SUKABUMIUPDATE.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi menyoroti kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi yang dinilai kurang efektif memberikan perlindungan kepada anak.
Sekretaris bidang Hukum dan HAM HMI Cabang Sukabumi, Akmal Fajriansyah mengatakan, kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sukabumi terus terjadi belakangan ini. Menurutnya banyak sekali motif yang dilakukan sehingga menyebabkan akibat buruk terhadap perlindungan anak.
"Tentunya ini menjadi kekhawatiran bagi kita semua, dengan banyaknya kekerasan terhadap anak sangat dimungkinkan pencegahan dan sosialisasi terhadap masyarakat juga tidak dilakukan oleh dinas terkait," kata Akmal dalam rilisnya yang diterima sukabumiupdate.com, Jumat (9/8/2024).
Baca Juga: Kasus Ayah Cabuli Anak Tiri di Purabaya Sukabumi, Dilakukan Saat Istri Kerja Di Saudi
Merujuk penjelasan pada peraturan menteri pemberdayaan perempuan nomor 03 tahun 2008, lanjut Akmal, sudah jelas bahwa anak harus mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
"Sebagaimana juga diatur dalam konvensi hak anak dalam kesepakatan PBB tentang hak hak anak yang telah diratifikasi dengan keputusan presiden nomor 36 tahun 1990," lanjutnya.
Akmal mengkritisi DP3A Kabupaten Sukabumi yang bekerja bila sudah ada kasus. Sehingga menurut dia, kasus-kasus kekerasan pada anak di Kabupaten Sukabumi terjadi peningkatan setiap tahunnya.
"Selama ini penanganan yang ada masih fokus pada menangani apabila ada kasus, sehingga kasus-kasus terjadi peningkatan setiap tahunnya. Artinya hanya dilakukan jika ada kasus saja, sedangkan ketika tidak ada, tidak ada upaya penanganan dilakukan," ujarnya.
Ia juga menyoroti masih adanya kasus tindak kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Sukabumi. Teranyar ada kasus dugaan pemerkosaan yang terjadi Kecamatan Purabaya di mana korbannya adalah seorang anak perempuan dan masih duduk di kelas 2 sekolah menengah. Dalam kasus tersebut, pelakunya merupakan ayah tiri korban. Meski sudah dilaporkan ke polisi, pelaku dikabarkan masih berkeliaran.
"Seharusnya perlu ada upaya untuk meningkatkan sensitivitas masyarakat terhadap tindak kekerasan seksual. Termasuk juga meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengawasan terhadap di lingkungan masing-masing," ujar Akmal.
"Kami dari HMI Cabang Sukabumi berpesan kepada dinas terkait untuk bisa memaksimalkan perlindungan terhadap anak, tidak hanya melakukan sosialisasi tapi juga hadir turun langsung kepada masyarakat untuk memberikan rasa aman bagi anak," tandasnya.