Beredar Imbauan Larangan Berjualan Saat Event HCS VI Sukabumi, Ini Respon Pelaku UMKM

Jumat 26 Juli 2024, 18:55 WIB
Pedagang Kaki Lima kecewa dilarang berjualan saat event HCS ke VI di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi

Pedagang Kaki Lima kecewa dilarang berjualan saat event HCS ke VI di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah pedagang dan pelaku UMKM di wilayah Palabuhanratu mengaku kecewa terhadap adanya imbauan larangan berjualan yang diberlakukan selama penyelenggaraan event Healthy Cities Summit (HCS) ke-VI. 

Diki Permana, seorang warga Citepus sekaligus pelaku usaha kecil, mengatakan bahwa masyarakat sudah mengetahui terkait akan dilaksanakannya rangkaian penyelenggaraan HCS. 

"Kalau saat ini memang sebagian masyarakat mungkin sudah tahu (akan diadakan kegiatan HCS), karena memang melihat ada banyak baliho sosialisasi dari pemerintah," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (26/7/2024).

Namun, kata Diki, pihaknya sangat menyayangkan dengan adanya imbauan dari pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi terkait larangan berjualan saat penyelenggaraan event nasional tersebut. 

"Sangat disayangkan (adanya imbauan untuk menghentikan kegiatan usaha sementara), tidak memberikan solusi apapun, hanya diberhentikan dari tanggal 28 sampai 31 Juli sampai kegiatan selesai," ungkapnya.

Diki juga membandingkan bahwa dampak HCS dengan event PON XIX Jabar tahun 2010 lalu yang sebelumnya digelar di wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.  

Baca Juga: Jelang HCS 2024, Dispar Sukabumi Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata

Baca Juga: Sambut HCS 2024, Disperkim Sukabumi Percantik Taman-taman di Palabuhanratu

"Kalau event itu kan nasional juga, PON itu sangat berdampak sekali pada pelaku usaha. PON itu kan event nasional, nah HCS pun sama tingkatannya, katanya yang diundang beberapa provinsi, gubernur, walikota, bupati. Mereka diundang untuk datang ke sini. Dulu PON jauh-jauh hari sudah dirasakan dampaknya bagi kami para pelaku usaha kecil," tuturnya.

Diki mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum terdapat dampak signifikan dari penyelenggaraan HCS tersebut kepada pelaku usaha penginapan kecil. 

"Belum ada sampai saat ini, belum ada yang booking, khususnya penginapan penginapan kecil itu tidak ada, saya melihat dan merasakan sampai hari ini HCS tidak berdampak besar, mungkin hanya hotel-hotel tertentu dan besar saja pasti berdampak," jelasnya. 

Diki juga berharap dengan adanya HCS bisa lebih berdampak positif untuk perekonomian masyarakat sekitar, terutama untuk para pedagang dan para pelaku usaha penginapan.

"Harapan saya mewakili pelaku usaha kecil adanya inikan event nasional bisa berdampak kita sebagai tuan rumah adanya HCS ini bisa berdampak kepada perekonomian masyarakat. Apalagi pelaku-pelaku usaha kecil, pedagang, para pelaku usaha penginapan-penginapan tentunya yang ada di daerah pariwisata seperti di Desa Citepus itu," tandasnya. 

Adapun berdasarkan salinan surat edaran yang di lihat sukabumiupdate.com, surat edaran yang dikeluarkan oleh satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Sukabumi dengan nomor surat : 300.1/1010/Tibum-2024 tentang himbauan Event HCS 2024 ke VI di Kabupaten Sukabumi bunyinya sebagai berikut:. 

"Dalam rangka optimalisasi kegiatan penyelenggaraan Healthy Cities Summit (HCS) ke VI se-Indonesia di Kabupaten Sukabumi Tahun 2024, sebagai pendekatan menuju kondisi kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat, maka perlu dilakukan himbauan agar mendapat dukungan dari seluruh masyarakat tentang kebersihan lingkungan serta bagi pelaku usaha baik pemilik Toko atau Ruko, khususnya para Pedagang Kaki Lima di area yang menjadi objek penilaian Kota Sehat, untuk menghentikan sementara kegiatan usaha sampai dengan selesai, yaitu dimulai pada tanggal 28 sampai dengan 31 Juli 2024,". Itulah bunyi isi imbaun dalam surat edaran yang ditandatangani langsung oleh Kepal Satpol PP Kabupaten Sukabumi, Akhmad Riyadi, tertanggal 25 Juli 2024.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi08 September 2024, 09:00 WIB

Loker Marketing Manager di Jakarta Timur, Syarat: Mahir Ms. Office

Loker Marketing Manager di Jakarta Timur. Rekrutmen Pegawai Tetap masih dibuka hingga 5 November 2024 mendatang.
Loker Marketing Manager di Jakarta Timur, Syarat: Mahir Ms. Office (Sumber : Istimewa)
Food & Travel08 September 2024, 07:00 WIB

Resep Sup Durian Keju Mozzarella, Hidangan Pencuci Mulut yang Lezat!

Sup Durian Keju Mozzarella adalah perpaduan unik antara manisnya durian dan kelezatan keju, menciptakan hidangan penutup yang creamy dan meleleh di mulut.
Ilustrasi - Taman durian Hauma Ni Opung atau Hauma Ni Opung Farm and Plantation merupakan destinasi wisata yang harus dikunjungi oleh para penggemar buah durian (Sumber : iStock)
Science08 September 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 8 September 2024, Sukabumi Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 8 September 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 8 September 2024. (Sumber : Freepik.com/@fanjianhua)
DPRD Kab. Sukabumi07 September 2024, 22:57 WIB

Sekretariat DPRD Sosialisasikan Peran Dewan Kepada Masyarakat di Sukabumi Expo 2024

Sekretariat DPRD menyuguhkan konsep yang berbeda pada pameran pembangunan di Sukabumi Expo tahun ini.
Stand Sekretariat DPRD Kabupaten Sukabumi di Sukabumi Expo 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi07 September 2024, 22:21 WIB

Niat Jemput Istri, Cerita di Balik Kecelakaan Maut Warga Sukabumi Akibat Motor Tersangkut Kabel

Berikut cerita di balik kecelakaan maut yang menimpa ayah anak di Cicurug Sukabumi akibat motor tersangkut kabel di Jalan Raya Sukabumi-Bogor.
Kecelakaan maut di jalan raya Sukabumi-Bogor, seorang anak tewas terlindas truk usai motor yang ditumpanginya terjatuh akibat tersangkut kabel internet. (Sumber : Istimewa)
Kecantikan07 September 2024, 21:00 WIB

5 Manfaat Masker Mentimun untuk Mengurangi Kantung Mata

Masker mentimun efektif untuk mengurangi kantung mata karena sifatnya yang menghidrasi, menenangkan, dan mendinginkan.
Ilustrasi. Menggunakan masker. Efek pendingin alami mentimun juga dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan di area sekitar mata. (Sumber : Freepik/freepik)
Keuangan07 September 2024, 20:58 WIB

Perumda BPR Hadir di Sukabumi Expo 2024, Tawarkan Beragam Produk Tabungan dan Kredit

Tawarkan Beragam Produk Tabungan dan Kredit, Stand BPR Sukabumi disambut antusias pengunjung Sukabumi Expo 2024.
Stand Perumda BPR Sukabumi di Sukabumi Expo 2024, Lapang Canghegar Palabuhanratu. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi07 September 2024, 20:34 WIB

Perahu Terbalik Dihantam Badai, Nelayan Sukabumi Selamatkan Diri dengan Berenang ke Tepian

Berikut kronologi perahu nelayan Sukabumi terbalik dihantam ombak dan angin kencang di perairan Tegalbuleud Sukabumi.
Kondisi perahu nelayan yang sempat terbaik dihantam badai di perairan Tegalbuleud Sukabumi dievakuasi usai mendarat di tepian. (Sumber Foto: Istimewa)
Life07 September 2024, 20:00 WIB

Sleep Training Hacks: 9 Cara Agar Anak Cepat Tidur di Malam Hari

Sleep Training Hacks: Ciptakan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur. Aktivitas seperti membaca buku, mendengarkan cerita, mandi air hangat, atau bermain dengan mainan lembut bisa membuat anak rileks sebelum tidur.
Ilustrasi. Cara Agar Anak Cepat Tidur di Malam Hari, Parenting Hacks untuk Ayah Bunda! (Sumber : Freepik/pvproductions)
Sukabumi07 September 2024, 19:35 WIB

Kabel Menjuntai Picu Kecelakaan Maut di Sukabumi, Saksi sebut Akibat Tersangkut Truk Kontainer

Saksi ungkap penyebab kabel menjuntai di Jalan Raya Sukabumi-Bogor yang picu kecelakaan maut, anak tewas terlindas truk.
Polisi saat olah TKP kecelakaan maut di Jalan Raya Sukabumi-Bogor tepatnya di Cicurug Sukabumi. Serang anak tewas terlindas truk usai motor yang diboncengnya terjatuh akibat tersangkut kabel. (Sumber : Istimewa)