SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah karyawan di pabrik garmen yang berlokasi di Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dipulangkan, pada Selasa (23/7/2024) siang. Mereka mengalami kesurupan, sehingga satu per satu dikeluarkan dari pabrik lewat pintu gerbang perusahaan lalu ditangani di salah satu ruangan.
Ketua SPSI PT Yongjin 3 Cicurug, Enjang Sudrajat, mengungkapkan bahwa sebelum insiden kesurupan massal terjadi, sejumlah buruh pabrik mengalami pingsan sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurutnya, kejadian bermula di gedung line 4, saat beberapa buruh tiba-tiba jatuh pingsan dan kemudian berteriak histeris, hingga menarik perhatian karyawan lain yang sedang bekerja.
"Itu awalnya, kejadian di gedung line 4. Saat ada yang pingsan, tiba-tiba mereka berteriak histeris dan mengundang kerumunan pada karyawan yang lain, saat tengah bekerja,” kata Enjang.
Enjang menjelaskan, kejadian tersebut seperti menular ke karyawan lain yang kemudian ikut berteriak histeris sambil tertawa-tawa. Dalam situasi yang tidak terkendali, Enjang bersama beberapa rekannya segera membawa karyawan yang mengalami kesurupan ke klinik yang tersedia di pabrik PT. Yongjin.
Baca Juga: Kesurupan Massal di Pabrik Garmen Cicurug Sukabumi, Berawal dari Satu Karyawan
"Jadi kesurupan massal itu terjadi secara tiba-tiba. Hasil identifikasi sementara memang kesurupan, tetapi saya melihat mungkin karena dampak kelelahan faktornya," jelasnya.
Enjang menuturkan bahwa dari total 3.400 buruh di PT Yongjin 3, sekitar 15 hingga 20 orang mengalami kesurupan. Untuk menghindari keadaan lebih lanjut di kalangan pekerja, pihak manajemen pabrik memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas kerja dan membubarkan para buruh dari gedung perusahaan.
"Memang dari pihak manajemen pabrik telah sepakat waktu tadi itu untuk mengistirahatkan dulu karyawannya. Karena kekhawatiran tidak kondusif akhirnya dipulangkan. Jadi sekarang kondisinya sudah kembali bekerja. Sementara, yang dipulangkan buruhnya, hanya buruh bagian produksi saja," tandasnya.
Sebelumnya, salah satu karyawan, NN (32 tahun), mengungkapkan kesurupan pertama kali dialami seorang karyawan sekira pukul 10.00 WIB. "Saya awalnya melihat satu orang karyawan yang mengalami kesurupan, tapi lama-lama menular ke karyawan lainnya," kata dia kepada wartawan.
NN menyebut hampir semua dari 29 line produksi mengalami kesurupan sehingga manajemen mengeluarkan karyawan lebih awal demi menghindari bertambahnya korban. "Kami dikeluarkan untuk istirahat lebih awal, tapi jam 13.00 WIB disuruh masuk kembali," ujarnya.
"Kalau yang karyawan kesurupan, tadi sebagian sudah ada yang dijemput oleh pihak keluarganya," pungkasnya.