SUKABUMIUPDATE.com - Polisi memeriksa kejiwaan pria pembunuh Nuraeni (28 tahun), wanita asal Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Terduga pelaku memang berstatus Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan pernah dibawa ke RS Marzoeki Mahdi Bogor, namun sempat dinyatakan sembuh.
Kapolres Sukabumi AKBP Saiman melalui Kasatreskrim AKP Ali Jupri mengatakan pihaknya belum dapat memastikan terduga pelaku saat ini masih dalam kondisi ODGJ. Oleh karena itu, Polres Sukabumi membawa terduga pelaku ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi atau RS Bunut untuk diperiksa kembali selama tiga hari.
"Polisi tidak bisa mengatakan dia gangguan jiwa. Hanya saat kita tanya, (terduga pelaku) tidak menjawab. Tapi harus diperiksa. Menjawab atau tidak (pertanyaan polisi) itu hak dia. Kemarin kita bawa yang bersangkutan ke RS Bunut, melakukan pemeriksaan kejiwaan selama tiga hari untuk observasi," kata Ali pada Selasa (27/8/2024).
Baca Juga: Melihat Garok, Garpu yang Dipakai ODGJ Ngamuk Habisi Nyawa Wanita di Sukabumi
Diketahui, Nuraeni tewas secara mengenaskan setelah menjadi sasaran penganiayaan sadis terduga pelaku di Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Sabtu, 24 Agustus 2024. Aksi berdarah tersebut dilakukan terduga pelaku menggunakan garok milik korban. Garok ini adalah alat sejenis garpu tanah, tetapi berukuran lebih kecil.
Lokasi penganiayaan adalah jalan lingkungan yang masih berupa tanah merah. Ini akses menuju perkempungan dan lahan pertanian. Ketika itu Nuraeni akan pulang setelah dari ladang, sambil membawa garok. Namun di perjalanan, dia bertemu terduga pelaku yang langsung merebut garok itu dan membacokannya berulang kali ke wajah dan kepala Nuraeni.
Terduga pelaku berasal dari Desa Tegallega, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Pada November 2023, dia sempat mengamuk dan membakar rumahnya sendiri sehingga dibawa ke RS Marzoeki Mahdi Bogor untuk ditangani secara medis. Setelah dinyatakan sembuh, dia bersama keluarganya pindah ke Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran.
Beredar kabar bahwa terduga pelaku pada Sabtu lalu atau hari kejadian sedang kambuh dan mengamuk di rumahnya di Desa Bantarsari. Dia kemudian bertengkar dengan seorang korban laki-laki. Selanjutnya terduga pelaku pergi ke kebun dan bertemu Nuraeni. Adapun korban lainnya yakni warga laki-laki, dilaporkan selamat, namun mengalami luka-luka.