SUKABUMIUPDATE.com - Dugaan motif dibalik penganiayaan maut di Cikiray Kota Sukabumi mulai terungkap. Lutfi Fauzi Hadil (37 tahun) pria asal Cibadak, Kabupaten Sukabumi yang tewas di emperan toko, Senin dini hari 5 Agustus 2024 adalah pengamen.
Latar belakang korban dan dugaan motif penganiayaan diungkap Ketua RW setempat, Abrurachman Aldjaidi kepada sukabumiupdate.com. Saat ditemui di rumahnya Jalan Cikiray, Rt 02/04, Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Selasa 6 Agustus 2024, Pak RW menyebut korban adalah pengamen yang biasa beraktivitas di seputaran jalan A Yani Kota Sukabumi, termasuk kawasan Cikiray.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, korban memang dicari karena diduga mencuri hanphone milik pelaku utama. "Orang yang jadi pelaku utama penganiayaan seperti terekam dalam CCTV yang beredar itu adalah juru parkir di sekitar tempat kejadian perkara (tkp).
“Emang itu (korban) tukang ngamen grup ngamen suka ngamen ngalabring ngan dia mah (korban) saya lihat fotonya, si pelaku ngasih tau tah jelemana ieu (poto korban) dua minggu lalu, diteangan ku manehna (dicari sama pelaku karena diduga mencuri handphone pelaku),” ujar Abdurachman kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Dianiaya OTK, Pria Gondrong Tewas di Emperan Toko Jalan Cikiray Kota Sukabumi
Kendati demikian, menurut Abdurachman terlepas korban maling atau bukan, pria asal Cibadak itu tidak berhak diperlakukan sesadis itu hingga meninggal dunia.
“Tapi ya terlepas segala rupanya itu maling dari mana, masa ngegebukin orang kaya gitu biadab itu mah orang apa,” kata dia.
Baca Juga: Banyak Warga Lihat Penganiayaan Maut di Cikiray Kota Sukabumi, Bapak-bapak Ikut Nendang
Terlebih, sebagai ketua RW, dia mengaku pada saat kejadian tidak ada satupun orang yang melaporkan kejadian tersebut kepadanya. Hingga akhirnya korban ditemukan tewas terkapar enam jam setelah peristiwa penganiayaan pada Minggu (4/8) sekira pukul 18:42 Wib.
“Nanya ke tukang dagang kenapa gak lapor ke Rw, sieun maneh ku preman? ieu wilayah saya ngomonglah. mungkin tindakannya lain kalau saya turun mah da saya gak takut sama preman, jadi saya telepon polisi, minimal saya kirim ambulans kan masih ada penanganan di rumah sakit. (Pelaku) preman yang parkir di depan,” pungkasnya.
Kasus ini sudah ditangani Polres Sukabumi Kota. Penganiayaan ini terekam jelas CCTV di lokasi kejadian.
Jenazah korban usai diotopsi tim forensik RSUD R Syamsudin, diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan.