Tinggi Badan, Usia hingga Nomor Sepatu: Identifikasi Mayat Pria di Situ Gunung Sukabumi

Kamis 18 Juli 2024, 16:27 WIB
Mayat yang ditemukan di kawasan hutan Situ Gunung, tepatnya di Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Mayat yang ditemukan di kawasan hutan Situ Gunung, tepatnya di Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Mayat tanpa busana yang ditemukan anjing milik pemancing di Hutan kawasan Situ Gunung diidentifikasi melalui proses otopsi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi,Kamis (18/7/2024). Jasad tersebut ditemukan sudah hancur, bahkan tengkorak kepala sudah terpisah dengan badannya, pada Selasa, 16 Juli 2024 sekira pukul 14.00 WIB.

Kepala tim Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH, dr Nurul Aida Fathya mengatakan jasad datang dalam kondisi tidak utuh. Hasil otopsi menemukan sebagian jaringan otot atau dagingnya menghilang.

“Jenazah itu kondisinya sudah tidak utuh dalam hal ini kondisinya sudah menjadi tulang belulang terutama pada tubuh bagian atas sama daerah tungkai atas,” ujar dr Aida kepada sukabumiupdate.com.

Menurutnya Aida, pihaknya hanya mampu mengidentifikasi kerangkanya saja karena proses autopsi yang dilakukan pada jasad korban dengan kondisi tidak utuh tentu berbeda penanganannya. Berdasarkan hasil identifikasi Aida menyimpulkan jika jasad tersebut berjenis kelamin laki-laki, memiliki tinggi badan sekitar 165-169 centimeter serta diperkirakan berusia 25 hingga 35 tahun.

“Kita bersihkan semua tulang belulang didapatkan gendernya atau jenis kelaminnya itu adalah laki-laki. Kemudian berdasarkan penyambungan tulang yang kita lihat dari tengkorak atau dari tulang iga itu kemungkinan usianya antara 25 sampai 35 tahun, untuk range tinggi badan di antara 165 cm sampai 169,” ungkap dia.

“Kemudian yang masih utuh itu ada di telapak kaki, kemungkinan menggunakan ukuran sepatu antara 38 hingga 39,” tambah dia.

Terlebih, Aida juga menjelaskan terkait penentuan identifikasi pada kerangka mayat itu dapat dilihat dari perbedaan struktur tubuh laki-laki dan perempuan.

“Paling banyak berbicara itu tulang tengkorak, dari bentuk tulang bola mata antara tulang laki-laki dan perempuan itu berbeda, kemudian dari rahang bawah, dari tulang pipi itu berbeda. Kemudian yang paling jelas untuk membedakan itu adalah tulang panggul, kalau tulang panggul perempuan itu cenderung lebar karena untuk persiapan melahirkan jadi pasti lebar, kalau panggul laki-laki itu cenderung sempit dan dia lebih vertikal,” jelas dia.

Ditanya terkait usia kematian pada mayat tersebut. Aida mengatakan hal itu dapat dilihat dari tempat jasad tersebut ditemukan. Lokasi yang basah atau lembab disebutnya akan menghambat proses pembusukan.

“Jadi kalau melihat kondisi sebagian-sebagian ini diperkirakan usia kematiannya antara satu sampai tiga bulanan,” kata dia.

Baca Juga: Nuansa Emas! Persib Bandung Rilis Jersey Baru untuk Berlaga di Piala Presiden 2024

Adapun untuk penyebab kematian pada jasad korban, Pihaknya mengaku tidak dapat memastikan mengingat kondisi jasad korban yang sudah mengalami pembusukan hingga menjadi tulang belulang.

“Kalau tulang belulang seperti itu kita sebab kematian tidak bisa ditentukan, kalau memang ada jejustnya di tulang baru bisa kita katakan sebagai kemungkinan, kalau ini tulangnya bersih,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling