SUKABUMIUPDATE.com - Intensitas hujan yang tinggi pada Kamis, 1 Agustus 2024, di sekitar kawasan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, kembali menyebabkan bahu jalan nasional di seberang SPBU Parungkuda, tepatnya di Kampung Leuwi Orok, Desa Sundawenang, mengalami longsor.
Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya longsor terjadi di lokasi yang sama pada Selasa, 11 Juni 2024.
Pengawas Lapangan Kementerian PUPR PPK 2.1 Jawa Barat, Agus Warso, mengkonfirmasi bahwa hujan deras pada sore kemarin telah menyebabkan proteksi sandbag mengalami penurunan.
"Ini bukan longsoran baru. Sandbag yang ada nantinya akan dipindahkan setelah proses perbaikan pasangan batu selesai. Sandbag akan diganti dengan timbunan agregat dan beton di atasnya (bahu jalan)," kata Warso kepada sukabumiupdate.com, Jumat (2/8/2024).
Warso menjelaskan bahwa saat ini proses perbaikan longsoran dengan pasangan batu masih berlangsung. Menurutnya, kondisi saat ini sedang dilakukan pembersihan area dan pengerjaan pondasi pasangan batu di bagian bawah.
"Estimasi kami, perbaikan ini akan selesai akhir bulan Agustus, mudah-mudahan tidak ada hambatan dan cuaca mendukung," tambahnya.
Baca Juga: Rute Alternatif Buka Tutup di Jalur Sukabumi-Cianjur, Perbaikan Jalan Nasional Hingga 15/8/2024
Baca Juga: Kementerian PUPR Soal Target Rampung Ngecor Jalan Sukaraja - Sukalarang Sukabumi
Sebelumnya, dilaporkan bahwa bahu jalan nasional Sukabumi-Bogor di seberang SPBU Parungkuda, tepatnya di Kampung Leuwi Orok, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, amblas tergerus longsor pada Selasa, 11 Juni 2024 malam.
Menurut informasi dari masyarakat sekitar, wilayah tersebut diguyur hujan deras sejak sore hingga malam hari, yang mengakibatkan limpasan air dari seberang jalan menuju titik longsor tersebut.
"Karena sudah tidak menampung debit air di seberang jalan, terjadi gerusan di titik longsor dengan panjang 10 meter, kedalaman 4 meter, dan lebar bahu jalan 3 meter," ungkap Warso kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/6/2024).
Selain curah hujan, Warso juga menyoroti adanya tumpukan sampah di lokasi tersebut, yang kemungkinan menyebabkan lembab di bawah permukaan sehingga tergerus longsor.
"Ini terjadi secara tiba-tiba saja, sebelumnya tidak ada tanda-tanda bakal ada longsoran, karena setiap bulan kita membersihkan saluran air, jadi tidak ada gejala itu," tambahnya.
Akibat dari longsor ini, sebuah bangunan yang merupakan bengkel terancam longsor karena posisinya tepat berada di tebing belakang sungai.
Warso menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan penanganan sementara dengan proteksi menggunakan sandbag untuk menahan kondisi tebing yang rawan tergerus lagi dan memasang cerucuk dari bambu.
"Setelah itu kita tutup dengan terpal agar tidak tergerus air hujan," jelasnya.
Untuk penanganan permanen, pihaknya sedang mengusulkan apakah akan menggunakan TPT atau bronjong, dan masih menunggu keputusan dari tim perencanaan.
"Untuk pengendara yang melewati depan SPBU Parungkuda, harap berhati-hati, terutama yang datang dari arah Bogor menuju Sukabumi, karena di kiri jalan ada titik longsor," pungkas Warso.