SUKABUMIUPDATE.com - Pemuda berinisial AVN (21 tahun) asal Kampung Cibuntu, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, ditangkap polisi di rumah pacarnya setelah diduga terlibat pengeroyokan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi sukabumiupdate.com, dugaan pengeroyokan terjadi di Jalan Garuda, Kampung Caringin, Kelurahan/Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Minggu, 21 Juli 2024 sekira pukul 00.30 WIB.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun mengatakan AVN diduga terlibat aksi pengeroyokan menggunakan senjata tajam (sajam) terhadap korban BS (21 tahun) asal Kampung Caringin, Kelurahan/Kecamatan Baros.
“AVN diamankan karena diduga terlibat aksi penganiayaan dan pengeroyokan menggunakan senjata tajam terhadap korban BS hingga menderita luka sobek di kepala bagian belakang dan menerima 10 jahitan,” kata dia, Kamis (25/7/2024).
Baca Juga: Polisi Periksa Sejumlah Saksi, Pengeroyokan Berdarah di Jalan Ahmad Yani Sukabumi
AVN ditangkap di rumah pacarnya di Kampung Cikeong, Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Selasa, 23 Juli 2024 sekira pukul 21.00 WIB.
“Mengenai dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan tersebut, Unit Reskrim Polsek Baros dibantu Sat Reskrim melakukan penyelidikan dan pengungkapan hingga akhirnya mengamankan terduga pelaku AVN di rumah kekasihnya,” ujar Bagus.
Dari hasil pemeriksaan, Bagus menyebut AVN mengakui telah melakukan perbuatan melanggar hukum itu bersama teman-temannya.
“Terduga pelaku mengakui perbuatannya, melakukan penganiayaan dan pengeroyokan bersama beberapa temannya terhadap korban menggunakan senjata tajam jenis corbek berukuran kurang lebih satu meter,“ ucapnya.
Sementara terkait motif dugaan pengeroyokan ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan mengejar terduga pelaku lain. “Motifnya masih kita dalami karena saat ini terduga pelaku sudah kita amankan dan menjalani proses penyidikan di Polsek Baros,” ujarnya.
Terhadap terduga pelaku AVN polisi menerapkan Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 170 ayat (2) KUHPidana dengan ancaman pidana maksimal sembilan tahun.