SUKABUMIUPDATE.com - Kemunculan macan tutul di Kampung Cijambe RT 04/03 Dusun/Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukaabumi, menimbulkan situasi yang menakutkan. Hewan bernama latin Panthera pardus melas ini teridentifikasi berjenis kelamin jantan dan memperlihatkan dirinya pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Kemunculan itu bermula saat dua anjing pemburu masuk ke dalam semak belukar di Kampung Cijambe, tepatnya di kawasan Leuwi Jambe, dekat Sungai Ciletuh, Kamis siang. Warga awalnya menduga kedua anjing itu sedang berkelahi dengan babi hutan. Namun ternyata anjing-anjing tersebut bertarung dengan seekor macan tutul.
"Hampir tiga jam anjing-anjing itu belum keluar dari semak belukar sehingga oleh warga dilempar batu karena penasaran. Anjing tersebut akhirnya keluar dan ternyata bersama macan tutul. Dari semak belukar itu (macan tutul) lompat ke tempat yang terang," kata Kamal, warga Kampung Cijambe kepada sukabumiupdate.com, Jumat (23/8/2024).
Baca Juga: Geger Macan Tutul Muncul di Ciemas Sukabumi, Warga Waswas
Kamal menyebut macan tutul ini lompat ke tempat yang lebih terang sambil mencakar muka anjing. Tidak lama, sang macan berjalan pelan, dibuntuti dua anjing pemburu yang berkelahi dengannya, termasuk diikuti warga. Kemudian sekira pukul 17.00 WIB, macan tutul tersebut memanjat pohon jeungjing setinggi kurang lebih 12 meter.
Pantauan di lokasi, Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cikepuh, Kepala Dusun Tamanjaya, Koramil Ciemas, Polsek Ciemas, dan Sanggar Konservasi Tamanjaya, mendatangi tempat kemunculan macan tutul. Titik ini berjarak 50 sampai 100 meter dari permukiman, tetapi di sana terdapat kandang domba dan sapi.
Kepala Resor BKSDA Cikepuh Iwan Setiawan menerima informasi kemunculan macan tutul seberat sekitar 50 kilogram ini pada Kamis sekira pukul 19.00 WIB. Malam itu juga, kata Iwan, BKSDA Cikepuh langsung berkoordinasi supaya masyarakat tidak mendekati lokasi.
Baca Juga: Macan Tutul Gegerkan Warga Ciemas Sukabumi, Ini 7 Fakta Si Kucing Besar dari Pulau Jawa
"Sekira pukul 02.00 WIB, diperkirakan macan tutul jantan dewasa itu turun dari pohon dan sempat kembali ke tempat awal. Ini karena terlihat ada bekas kaki macan di persawahan dekat permukiman. Macan tersebut diduga dari hutan Cipeucang atau hutan Maranginan," ucapnya.
Berdasarkan keterangan warga, Iwan menyebut macan tutul itu diduga kelelahan atau sakit karena sempat berjalan sebelum memanjat pohon. Biasanya, kata dia, jika diburu oleh warga, hewan ini akan menyerang atau kabur. "Mungkin posisi kepepet sehingga naik pohon. Informasinya, kemunculan macan sudah dua pekan, tapi baru kemarin terbukti. Diperkirakan sasarannya adalah domba dan babi hutan," kata dia.
"Kami tetap melakukan pemantauan karena diprediksi macan itu masih ada di lokasi. Kami juga mengimbau warga selalu waspada dan sementara waktu jangan masuk lokasi," ujar Iwan.