Identitas Wanita Korban Tabrak Lari di Parungkuda Sukabumi Terungkap

Jumat 19 Juli 2024, 23:32 WIB
Polisi saat olah TKP kasus kecelakaan yang menewaskan seorang wanita usai disambar mobil di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Parungkuda Sukabumi. (Sumber Foto : Istimewa)

Polisi saat olah TKP kasus kecelakaan yang menewaskan seorang wanita usai disambar mobil di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Parungkuda Sukabumi. (Sumber Foto : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Identitas wanita yang menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, terungkap. Korban diketahui bernama Surtini (62 tahun).

Informasi tersebut disampaikan menantu korban bernama Agus Samiaji (31 tahun) yang ditemui sukabumiupdate.com di lokasi kejadian pada Jumat (19/7/2024) malam. Saat itu Agus ingin mengetahui tempat kejadian perkara (TKP) yang menewaskan mertuanya itu.

"Saya mendengar kabar (meninggalnya Surtini) dari istri. Awalnya istri mendengar kabar ini dari pihak pemerintah Desa Mekarsari pada siang hari pasca kejadian kecelakaan," ujar Agus.

Menurut Agus, selama tiga minggu terakhir ini korban tinggal bersamanya di Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug. Pada saat kejadian, Agus yang merupakan kuli bangunan mengaku tengah bekerja di Jakarta. Ia kemudian memaksakan diri pulang untuk mencari informasi dan mengusut tuntas kejadian ini.

"Saya sebagai menantu kaget, secara tidak menerima bahwa tidak ada rasa manusiawi dan tidak ada rasa tanggung jawab," kata dia.

Baca Juga: Terekam CCTV, Wanita Tanpa Identitas Tewas Ditabrak Lari Mobil di Parungkuda Sukabumi

Agus mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti mengapa Surtini berada di lokasi kejadian. Namun ia menyebut bahwa seminggu sebelum peristiwa nahas ini, Surtini dikabarkan istrinya pergi dari rumah. Saat itu ia menduga bahwa Surtini memiliki masalah pribadi, mungkin dengan anak atau keluarga lainnya.

"Kalau untuk saya pribadi, memang tidak ada masalah apapun selama masih ada sama saya," ujarnya.

"Almarhumah memang selama ini tidak tinggal di satu tempat, seringkali berpindah tempat, terkadang di Cikidang, Cicurug (rumah anak lainnya Surtini) dan di rumah saya," tambahnya.

Menantu korban tabrak lari, Agus Samiaji (31 tahun) di TKP kecelakaan yang menewaskan mertuanya di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Kampung Ciutara Rt. 16/07 Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda Sukabumi, Jumat (19/7/2024) malam.Menantu korban tabrak lari, Agus Samiaji (31 tahun) di TKP kecelakaan yang menewaskan mertuanya di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, Kampung Ciutara Rt. 16/07 Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda Sukabumi, Jumat (19/7/2024) malam.

Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa Surtini selama tinggal bersamanya mengaku sering merasa sungkan jika tinggal di rumah tanpa kehadiran Agus. Hal itu dikarenakan Agus masih seatap dengan orang tuanya atau besan Surtini.

"Makanya ketika saya berangkat kerja ke Jakarta, sekitar seminggu yang lalu, almarhumah malah ikut pergi keluar rumah, saya lagi kerja tiba-tiba dapat kabar almarhumah udah pergi keluar rumah," paparnya.

Selama tinggal bersama Agus, Surtini tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit apapun, khususnya gangguan mental. Namun, kemungkinan menurut Agus, korban punya beban pikiran yang berat. "Makan seperti biasa, diajak ngomong aja normal, hanya punya masalah pribadi aja," jelasnya.

Kasus ini tengah ditangani kepolisian, oleh karena itu, Agus menekankan sebagai keluarganya meminta mohon kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku.

"Agar keluarga bisa mengetahui rasa tanggung jawab pelaku, jangan semena mena anggap orang itu kaya apa, dia kan masih punya keluarga," pungkasnya.

Jenazah Surtini sendiri saat ini dikabarkan Agus sudah dimakamkan di belakang RSUD Sekarwangi sekira pukul 16.00 WIB tadi. Hal ini sesuai dengan persetujuan pihak keluarga.

Sebelumnya diberitakan, seorang wanita tanpa identitas menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Sukabumi-Bogor tepatnya di Kampung Ciutara Rt. 16/07 Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Peristiwa ini terekam CCTV di sekitar lokasi kejadian. Cuplikan videonya kemudian beredar dan viral di media sosial.

Saat dikonfirmasi, Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kecelakaan lalu lintas ini terjadi pada Kamis 18 Juli 2024 sekitar pukul 03.00 WIB.

Hingga berita ini ditayangkan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus kecelakaan ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)