SUKABUMIUPDATE.com - Semangat warga RW 03 Kampung Bojongkoneng, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-79 tercermin melalui kebersamaan dan kreativitas. Mereka bergotong-royong mengumpulkan dana dan bahan-bahan bekas untuk menciptakan replika benda bersejarah yang akan dipamerkan dalam karnaval tingkat kelurahan.
Dengan memanfaatkan limbah seperti kardus dan styrofoam, warga Bojongkoneng berhasil mengubah barang-barang tak terpakai menjadi replika mobil hingga pesawat. Karya-karya ini dipersiapkan untuk dipamerkan dalam perayaan 17 Agustus 2024 sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ketua RW 03 Adi Sukmadi atau akrab disapa Ajo menjelaskan biaya pembuatan kerajinan ini sepenuhnya dari swadaya masyarakat. "Semua biaya seperti pembelian cat, kawat, dan bahan lainnya kita kumpulkan sukarela dari warga. Warga menyumbang seikhlasnya untuk mendukung pembuatan replika ini," ungkap Ajo, Senin, 12 Agustus 2024.
Baca Juga: Sambut HUT RI ke-79, Warga Cibadak Sukabumi Lomba Berkreasi dengan Barang Bekas
Ajo menyebut proses pengerjaan replika ini memakan waktu sekitar satu minggu. Selama periode tersebut, warga bahu-membahu mengumpulkan barang-barang bekas dari lingkungan sekitar, termasuk dari warung-warung dan rumah-rumah warga.
"Sebagian besar barang bekas seperti kardus dan styrofoam kami kumpulkan dari lingkungan sekitar. Warga diminta menyumbangkan apa yang mereka punya, dan bahan-bahan tersebut kami manfaatkan untuk karya ini," ungkapnya.
Menurutnya, pembuatan replika dilakukan dengan teliti dan melibatkan banyak warga. Proses dimulai dengan membuat gambar desain terlebih dahulu, mengukur bambu, dan merencanakan bahan-bahan lain yang diperlukan. Menariknya, semua replika ini dibuat sepenuhnya dengan tangan warga, tanpa bantuan alat modern.
"Bahkan alat transportasi untuk membawa replika ini tidak menggunakan motor atau mobil, melainkan roda yang dirakit dari barang bekas," jelas Ajo.
Inspirasi dari kegiatan ini, menurut Ajo, datang dari keinginan warga untuk menunjukkan bahwa meskipun mereka tinggal di area terpencil dan sulit diakses oleh kendaraan, kreativitas dan semangat kebersamaan mereka tidak kalah dengan daerah lain.
"Kami ingin membuktikan, meskipun RW kami berada di pojok Kelurahan Cibadak dengan kondisi jalan yang sulit dilalui kendaraan, bahkan tidak masuk mobil, kreativitas kami tetap bisa bersinar. Harapannya ini bisa membuka mata pemerintah untuk lebih perhatian kepada kami agar kesejahteraan warga Bojongkoneng dapat meningkat," katanya.