SUKABUMIUPDATE.com - Seorang bayi laki-laki ditemukan di belakang rumah warga di Kampung Tegal Caringin RT 003/010, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jumat (2/8/2024) sekitar pukul 04.30 WIB dini hari.
Informasi yang dihimpun, mulanya bayi laki-laki itu ditemukan usai warga mendengar suara keras tangisan bayi tersebut yang berasal dari belakang rumah warga bernama Penti.
"Pemilik rumah adalah bibi saya, saat tahu ada suara tangisan bayi, lalu memberanikan diri keluar dapur untuk memeriksa, ternyata benar ada bayi dibungkus selimut," ujar Dede, warga setempat kepada sukabumiupdate.com.
Sesosok bayi mungil itu ditemukan dalam kondisi tergeletak tanpa alas di atas bale bambu (tepas) belakang rumah atau dapur.
"Bayi tersebut lalu dibawa ke dalam rumah, lalu bi Penti memberitahukan kepada Ketua RT, perangkat desa, dan tidak lama datang pak Kades," jelasnya.
Baca Juga: Geger Warga Ciemas Sukabumi Temukan Bayi di Belakang Rumah, Bermula dari Suara Tangisan
Dede menyampaikan, di lengan kiri bayi terdapat gelang berwarna hitam. Selain itu, saat pertama ditemukan tali ari-arinya sudah dalam keadaan terikat.
"Memang benar pada bagian tangan kirinya ada gelang hitam, seperti tali sepatu, atau tali benang," jelasnya.
Hanya saja ia tak mengetahui maksud orang tua bayi itu mengenakan gelang pada bayi yang baru lahir. Menurutnya di tradisi warga setempat, biasanya gelang dikenakan pada bayi yang berumur 40 hari.
"Kalau tradisi di sini biasanya bayi yang baru lahir belum dikenakan apa apa, nanti setelah 40 hari, baru sama Mak Paraji dipakaikan gelang dari tali benang, biasanya warna putih," sambungnya.
Saat ini, bayi tersebut sudah dibawa ke Puskesmas Tamanjaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ia memastikan bahwa saat ditemukan, bayi dalam kondisi sehat.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Ciemas, Iptu Azhar Sunandar membenarkan adanya penemuan bayi ini. Pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan siapa yang bertanggung jawab atas pembuangan bayi ini.
"Kondisinya sehat. Kami masih menghimpun informasi dari TKP," ujarnya singkat.