SUKABUMIUPDATE.com - Kericuhan final sepak bola antar desa di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-79, berakhir dengan cara kekeluargaan. Diketahui, laga puncak ini mempertemukan kesebelasan Desa Cikarang dan Desa Cipamingkis di Lapang Desa Cipamingkis, Sabtu, 17 Agustus 2024. Ofisial, pemain, dan perwakilan suporter tim Desa Cipamingkis membuat video permintaan maaf.
"Assalaamualaikum, kami ofisial, pemain, dan suporter Cipamingkis, meminta maaf atas keributan dan pengeroyokan kepada wasit atas nama Hidayatulloh, terlebih kepada masyarakat Cidolog yang terjadi pada Sabtu 17/8/2024 pukul 16.30 WIB di lapang sepak bola Cipamingkis dalam pertandingan final antara Desa Cipamingkis dengan Desa Cikarang. Dengan kejadian tersebut kami siap menerima sanksi yang telah disepakati bersama. Permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan. Demikian pernyataan ini kami buat tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Sekian Wassalaamualaikum Wr Wb," bunyi dalam video.
Baca Juga: Ricuh Wasit dan Suporter, Final Sepak Bola Antar Desa Di Cidolog Sukabumi Dibubarkan
Kasospol Cidolog Polsek Sagaranten Aipda Lukky Lukmanul Hakim membenarkan video permintaan maaf dari perwakilan ofisial, pemain, dan suporter Desa Cipamingkis. "Kericuhan di atas lapangan pada saat final, kemarin pada 18/8/2024 sudah diselesaikan secara kekeluargaan, disaksikan juga Kapolsek Sagaranten, Babinsa, panitia PHBN, dan wasit. Alhamdulillah sudah tidak ada permasalahan lagi, semuanya sudah clear," ucapnya.
"Kemarin kami telah melaksanakan penyelesaian permasalahan secara musyawarah kekeluargaan dengan semua pihak terkait. Permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan serta telah dituangkan ke dalam surat kesepakatan perdamaian bersama. Musyawarah berjalan aman dan lancar," kata Lukky.
Hidayatulloh (28 tahun), wasit asal Desa Tegallega yang memimpin pertandingan final pada Sabtu lalu membenarkan sudah ada mediasi secara kekeluargaan dan permasalahan ini sudah tuntas. Ditanya terkait pemukulan, Hidayatulloh mengatakan saat terjadi kericuhan, dirinya langsung mendapat perlindungan, baik dari pemain, penonton, maupun petugas keamanan. "Memang ada satu dua pukulan, tapi kena tangan dan punggung. Wajah aman dan mulus, bisa kembali beraktivitas," ujarnya.
Mediasi masalah ini dihadiri Polsek Sagaranten, Koramil 2211/Sagaranten, Kepala Desa Tegallega, Kepala Desa Cipamingkis, Ketua Panitia Pelaksana beserta jajaran, wasit yang memimpin pertandingan beserta keluarga, ofisial tim, perwakilan pemain, dan perwakilan suporter tim sepak bola Desa Cipamingkis, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat.