SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi berencana membangun jembatan baru sebagai pengganti jembatan yang putus di Kecamatan Lengkong dan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. Diketahui, jembatan penghubung dua kecamatan ini terbentang melintasi Sungai Cikaso.
Jembatan tersebut menjadi satu dari lima jembatan yang putus diterjang aliran Sungai Cikaso akibat hujan deras pada Sabtu, 29 Juni 2024. Akibatnya, warga terpaksa bertaruh nyawa untuk beraktivitas dengan memanfaatkan rangka jembatan yang telah miring. Para pelajar juga harus bergelantungan pada rangka besi jembatan untuk tetap bisa bersekolah.
Jembatan gantung ini memiliki panjang 30 meter dan lebar 1,70 meter. Kerusakan telah terjadi sejak 15 Juni 2024, namun menjadi lebih parah pada 29 Juni 2024.
"Kita sudah lapor ke BPBD. Tahap sekarang lagi cek lokasi untuk kita programkan di perubahan anggaran. Insyaallah tahun ini (segera dibangun) di anggaran perubahan," kata Kepala Disperkim Kabupaten Sukabumi Lukman Sudrajat kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (25/7/2024).
Baca Juga: Sampai Kapan Pelajar Bergelantungan? Begini Skema Penanganan Jembatan Putus di Sukabumi
Lukman menyebut jembatan ini adalah akses warga sehingga pihaknya akan memprioritaskan pembangunan jembatan baru. "Kerusakan itu parah sehingga bukan haya direhab, tapi harus dibangun lagi. Insyaallah minggu ketiga Oktober 2024 pasti diprioritaskan, kita dorong. Jadi itu masuk prioritas program di perubahan anggaran," ujarnya.
Sebelumnya Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengatakan telah meminta Camat Lengkong dan Jampangtengah untuk sama-sama berkoordinasi dengan pemerintah desa (pemdes) yang wilayahnya menjadi titik penghubung jembatan yakni Desa Neglasari (Kecamatan Lengkong) dan Desa Bantarpanjang (Kecamatan Jampangtengah).
"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Perkim karena memang (wewenang) ada pada Dinas Perkim. Kepala Dinas Perkim sudah siap mengalokasikan dana, tapi memang perlu proses dalam penganggarannya. Dari pihak relawan dan perusahaan juga akan membantu. Kepada dua camat, perbaiki dulu agar akses jembatan bisa dilintasi," katanya.
Diketahui, ada 40 lebih pelajar sekolah dasar (SD) asal Kampung Cigirang (Desa Neglasari) yang bersekolah di SD Pamoyanan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah. Saat ini mereka masih harus bergelantungan pada rangka besi jembatan yang terputus untuk dapat ke sekolah. Ini belum termasuk pelajar MTS/SMP dan MA/SMA.