Dispar Sukabumi Soroti Pengerukan Batu di Pantai Cikakak, Sebut Ancam Keragaman Geopark

Selasa 13 Agustus 2024, 12:23 WIB
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Sukabumi, Jujun Juaeni. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)

Plt Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Sukabumi, Jujun Juaeni. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)

SUKABUMIUPDATE.com - Keindahan kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu kini terancam rusak. Akibat adanya aktivitas pengerukan batu yang dilakukan di area sepadan pantai Cikakak, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni sangat menyayangkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa misi dari terbentunya Geopark itu adalah untuk melestarikan keragaman budaya, geologi, dan ekologi melalui upaya edukasi dan konservasi.

"Keragaman geologi merupakan kekayaan alam yang melindungi ekologi perairan pesisir pantai tentu apabila terganggu akan sangat merugikan," kata Jujun pada sukabumiupdate.com, selasa (13/8/2024).

Jujun menegaskan terkait dengan adanya penambangan batu di sempadan pantai tersebut tentu sangat merugikan dari sektor pariwisata.

"Dari sisi wisata tentu akan merugikan juga karena ada banyak nilai kepariwisataan yang hilang padahal itu sangat berguna untuk wisatawan sebagai tambahan pengetahuan selain rekreasi," tandasnya.

Baca Juga: Tak Berizin, DPMPTSP Tegaskan Pengerukan Batu di Pantai Cikakak Sukabumi Rusak Ekosistem

Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, menegaskan bahwa aktivitas pengerukan batu di kawasan sempadan pantai Desa Cikakak, Kecamatan Cikakak, tersebut telah menyalahi aturan atau ilegal. Menurutnya, tindakan tersebut dapat berpotensi besar merusak ekosistem pantai yang seharusnya dilindungi.

"Aktivitas penambangan tersebut tentu menyalahi aturan pertama karena berada di kawasan sempadan pantai. Kedua tentu saja akan merubah fungsi bahkan akan mengganggu ekosistem yang ada sehingga tentu saja akan mengancam kelestarian lingkungan yang ada," kata Ali pada sukabumiupdate.com, Selasa (13/8/2024).

Ali menjelaskan, jika setiap kegiatan pembangunan di area kawasan sempadan pantai tersebut harus melakukan proses pengkajian secara tematik yang mana terdapat tiga persyaratan yang harus dipenuhi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)