Antisipasi Macan Tutul Masuk Pemukiman di Ciemas Sukabumi, BKSDA Pasang Perangkap

Senin 26 Agustus 2024, 19:01 WIB
Petugas BKSDA Cikepuh dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi saat hendak memasang perangkap untuk menangkap macan tutul yang kembali berkeliaran di hutan leuwi Jambe. (Sumber : Istimewa)

Petugas BKSDA Cikepuh dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi saat hendak memasang perangkap untuk menangkap macan tutul yang kembali berkeliaran di hutan leuwi Jambe. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Macan tutul yang sempat muncul di hutan Leuwi Jambe, Dusun/Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi dilaporkan kembali bergeser ke wilayah tersebut, Senin (26/8/2024).

Sebelumnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cikepuh pada Sabtu 24 Agustus 2024 menyebut hewan dengan nama latin Panthera pardus melas itu sempat bergerak ke kawasan hutan di Kecamatan Waluran.

Untuk mencegah masuk ke permukiman, pihak BKSDA Cikepuh bersama Forkopimcam Ciemas berniat menangkap macan tutul itu dengan memasang perangkap yang didalamnya terdapat umpan seekor ayam.

Baca Juga: BKSDA Sebut Macan Tutul Ciemas Bergeser ke Hutan Waluran Sukabumi

Perangkap atau jebakan tersebut berupa kerangkeng terbuat dari besi dengan ukuran lebar 60 cm serta panjang kurang lebih 2 meter dan ditempatkan di Hutan Leuwi Jambe perbatasan Kampung Cijambe dengan Kampung Cipiring Desa Tamanjaya.

"Pemasangan perangkap itu, karena kami mendapatkan laporan bahwa keberadaan macan tutul, masih ada di sekitar wilayah itu," ujar Kepala Resort BKSDA Cikepuh, Iwan Setiawan kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/8/2024).

“Memang kemarin dapat kabar ada pergerakan ke Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, namun diduga macan itu kembali ke lokasi semula,” tambahnya.

Macan tutul berukuran besar yang muncul di Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas Sukabumi.Macan tutul berukuran besar yang muncul di Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas Sukabumi.

Iwan menyebut, perangkap tersebut akan dipantau petugas setiap hari. Pihaknya juga menyiapkan perangkap cadangan apabila mendapat informasi terbaru terkait pergerakan macan tutul tersebut.

“Perangkap itu ada dua unit, namun satu lagi belum dipasang, menunggu informasi dari warga atau Forkopimcam terkait pergerakan macan itu ke sebuah lokasi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, macan tutul yang teridentifikasi berjenis kelamin jantan tersebut memperlihatkan dirinya di kawasan Leuwi Jambe, dekat Sungai Ciletuh, Kampung Cijambe RT 04/03 Dusun/Desa Tamanjaya, Kamis, 22 Agustus 2024.

Kemunculan macan tutul ini bermula saat dua anjing pemburu masuk ke dalam semak belukar. Warga awalnya menduga kedua anjing itu sedang berkelahi dengan babi hutan. Namun ternyata anjing-anjing tersebut bertengkar dengan seekor macan tutul.

Binatang buas yang dilindungi tersebut menurut pihak BKSDA Cikepuh diduga dari hutan Cipeucang atau hutan Maranginan

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life18 September 2024, 12:09 WIB

Jati Diri Sunda, 3 Makna Si Cepot Wayang Golek Menurut Millenial Gen Z

Si Cepot tak hanya merupakan bagian dari kesenian wayang golek melainkan juga sebagai jati diri orang Sunda sekaligus sejarah budaya.
Ilustrasi. Astrajingga atau Si Cepot adalah anak tertua Semar yang identik dengan Ki lurah Bagong. Foto: Instagram/@saung_padmanegara
Bola18 September 2024, 12:00 WIB

Final Sepakbola Putra PON 2024: Jawa Barat vs Jawa Timur, Klik Disini untuk Link Streamingnya!

Sepakbola PON putra 2024 akan mempertemukan Jawa Barat dan Jawa Timur di Final.
Sepakbola PON putra 2024 akan mempertemukan Jawa Barat dan Jawa Timur di Final. | (Sumber : Instagram/@pssi.jabar/@pssijatim).
Sukabumi Memilih18 September 2024, 11:43 WIB

ASN Sukabumi Hati-hati! Bakal Diberhentikan Sementara Jika Tak Netral di Pilkada 2024

Netralitas ini harus dijaga dari mulai proses kampanye.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kiri) dan Pj Sekda Kota Sukabumi Hasan Asari (kanan) di Ecovention Ancol Jakarta, Selasa, 17 September 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Jawa Barat18 September 2024, 11:27 WIB

Geliat Sesar Garsela, BMKG Ungkap Pemicu Gempa Darat Dangkal M5.0 di Bandung

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengungkap pemicu gempa dangkal berkekuatan M5.0 yang mengguncang Bandung dan sekitarnya, Rabu pagi (18/9/2024) pukul 09.41 WIB.
Parameter gempa darat M5.0 di Bandung (18/9/2024) (Sumber: dok BMKG)
Sukabumi Memilih18 September 2024, 10:53 WIB

Bawaslu Ingatkan Hukuman Pidana Jika Calon Kepala Daerah Libatkan ASN dan Kades

Anggota Bawaslu RI Puadi mengingatkan ada ancaman pidana bagi yang melanggar.
(Foto Ilustrasi) Bawaslu RI mengimbau calon kepala daerah tidak melibatkan ASN dan Kades selama Pilkada 2024. | Foto: Menpan.go.id
Sukabumi18 September 2024, 10:43 WIB

Terapung di Laut, Jenazah Pelajar yang Terseret Ombak Pantai Cipatuguran Sukabumi

Suryo menjelaskan penemuan korban bermula dari laporan nelayan.
Proses evakuasi jenazah Lang Lang Buana (17 tahun) dari perairan Pantai Cipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (18/9/2024). | Foto: Istimewa
Jawa Barat18 September 2024, 10:37 WIB

Gempa Darat M5.0 Guncang Bandung: Kedalaman 10 KM, Cek Episentrumnya

BMKG mencatat, gempa ini berlokasi di darat 24 KM tenggara Kabupaten Bandung Jawa Barat, dengan kekuatan M5.0 dan kedalaman 10 KM
BMKG mencatat, gempa ini berlokasi di darat 24 KM tenggara Kabupaten Bandung Jawa Barat, dengan kekuatan M5.0 dan kedalaman 10 KM. (Sumber: bmkg - google maps)
Life18 September 2024, 10:28 WIB

5 Fakta Saki Tamogami, Wanita Jepang yang Hidup Hemat Ekstrem Demi Beli Rumah 7M

Wanita Jepang Hidup Hemat Ekstrem untuk Beli Rumah 7M, Saki Tamogami memiliki motto hidup anti beli barang tidak obral alias pecinta diskon.
Saki Tamogami, Wanita Jepang yang Hidup Hemat Ekstrem Demi Beli Rumah 7M (Sumber : Istimewa)
Sukabumi18 September 2024, 10:14 WIB

Pengerjaan Pelat Beton di Pabuaran Sukabumi Disorot Warga, UPTD PU Jelaskan Begini

Pengerjaan pelat beton untuk menutup saluran air ini dilaksanakan pihak ketiga.
Pelat beton di jalan kabupaten ruas Ancaen-Bojonghaur, tepatnya di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Life18 September 2024, 10:00 WIB

6 Cara Menjodohkan Teman Agar Bisa Jadi Sepasang Kekasih

Menjodohkan teman agar bisa menjadi sepasang kekasih membutuhkan strategi yang hati-hati, agar tidak menimbulkan rasa canggung atau tekanan di antara mereka.
Ilustrasi. Menjalin hubungan asmara antara dua orang teman membutuhkan pendekatan yang cermat agar tidak menimbulkan tekanan psikologis. (Sumber : pixabay.com)