SUKABUMIUPDATE.com - Seleb tiktok Willie Salim berkunjung ke Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Anak muda yang terkenal sebagai influncer hobi membantu ini menjajal langsung jembatan viral di perbatasan Lengkong dan Jampangtengah, yang kondisinya rusak berat akibat banjir namun masih digunakan dengan nekat oleh warga khususnya pelajar.
Tak hanya menjajal, Willie juga memberikan uang cash untuk membantu pembangunan ulang jembatan viral penghubung Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, dengan Kampung Pamoyanan/Panyumputan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.
Bagaimana perasaan dan harapan Willie setelah melihat langsung jembatan itu, dia posting dalam akun instagramnya @williei27_. Selain coba menyeberang melalui sisa lantai jembatan yang tersisah dan dalam kondisi miring, Willie juga bertanya kepada sejumlah pelajar setempat yang nekat menggunakan jembatan itu untuk ke sekolah atau beraktivitas lainnya.
Di akhir postingan, ia memperlihatkan foto penyerahan uang cash, belum diketahui besarannya untuk membantu pembangunan ulang jembatan tersebut kepada relawan sosial Jampang Peduli. Selama berkunjung ke jembatan viral, Willie ditemani Suherlan, penanggungjawab Jampang Peduli dan sempat bertanya soal kebutuhan dana pembangunan jembatan viral. Suherlan dalam konten yang diposting Willie menyebut Rp 100 juta untuk bahan-bahan material pembangunan jembatan baru.
Baca Juga: Lewat Tol Bogor Ciawi Sukabumi, Cek 6 Destinasi Wisata Sekitar Bocimi Ini!
Berikut narasi dari postingan dari Willie Saling soal jembatan viral di Sukabumi.
Miris. Perjuangan anak-anak sekolah harus lewatin jembatan miring.. Sangat bahaya. Kalau anak nya gak bisa berenang, nyebur ke sungai bisa gawat.
12 Jam perjalanan di mobil. Jalanan sangat ekstrim. Gw sampai muntah di jalan. Kiri kanan jurang, jalanan tanah gak ada aspal.
Gw datang buat liat langsung kondisi jembatannya. Jujur, udah sangat tidak layak. Semua nya penuh sama karatan. Bener-bener bau besi logam. Beberapa ujung sangat tajam kalau kegores luka bisa infeksi.
Jembatan besi udah siap roboh. Di ujung disanggah dengan bambu. Tapi, tetep percuma tinggal tunggu waktu. Sangat prihatin.
Hati gw tergerak buat ikut bantu bangun jembatan baru. Proses nya kira2 seminggu. Doain yang terbaik supaya lancar. Anak sekolah dan masyarakat bisa lebih tenang 🙏.
Kedepannya, gw akan terus bantu sebanyak mungkin orang yang membutuhkan. Rasanya, udah panggilan hati.
Baca Juga: Melihat Cara Warga Cibadak Sukabumi Sulap Barang Bekas Jadi Kreasi HUT RI ke-79
Melansir suara.com, Willie Salim Lahir pada 27 Mei 2002, dikenal sebagai seleb TikTok yang kerap membuat konten menolong orang kurang mampu. Lelaki asal Bangka Belitung ini dulunya nekat merantau ke Jakarta seorang diri untuk melanjutkan pendidikannya di SMA Kristen BPK Penabur Tanjung Duren.
Ia berhasil mengumpulkan lebih dari 10 juta subscriber di YouTube pada masa pandemi tahun 2020 lalu. Jika dilihat dari analisis statistik media sosial Exolyt, kekayaan Willie Salim diperkirakan bisa mencapai USD 1.540–3.500 atau sekitar 23–57 juta rupiah per video.
Nilai tersebut ia dapat dengan lebih dari 13 juta followers TikTok-nya. Jika dikalikan dengan jumlah video yang sudah mencapai lebih dari 1000 itu, Willie bisa memperoleh lebih dari 68 miliar rupiah hanya dari TikTok.
Lewat akun YouTube miliknya, Willie Salim bisa memperoleh setidaknya 11 miliar rupiah per bulan. Tentu itu angka yang fantasitis untuk jumlah penghasilan di usianya. Sementara itu, melalui akun YouTube miliknya, Willie Salim bisa memperoleh setidaknya 11 miliar rupiah per bulan. Tentu itu angka yang fantasitis untuk jumlah penghasilan di usianya.
Hingga akhir tahun 2023 ini, Willie sudah memiliki hampir 800 video YouTube dengan subscribers lebih dari 10 juta. Profil dan kekayaan Willie Salim yang menjadi orang paling dicari di Google 2023.
Baca Juga: Diawali Karnaval, Pesta Rakyat Pakidulan Sagaranten Sukabumi Sambut HUT RI ke-79
Swadaya Warga dan Jampang Peduli.
Willie Salim menyerahkan bantuan uang untuk pembangunan ulang jembatan viral di Lengkong dan Jampangtengah kepada Komunitas Jampang Peduli. Sejak berita jembatan ini viral, komunitas jampang peduli dan warga setempat memang berencana memperbaiki akses utama warga yang membentang diatas Sungai Cikaso sepanjang 30 meter tersebut.
Jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2015 dengan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sukabumi. Jembatan tersebut adalah satu dari lima jembatan yang putus diterjang aliran Sungai Cikaso akibat hujan deras pada 29 Juni 2024.
Jembatan viral ini menghubungkan Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, dengan Kampung Pamoyanan/Panyumputan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah. Kepada sukabumiupdate.com, Minggu 28 Juli 2024, Penanggungjawab Jampang Peduli, Suherlan mengatakan pembangunan jembatan secara swadaya akan dimulai bulan Agustus 2024.
"Untuk pembangunan akan dimulai dengan penggalian basement, setelah itu dilakukan pengecoran, kemudian perakitan gapura dan membentangkan jembatan". kata Suherlan kepada sukabumiupdate.com, Minggu (28/7/2024).
Baca Juga: Adventure Awaits! 5 Gunung di Jawa Barat Ini Cocok untuk Pendaki Pemula
Akses Darurat Dibangun Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi berencana membangun jembatan baru sebagai pengganti jembatan viral di Kecamatan Lengkong dan Jampangtengah.
"Kita sudah lapor ke BPBD. Tahap sekarang lagi cek lokasi untuk kita programkan di perubahan anggaran. Insya Allah tahun ini (segera dibangun) di anggaran perubahan," kata Kepala Disperkim Kabupaten Sukabumi Lukman Sudrajat kepada sukabumiupdate.com pada Kamis, 25 Juli 2024.
Lukman menyebut jembatan ini adalah akses warga sehingga pihaknya akan memprioritaskan pembangunan jembatan baru. "Kerusakan itu parah sehingga bukan hanya direhab, tapi harus dibangun lagi. Insyaallah minggu ketiga Oktober 2024 pasti diprioritaskan, kita dorong. Jadi itu masuk prioritas program di perubahan anggaran," ujarnya.
Selama menunggu proses anggaran, pemerintah kecamatan, bersama aparat dari kepolisian, koramil dan institusi lainnya termasuk pemerintah desa, membangun akses darurat dari bambu. Saat ini akses darurat tersebut sudah digunakan dan pemerintah meminta warga tidak lagi menyeberang lewat jembatan rusak yang viral tersebut.