Polisi Soal Kapal dan Dugaan Pencemaran di Laut Pantai Batu Panganten Sukabumi

Selasa 23 Juli 2024, 22:49 WIB
Kondisi air laut Pantai Batu Panganten Sukabumi yang diduga tercemar BBM Solar. (Sumber : Istimewa)

Kondisi air laut Pantai Batu Panganten Sukabumi yang diduga tercemar BBM Solar. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Satpolairud (Satuan Polisi Air dan Udara) Polres Sukabumi menanggapi soal adanya dua kapal laut yang melintasi perairan Ciracap, Kabupaten Sukabumi sehari sebelum air laut Pantai Batu Panganten berubah warna diduga akibat tercemar tumpahan Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Kepala Satpolairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar membenarkan bahwa pada Minggu 21 Juli 2024 ada dua kapal laut yang melintas di perairan Ciracap. Dua kapal tersebut yakni long line 24 GT atau kapal penangkap ikan tuna.

Berdasarkan informasi dari Basarnas, lanjut Tenda, kedua kapal itu berdampingan karena salah satunya alami kecelakaan laut di Perairan Pangandaran pada Jumat 19 Juli 2024 sekitar pukul 17.00 WIB.

“Nama kapalnya KM Sri Rahayu, dari Pangandaran menuju Cilacap Jawa Tengah, namun saat di tengah perairan Pangandaran, KM Sri Rahayu terbalik dihantam gelombang tinggi, ABK nya berjumlah 9 orang bisa diselamatkan,” ujar Tenda kepada sukabumiupdate.com, Selasa (23/7/2024).

Baca Juga: Air Laut Keruh dan Hinyay, Pantai Batu Panganten Sukabumi Diduga Tercemar BBM

Sehubungan tidak memungkinkan untuk evakuasi dan dibawa kembali ke Cilacap, kata Tenda, kapal itu akhirnya diderek atau ditarik oleh kapal sejenisnya untuk dibawa ke Teluk Palabuhanratu sehingga dipastikan melintasi perairan Kecamatan Ciracap.

"Pada hari Minggu tanggal 21 Juli 2024, pukul 11.00 WIB, dilakukan evakuasi ABK kapal itu di perairan Cipatuguran Tengah, Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi," jelasnya.

Saat ini, KM Sri Rahayu tersebut menurut Tenda sudah berlayar kembali menuju Jakarta. Pihaknya kemudian belum bisa memastikan apakah pencemaran yang terjadi di Pantai Batu Panganten akibat dari kapal tersebut atau ada perusahaan-perusahaan di darat yang membuang limbah ke laut.

"Untuk itu perlu diselidiki, karena kemungkinan kecil kalau dari kapal itu.  Dari info anggota kami di Polairud Ujunggenteng, tadi pihak Muspika dan DLH sudah turun, bahkan sudah mengambil sampelnya untuk diperiksa laboratorium," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, air laut Pantai Batu Panganten di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi yang biasanya jernih dalam dua hari terakhir ini berubah warna menjadi cokelat pekat, berbusa dan berminyak (dalam bahasa Sunda hinyay).

Warga mencurigai kondisi itu akibat tercemar tumpahan Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Kepala Desa Purwasedar Defi Susandi mengatakan zat itu diduga solar karena berdasarkan baunya.

"Kalau cium baunya dan warna yang cokelat pekat, terlihat di air laut, sementara dugaan dari tumpahan solar," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Selasa (23/7/2024).

Defi menyebut dari keterangan saksi, pada Minggu, 21 Juli 2024, ada dua kapal yang berdekatan di tengah laut cukup lama yakni sekitar satu jam. Lalu Senin, 22 Juli 2024 sekira pukul 12.00 WIB, air laut berubah warna, berbusa, dan berminyak.

"Bahkan sampai hari ini masih terlihat dan mulai mengalir ke Pantai Taman Pandan di Desa Cikangkung," ujarnya.

Sementara itu, Uwey pengelola Pantai Batu Panganten yang sempat melihat dua kapal itu menyampaikan bahwa dirinya tidak bisa memastikan jenis atau warna dua kapal karena posisinya cukup jauh.

“Kami melihat kapal tersebut berdampingan cukup lama, sekitar satu jam. Lalu masing masing melanjutkan perjalanan menuju Tegalbuleud - Cilacap, dan satu lagi menuju Palabuhanratu - Banten," ujarnya.

Keesokan harinya atau Senin 22 Juli 2024,  Uwey dan warga kembali bekerja membuat pagar di objek wisata Batu Panganten. Sekitar pukul 08.00 WIB, mereka kemudian dikagetkan dengan melihat gumpalan air berwarna merah kecoklatan, seperti lingkaran cukup luas, menempel di permukaan air laut.

"Sekitar pukul 10.00 WIB, warna merah itu mulai bergeser kesisi pantai, dan pada pukul 12.00 WIB, mulai terlihat jelas, warna air keruh, ada bau solar dan hinyay," ungkapnya.

Menurut Uwey, pihaknya baru kali ini melihat adanya perubahan warna air laut yang disertai bau dan berbusa. Karena apabila berwarna keruh saja biasanya terjadi saat hujan disertai badai.

"Kami hanya sebatas curiga saja, tak kala ada kapal berdampingan ditengah, maka terjadi air laut keruh. Untuk sampel air laut sudah dibawa pihak DLH Kabupaten Sukabumi," terangnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)