SUKABUMIUPDATE.com - Satu juta pohon akan ditanam bertahap di dua kecamatan untuk menangani tiga krisis lingkungan. Penanaman ini diinisiasi STISIP Syamsul Ulum dan Kementrian LHK UPT Bepedas Ciliwung-Citarum sekaligus menutup KKN mahasiswa di Kampung Kampas, Desa/Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (24/8/2024).
Ridwan Budiarto selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Sungai di BPDAS (Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai) Ciliwung-Citarum Bogor mengatakan ada tiga krisis lingkungan yang sedang dihadapi. “Ini sebagai bentuk mengatasi tiga krisis planet bumi yang terjadi saat ini,” ujar dia kepada sukabumiupdate.com.
Tiga krisis lingkungan itu adalah perubahan iklim, polusi udara, dan ancaman kehilangan berbagai keanekaragaman hayati. “Penanaman pohon ini bukan hanya untuk mengatasi perubahan iklim dan polusi, tapi juga kerja nyata kita sebagai manusia untuk sama-sama menjaga keberlanjutan alam ini,” ujar Ridwan.
Baca Juga: Peringati HUT ke-79 RI, Pecinta Alam Tanam Pohon Santigi di Ombak Tujuh Geopark Ciletuh Sukabumi
Adapun dampak terburuk akibat tiga krisis lingkungan itu, menurutnya, selain peningkatan suhu yang semakin panas, juga mengakibatkan es di kutub cepat mencair. “Setiap tahun terjadi peningkatan 1,4 celcius suhu bumi yang berpengaruh terhadap mencairnya es di kutub semakin cepat dan berdampak kepada permukaan air yang semakin tinggi,” katanya.
“Diprediksi beberapa tahun ke depan ada beberapa pulau yang tenggelam karena naiknya permukaan air laut,” tambah dia.
Terkait kegiatan penanaman pohon, Ridwan mengapresiasi keterlibatan para mahasiwa STISIP Syamsul Ulum Sukabumi, mengingat untuk menjaga keberlangsungan bumi perlu keterlibatan banyak pihak. “Kami sangat mengapresiasi penanaman satu juta pohon ini. Mudah-mudahan dapat ditularkan ke tempat lain akan pentingnya penanaman pohon,” ungkapnya.
Ketua STISIP Syamsul Ulum Sukabumi Aang Rahmatulloh mengatakan satu juta pohon itu akan ditanam bertahap di Kecamatan Nyalindung dan Surade, Kabupaten Sukabumi.
“Kegiatan hari ini itu ada dua program, pertama penutupan KKN di Kecamatan Nyalindung, dan kedua implementasi program Gerhana (Gerakan Rehabilitasi Hutan, Lahan, Tanah, dan Air), sekaligus penanamah pohon secara simbolis,” ujar Aang. “Pohon yang kita tanam ada sekitar satu juta. Jenisnya lebih ke buah-buahan, ada bibit pohon durian, alpukat, salam, dan lainnya,” sambung dia.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 350 mahasiswa KKN. Kegiatan serupa juga pernah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya dengan tema yang sama yakni menjaga lingkungan hidup. “Tahun 2023, hampir setiap tahun dalam program KKN kita selalu sinergi dengan pemerintah dalam upaya peningkatan sumber daya manusia dan sumber daya alam,“ kata Aang.
“Tahun 2022 kita juga pernah mengadakan program dengan tema Selingkuh (Selamatkan Lingkungan Hidup) yang tetap bernuansa lingkungan,” ujarnya.