SUKABUMIUPDATE.com - Ramai diperbincangkan di media sosial soal penumpukan pasien di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Hal ini diungkap oleh salah satu pengguna Facebook yang mengatakan adanya antrean tak lazim di ruang administrasi pendaftaran.
Akun itu menyebut, "Pagi ini di ruang administrasi pendaftaran RSUD Syamsudin. Terjadi penumpukan yang tidak lazim. Sepertinya sedang ada kesalahan teknis sehingga proses pendaftaran sedikit terhambat."
Pantauan sukabumiupdate.com di RSUD R Syamsudin SH, Senin (19/8/2024) sekira pukul 09.00 WIB, terlihat antrean pasien masih panjang di empat loket pendaftaran yang disediakan.
Kasubag Hukum dan Humas RSUD R Syamsudin SH Rachmi Santika mengungkapkan permohonan maafnya kepada pasien atas ketidaknyamanan ini. “Saya mohon maaf kepada pasien atas ketidaknyamanan yang mungkin hari ini terjadi ada penumpukan pasien,” ujar dia.
Baca Juga: DPRD Sukabumi Soroti Soal UHC hingga DTKS di Forum Kemitraan Faskes BPJS Kesehatan
Rachmi menjelaskan penumpukan pasien itu merupakan proses daftar ulang pasien BPJS Kesehatan karena banyak data pasien yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan proses penerbitan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) BPJS Kesehatan menjadi terhambat.
“(Sidik jari) untuk verifikasi data pasiennya, sesuai atau tidak. Nah itu akan berpengaruh kepada penerbitan data, kesesuaian datanya, kemudian akan terbit SEP-nya, dan itu sudah dicoba di masing-masing klinik dan ternyata malah banyak data yang miss atau tidak terkirim. Kita mengantisipasi hal itu, maka disentralisasi di pendaftaran,” katanya.
“Biasanya di BPJS suka diminta sidik jari. Awalnya kita coba di masing-masing poliklinik tapi kemudian dengan sistem itu banyak data yang tidak terkirim, penerbitan SEP jadi lambat, ini berakibat dokumen yang disampaikan dari pendaftaran ke meja dokter itu jadi lama sehingga itu mempengaruhi lamanya pemeriksaan dokter,” tambah Rachmi.
Dalam hal ini, kata Rachmi, pihaknya masih melakukan uji coba serta evaluasi untuk mengantisipasi hal serupa terjadi. “Kita masih melakukan uji coba dan melakukan perubahan-perubahan. Sebetulnya kami juga ingin mempermudah masyarakat, cuma kan yang namanya pembaruan sistem itu saya rasa lazim kalau ada masalah-masalah seperti ini,” ucapnya.
“Ini masih uji coba dan kita akan analisis ini bagaimana alurnya nanti supaya masyarakat bisa terlayani dengan baik,” kata Rachmi.