur maka jenazahnya dibawa ke Kalang Bentang dan dikuburkan dekat Nyi Mas Suradewi," ungkapnya.

Ki Kamaludin menuturkan bahwa nama Kalang Bentang sendiri diambil dari penemuan fosil binatang laut berupa karang atau kerang berbentuk bintang (bentang) di Sungai Cikamuning, anak Sungai Cikarang.

"Fosil binatang laut Karang Bentang semacam ubur ubur, dengan ukurannya 89 sentimeter persegi. Pada tahun 1970 fosil itu masih ada, namun tidak sempat didokumenkan, sempat kembali dicari, namun tidak ketemu," ujar dia.

"Fosil bintang yang sudah membatu menjadi karang, sehingga sesepuh dulu menyebut Karang Bentang, dan berubah menjadi Kalang Bentang, pengaruh lafal atau methathesis," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi19 September 2024, 19:26 WIB

Hindari Jalan Bergelombang, Kronologi Truk Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Tanjakan Baeud Sukabumi

Berikut keterangan polisi terkait kronologi kecelakaan maut di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi, Truk ekspedisi tabrak pemotor hingga tewas.
Kecelakaan maut Truk boks ekspedisi tabrak pemotor di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life19 September 2024, 19:00 WIB

5 Kisah Urban Legend yang Menyeramkan di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Kelima kisah ini adalah bagian dari urban legend yang terus berkembang dan menakutkan banyak orang, terlepas dari zaman atau tempat.
Ilustrasi - Kelima kisah ini adalah bagian dari urban legend yang terus berkembang dan menakutkan banyak orang, terlepas dari zaman atau tempat. (Sumber : Instagram/@noraalexandra/@Freepik.com).
Sukabumi19 September 2024, 18:55 WIB

Viral Geng Motor Bersajam Mengamuk di Pasar Cibadak Sukabumi, Ini Kata Saksi

Berikut kesaksian petugas parkir terkait serangan geng motor bersajam di Pasar Cibadak Sukabumi yang viral terekam CCTV.
Tangkapan layar video CCTV yang merekam momen penyerangan sekelompok orang diduga geng motor di area parkiran Pasar Cibadak Sukabumi. (Sumber : CCTV)
Sukabumi19 September 2024, 18:20 WIB

Kebakaran Kandang Ayam di Citepus Sukabumi, Pemilik Rugi Rp400 Juta

Tak hanya kandang yang ludes, sebanyak 250 ekor ayam yang berada di dalamnya juga mati terpanggang oleh kobaran api.
Petugas Damkar saat proses pendinginan kandang ayam yang ludes terbakar di Citepus Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi19 September 2024, 18:01 WIB

Jejak "Penguasa Lahan" Di Pesisir Sukabumi Selatan

Pembebasan lahan disepanjang pesisir Sukabumi Selatan oleh pengusaha bernama Harry Cader, dengan mengusung program pemerintah Agrowisata terpadu mulai dari Kecamatan Tegalbuleud, Cibitung, Surade, hingga Ciracap
Hamparan pesawahan milik Harry Cader di kampung Datarnangka Desa Tegalbuleud | Foto : Ragil Gilang
Sehat19 September 2024, 18:00 WIB

Kasus Cacar Monyet Meningkat: Pandemi Terulang Kembali di Indonesia?

asalah Cacar Monyet meski sudah lama ditemukan, tidak menjadikan negara-negara jadi lengah saat merespon kembali peningkatan kasus Cacar Monyet menyebar dengan cepat.
Ilustrasi virus mongkeypox (Sumber: freepik)
Life19 September 2024, 18:00 WIB

Rezeki Halal datang dari Segala Penjuru, Yuk Amalkan Doa Ini!

Doa adalah harapan dan petunjuk bagi kita untuk menemukan rezeki yang kita cari. Sama seperti mencari harta karun, kita perlu berusaha dan berdoa agar berhasil.
Ilustrasi - Berdoa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah SWT untuk meminta rezeki. (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Science19 September 2024, 17:50 WIB

Fakta Sains Underrated, Tikus Bisa Tertawa Saat Digelitik!

Fakta sains tikus bisa tertawa ditemukan melalui penelitian yang menunjukkan bahwa tikus menghasilkan suara ultrasonik.
Fakta sains tikus bisa tertawa saat digelitik. Foto: YouTube/National Geographic
DPRD Kab. Sukabumi19 September 2024, 17:40 WIB

Resmi Ditetapkan, Ini 4 Calon Pimpinan DPRD Kabupaten Sukabumi 2024-2029

Berikut daftar nama 4 calon Pimpinan DPRD Kabupaten Sukabumi 2024-2029 yang resmi ditetapkan dalam rapat paripurna Ke-5, Kamis (19/9/2024).
Penandatanganan Keputusan DPRD dan Berita Acara terkait calon Pimpinan DPRD Kabupaten Sukabumi 2024-2029 yang ditandatangani oleh Pimpinan Sementara dan Sekretaris Dewan. (Sumber : SU/Ilyas)
Entertainment19 September 2024, 17:30 WIB

IShowSpeed Bingung Saat Fans Kasih Batik yang Disebut Berasal dari Malaysia

Namun, siaran langsung IShowSpeed sempat membuat media sosial heboh ketika merekam momen saat ia menerima kemeja batik dari seorang penggemar Malaysia dan mengklaim kalau batik merupakan pakaian tradisional asal Negeri Jiran itu.
IShowSpeed Bingung Saat Fans Kasih Batik yang Disebut Berasal dari Malaysia (Sumber : Instagram/@ishowspeed)