SUKABUMIUPDATE.com - Air laut di Pantai Batu Panganten, Desa Purwasasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, mulai kembali jernih. Sebelumnya, atau dalam dua hari terakhir, perairan ini keruh dan berubah warna menjadi cokelat pekat, juga berbusa dan berminyak (dalam bahasa Sunda hinyay).
Perubahan kondisi itu diduga akibat tumpahan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. "Sekitar pukul 07.50 WIB, terlihat mulai bersih dan jernih, meski memang masih ada yang tercecer, namun pudar tidak seperti kemarin cokelat pekat," kata Uwey, pengelola Pantai Batu Panganten kepada sukabumiupdate.com, Rabu (24/7/2024).
Uwey menyebut saat ini tumpahan yang diduga solar itu bergerak ke arah barat, mengarah ke objek wisata Pantai Taman Pandan di Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, juga ke Pantai Ujunggenteng, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap. "(Tumpahan) berwarna cokelat pekat itu terbawa air laut ke arah Pantai Taman Pandan," ujarnya.
Baca Juga: Air Laut Keruh dan Hinyay, Pantai Batu Panganten Sukabumi Diduga Tercemar BBM
Sebelumnya, Kepala Desa Purwasedar Defi Susandi mengatakan zat itu diduga solar karena berdasarkan baunya. Defi menyebut dari keterangan saksi, pada Minggu, 21 Juli 2024, ada dua kapal yang berdekatan di tengah laut cukup lama yakni sekitar satu jam. Lalu Senin, 22 Juli 2024 sekira pukul 12.00 WIB, air laut berubah warna.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi telah mengambil sampel air laut Pantai Batu Panganten. Sementara Kasatpolairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar ikut membenarkan pada Minggu lalu ada dua kapal yang melintas di perairan Ciracap. Dua kapal ini adalah long line 24 GT atau kapal penangkap ikan tuna.
Berdasarkan informasi dari Basarnas, kedua kapal itu berdampingan karena salah satunya mengalami kecelakaan laut di Pangandaran pada 19 Juli 2024 saat menuju Cilacap, Jawa Tengah. Sebab tidak memungkinkan dievakuasi ke Cilacap, kapal ditarik oleh kapal sejenis untuk dibawa ke Palabuhanratu sehingga dipastikan melintasi laut Ciracap.
Kekinian, kapal bernama KM Sri Rahayu itu sudah berlayar menuju Jakarta. Tenda belum bisa memastikan apakah pencemaran di Pantai Batu Panganten dan Pantai Taman Pandan akibat kapal tersebut atau ada perusahaan di darat yang membuang limbah ke laut.