SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah peserta Healthy Cities Summit (HCS) ke VI tahun 2024 yang diselenggarakan di Kabupaten Sukabumi mengeluhkan kondisi penginapan yang disediakan panitia. Mereka menyatakan ketidakpuasan terhadap kualitas kamar hotel yang mereka tempati karena sangat kotor.
Menurut informasi yang dihimpun, peserta tersebut menginap di salah satu hotel yang berada di wilayah Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.
"Saya menginap di hotel. Kamarnya tidak layak, kotor berdebu. Kemarin saja, saat mencoba menghubungi panitia berkali-kali, tidak ada tanggapan," ujar salah satu peserta asal Provinsi Sulawesi Selatan yang enggan menyebutkan namanya, Senin (29/7/2024).
Peserta tersebut mengaku, akhirnya secara inisiatif mencari kamar hotel yang lebih bersih karena kamar yang disediakan panitia tidak bersih.
"Saya inisiatif mencari hotel sendiri. Saya pindah hotel dengan biaya sendiri, tapi tidak masalah, karena kami belum sholat, tiba sore dalam kondisi capek setelah berangkat subuh. Yang jadi masalah sekarang, kondisi saya jadi tidak fit," jelasnya.
Baca Juga: Progres Kontruksi Tol Bocimi Seksi 3, Ditargetkan Fungsional pada Mudik Lebaran 2025
Sementara itu, Rizal, selaku Event Organizer (EO) dalam event Healthy Cities Summit (HCS), mengaku belum menerima keluhan dari peserta terkait kondisi kamar yang berdebu.
"Saat ini, kami masih belum mendapatkan informasi lengkap terkait keluhan tersebut. Kami akan mencoba menginventarisir dulu masalah ini," kata Rizal singkat.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan bahwa Kabupaten Sukabumi dipilih sebagai tuan rumah HCS ke-VI tahun 2024 karena telah meraih penghargaan pada acara serupa yang di adakan di wilayah Semarang dan Tangerang beberapa waktu lalu.
"Nah biasanya kan acara diadakan kota besar, ini kan hajat nasional, sekarang ini ingin dilaksanakan di kabupaten, jadi Kabupaten Sukabumi yang dipilih karena sudah mendapat penghargaan itu," terangnya.
Ade juga menjelaskan bahwa pendaftaran peserta dilakukan melalui Event Organizer (EO) yang ditunjuk, bukan melalui Pemerintah Daerah (Pemda). "Para peserta datang ke Sukabumi melalui forum yang mengatur pendaftaran mereka, sehingga biaya penginapan dan materi HCS diatur oleh EO tersebut," jelas Sekda Ade kepada sukabumiupdate.com, Minggu (28/7/2024), kemaren.