Bergelantungan di Jembatan Rusak, Asa Para Pelajar Pemberani dari Sukabumi

Selasa 23 Juli 2024, 14:39 WIB
Jembatan penghubung Lengkong - Jampangtengah Sukabumi rusah parah | Foto : Ragil Gilang

Jembatan penghubung Lengkong - Jampangtengah Sukabumi rusah parah | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Warga, pelajar, dan guru berharap segera dibangunnya jembatan gsntung penghubung antara Kecamatan Lengkong dan Jampangtengah. Saat ini, mereka harus bertaruh nyawa melintasi jembatan tersebut.

Jembatan gantung ini memiliki panjang 30 meter dan lebar 1,70 meter, melintang di atas Sungai Cikaso. 

Diketahui, jembatan penghubung Kampung Cigirang di Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, dan Kampung Pamoyanan di Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, mengalami kerusakan parah, sejak 15 Juni 2024, separuh bangunan jembatan tersebut putus dari rangkaian tali baja. Keadaan semakin memburuk pada 29 Juni 2024 ketika jembatan kembali dihantam oleh derasnya air yang meluap akibat curah hujan tinggi.

Leni Sumarni (40 tahun), seorang warga Kampung Pamoyanan, Desa Bantarpanjang, mengungkapkan bahwa untuk berangkat mengajar di Sekolah Dasar Negeri Cibadak, Desa Neglasari, ia terpaksa melintasi jembatan gantung dengan cara menggelantung.

"Saya pernah mencoba akses jalan lain yang memakan waktu pulang-pergi hingga tiga jam lebih. Namun, perjalanan yang menyita waktu, materi, dan tenaga membuat saya memutuskan melewati jembatan ini dengan hati berdebar. Jika melewati jembatan ini, perjalanan dari rumah ke tempat kerja hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam," ujar Leni kepada sukabumiupdate.com, Selasa (23/7/2024).

Baca Juga: 5 Jembatan di Sukabumi Putus, Pelajar Nekat Bergelantungan Lintasi Sungai untuk Sekolah

Leni menjelaskan bahwa kondisi jembatan gantung yang tidak layak lintas menghambat segala aktivitasnya serta menyita waktu rutinitas. "Tentu saja, kondisi ini menghambat efisiensi waktu. Selain saya, banyak siswa dari Kampung Cigirang ke Kampung Pamoyanan, termasuk yang bersekolah di madrasah dan sekolah menengah, yang menggunakan akses jalan ini," tambahnya.

Meskipun menghadapi cuaca buruk dan air Sungai Cikaso meluap, Leni tetap bekerja menjalankan tugasnya sebagai guru. "Saya tetap bekerja apa pun kendalanya. Sebelum ada jembatan permanen, kami menggunakan jembatan bambu. Ketika jembatan bambu rusak, kami menggunakan sampan atau melintas air hingga sedada," kenangnya.

Dengan kondisi jembatan gantung yang tidak layak digunakan akibat banjir dan longsor, Leni berharap pihak terkait segera memperhatikan dan memperbaiki jembatan tersebut.

"Harapannya, pemerintah atau pihak yang peduli segera membangun jembatan yang lebih layak dan aman," tandasnya.

Putri (12 tahun), siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Cibadak, bersama lima temannya dari kelas 2 dan 5 SD, terpaksa melintasi jembatan gantung dengan cara bergelantungan demi menimba ilmu. "Kami mau sekolah di Madrasah Diniyah. Kami harus bergelantungan saat melintasi jembatan," ujarnya.

Saat cuaca buruk dan hujan turun, demi keselamatan, Putri dan teman-temannya terpaksa meliburkan diri. "Kalau cuaca buruk, kami tidak berani ke sekolah. Guru kami menyarankan untuk tidak berangkat demi keselamatan," ungkapnya. Namun, saat cuaca cukup bersahabat dan air Sungai Cikaso surut, mereka tidak khawatir melintas. "Kalau cuaca baik, kami berani," tambahnya.

Kepala Desa Neglasari, Rahmat Hidayat, menjelaskan bahwa jembatan tersebut merupakan penghubung antara Desa Neglasari dan Desa Bantarpanjang.

"Kami tidak bisa mengambil kebijakan sendiri karena selama ini rencana diskusi dengan Desa Bantarpanjang tidak mencapai kesepakatan. Kami berharap ada solusi agar petani dan pedagang dapat kembali beraktivitas dengan lancar," ujar Rahmat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih24 November 2024, 10:25 WIB

Hari Tenang Pilkada Sukabumi Dimulai Hari Ini, Ada Sanksi Berat Jika Melanggar

Pemungutan suara akan diselenggarakan pada Rabu (27/11/2024). Ini berarti, masa tenang Pilkada 2024 akan berlangsung pada 24-26 November 2024.
Apel Siaga dan Patroli Pengawasan masa tenang Pilkada Kota Sukabumi 2024 | Foto : Sukabumiupdate
Inspirasi24 November 2024, 10:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 November 2024, 09:21 WIB

Tanah Longsor di Cidolog Sukabumi, 14 Domba Garut Milik Warga Tertimbun

Longsor ini menyebabkan kandang berserta 14 ekor domba Garut bersertifikat milik seorang peternak di Cidolog Sukabumi tertimbun, dan baru diketahui oleh warga pada pagi harinya, Sabtu (23/11/2024).
Longsor di Cidolog Sukabumi, timbun kandang serta 14 ekor domba garut | Foto : Sukabumiupdate.com
Sehat24 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusannya Kayu Manis dan Mengenal 5 Manfaat Kesehatannya

Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan.
Ilustrasi - Kayu manis adalah salah satu obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. (Sumber : Pexels.com/@Ngô Trọng An)
Sukabumi24 November 2024, 08:50 WIB

Sopir Hilang Kendali, Penyebab Honda CRV Tabrak Truk Molen di Cibadak

Kronologi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Siliwangi, tepatnya di Kampung Cibadak, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (23/11/2024) sekitar pukul 17.30 WIB
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 08:38 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Tetapkan 20 Propemperda 2025, Berikut Daftarnya!

DPRD Kabupaten Sukabumi bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyepakati 20 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sebagai bagian dari Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2025.
Bayu Permana, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKB | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel24 November 2024, 08:00 WIB

Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga

Kue Lapis Surabaya biasanya terdiri dua lapisan kuning dan satu lapisan cokelat.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan