SUKABUMIUPDATE.com - Dampak adanya aksi mogok massal oleh sejumlah sopir angkutan kota (Angkot) di Kota Sukabumi, membuat sejumlah pelajar dijemput langsung orang tuanya hingga dijemput Bus wisata "Ajak Kami".
Berdasarkan pantauan sukabumiupdate.com di MTsN Kota Sukabumi sekira pukul 15.20 WIB, terlihat para orang tua murid sedang menunggu anaknya di depan pintu masuk sekolah yang berada di Jalan RH Didi Sukardi Kota Sukabumi tersebut.
Salah satu orang tua murid, Dedeh Kurniasih (54 tahun) mengaku menjemput langsung anaknya ke sekolah setelah mendapat imbauan dari pihak sekolah yang disebar via WhatsApp grup orang tua murid.
Adapun isi dari imbauan tersebut ‘Ibu bapak Wali Kelas, Karena siang ini angkot mogok. Tolong diumumkan di grup orang tua (murid) agar anak-anak dijemput atau dipesankan ojek daring,’
“Iya ada informasi itu (imbauan) dari sekolah di grup WA, katanya angkotnya mogok narik, jadi disuruh jemput langsung ke sekolah,” ujar Dedeh.
“Saya nyuruh kakaknya jemput ke sekolah tapi katanya angkot normal kaya biasa nggak ada yang mogok (operasional),” tambah dia.
Baca Juga: Tuntut Pembatasan Operasional Angkutan Online, Puluhan Angkot Mogok Narik di Sukabumi
Menurutnya imbauan itu muncul karena pihak sekolah khawatir anak didiknya telat pulang ke rumah karena ada informasi tersebut (angkot mogok narik).
“Dikasih tahu kan kasian kalau bener angkotnya mogok terus anak-anak pulang biasanya pake angkot tapi sekarang mogok,” kata dia.
Orang tua murid lainnya, Toni (54 tahun) mengaku mendapatkan imbauan serupa dan menjemput anaknya langsung ke sekolah. Kendati demikian dia tidak bertemu dengan sang anak karena diduga telah pulang menggunakan angkot.
“Udah lama nunggu, tapi nggak ketemu, kayanya papaliwat (berpapasan) udah naik angkot duluan, katanya kan tadi disuruh jemput langsung,” ujar Toni.
“Iya katanya angkot pada mogok, tapi normal aja biasa itu banyak yang jalan,” pungkasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Imran Wardhani, membenarkan adanya aksi mogok massal oleh sejumlah sopir angkot. Namun ia memastikan aksi itu tak dilaksanakan serentak oleh seluruh trayek.
Selain trayek 01 Sukaraja-Pasar Pelita, lanjut Imran, berdasarkan pantauannya di lapangan trayek Angkot lain di Kota Sukabumi yang menggelar aksi mogok hari ini yaitu trayek 08, 15, 14 dan 10.
"Kalau trayek 25 Baros masih jalan. Normal. Mereka (para sopir angkot) yang gelar aksi mogok itu spontanitas," ujarnya.
Kondisi tersebut kemudian membuat Dishub menurunkan bantuan kendaraan operasional hingga Bus Wisata 'Ajak Kami' (Ayo Jalan-jalan ka Kota Sukabumi) bagi masyarakat yang terdampak mogoknya angkot tersebut.
"Sekitar jam 2 siang kita bantu masyarakat sampai selesai. Kita turunkan bantuan operasional untuk arah cisaat menuju arah kota dan arah Salabintana sedangkan armada bis ajak kami ke arah Cisaat,"jelasnya.
Menurut Imran, sejumlah sopir angkot yang mogok itu menuntut pembatasan operasional angkutan online.
Hal itu diketahuinya berdasarkan audiensi dari para sopir angkot yang tergabung di KKU (Kelompok Kerja Unit) 08 di kantor Dishub pada hari ini.
Dia memastikan akan menampung aspirasi para sopir tersebut. "Nanti kita akan ada rapat lanjutan, hari Jumat 16 Agustus 2024 kita akan undang semua KKU di kantor," jelasnya.
"Tidak ada informasi (besok angkot mogok kembali), mudah-mudahan besok tetap berjalan," tandasnya.