Tambang Emas Liar di Pajampangan Sukabumi, Perhutani: Operasi Razia Selalu Bocor

Minggu 04 Agustus 2024, 09:44 WIB
Penambangan liar di wilayah kerja BKPH Lengkong, Resort Pemangku Hutan (RPH) Hanjuang Barat, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist

Penambangan liar di wilayah kerja BKPH Lengkong, Resort Pemangku Hutan (RPH) Hanjuang Barat, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Menanggapi masih banyaknya aktivitas penambang liar di wilayah kerja Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Lengkong, Resort Pemangku Hutan (RPH) Hanjuang Barat, di Kecamatan Lengkong, Kecamatan Waluran, serta Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pihak Perhutani mengakui sudah berupaya melakukan pencegahan. 

Hal tersebut dikatakan Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangku Hutan ( BKPH ) Lengkong, Budi Hermawan selama ini kami telah berupaya melakukan pencegahan, sesuai dengan tugas dan fungsinya. 

"Kami petugas dari Perhutani, menjalankan sesuai regulasi melalui bidang Gangguan Keamanan Hutan (GKH) hanya mencegah, dan mengamankan, tindakan selanjutnya adalah pihak Aparat Penegak Hukum (APH),” kata Budi kepada sukabumiupdate.com, Minggu 4/8/2024.

Budi menyampaikan, pihaknya belum lama ini telah melaksanakan operasi kegiatan pencegahan, dan keamanan aset di kawasan hutan, yang melibatkan Forkopimcam Lengkong. 

Baca Juga: Pemkab Sukabumi akan Kaji Dampak Kegiatan Tambang PT Wilton di Ciemas

Kegiatan Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Resort Pemangku Hutan ( RPH) Hanjuang Barat, memang masih marak, setiap kami melakukan operasi selalu hasilnya nihil. Diduga informasi tentang razia illegal mining bocor. Dilokasi hanya ditemukan galian lobang dengan rata rata kedalaman 20 meter, juga ada terpal plastik, dan saat ini sudah dipasang garis polisi atau police line. 

“Diperkirakan semua peralatannya masih digunakan atau masih dioperasikan. Saat ini sudah dipasang police line ditambang ilegal tersebut,” jelasnya.

Budi mengaku, setiap hari selalu ada anggota yang bertugas untuk berpatroli secara berkala. “Namun, karena area BKPH Lengkong itu luasnya 15 hektar dibagi 3 resort, sementara anggota kita terbatas. 

“Keterbatasan jumlah anggota pun berpengaruh dalam pencegahan ini. Jadi, seakan kucing-kucingan, dan kami tidak mungkin standby 1x24 jam. Ketika ada yang patroli masuk hutan,  penambang itu tidak ada, ketika kami keluar hutan (tidak patroli), ada laporan penambang melakukan kegiatan," imbuhnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di debat Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bisnis dan Pendidikan di Nusa Putra University Sukabumi. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)