SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi telah mengambil sampel air laut Pantai Batu Panganten di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, yang diduga telah tercemar oleh tumpahan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi Prasetyo mengatakan, pihaknya menerima laporan terkait kondisi air laut pesisir Pantai Batu Panganten yang berubah menjadi kotor, keruh dan berminyak ini pada hari Senin 22 Juni 2024. Usai menerima laporan tersebut, pihaknya menerjunkan Kepala Bidang Pengendalian Limbah untuk melakukan pengecekan lokasi.
Setelahnya, DLH Kabupaten Sukabumi kemudian melaporkan kondisi ini kepada Kementrian Kelautan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat.
"Hasil kondisi di lapangan memang diindikasikan air laut itu sudah tercemar, (aromanya) berbau seperti solar. Dan kemudian akhirnya kami mengambil sampel air laut yang tercemar, kemudian kita ambil dari posisi air yang paling pekat untuk di uji Laboratorium," kata Prasetyo kepada sukabumiupdate.com, Kamis (25/7/2024).
"Jadi saat ini kita juga belum tahu itu minyak apa sih karena masih menunggu hasil dari Laboratorium. Sampel nya itu kita bawa ke (Labkesda) Bogor dan saat ini kita masih menunggu. Keluar hasilnya itu 7 sampai 14 hari," terangnya.
Baca Juga: Polisi Soal Kapal dan Dugaan Pencemaran di Laut Pantai Batu Panganten Sukabumi
Lebih lanjut Prasetyo menyampaikan bahwa berdasarkan hasil informasi yang diterima pihaknya di lokasi, indikasi dari pencemaran di pesisir Pantai Batu Panganten tersebut diduga diakibatkan oleh adanya dua kapal yang sempat melintas di area tersebut.
"Kami tanyakan memang 2 kilometer dari situ ada dua kapal yang berhenti, sekitar 1 jam sampai 2 jam kemudian berangkat lagi tapi kita juga enggak tau apakah dari kapal atau dari apa," ucapnya.
Dengan kondisi air laut seperti itu, ia kemudian menghimbau kepada wisatawan dan masyarakat sekitar agar tidak melakukan aktivitas di area pantai Batu Panganten.
"Kepada wisatawan dan masyarakat disana agar tidak menyentuh air laut yang ada di sana, karena kita belum tahu pencemarannya seperti apa, cairan apa. Memang saat ini belum ada kerugian, akan tetapi kami khawatir kalau nanti ada kejadian yang tidak diinginkan," tandasnya.