SUKABUMIUPDATE.com - Penemuan beberapa tabung sampel darah yang berserakan di ruas jalan Kompa - Cipanggulaan, tepatnya di Kampung Kompa RT 13/04, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa, 16 Juli 2024, siang, menghebohkan warga setempat. Tak jauh dari lokasi kejadian, terdapat sebuah klinik yang menjadi pusat perhatian setelah kejadian tersebut.
Penemuan sampel darah ini pertama kali diunggah oleh Yuniarti (23 tahun), seorang warga setempat, di grup media sosial Facebook. Dalam sejumlah foto yang diunggahnya, terlihat tabung-tabung sampel darah terkumpul hingga satu kantong plastik.
Yuniarti mengungkapkan kepada sukabumiupdate.com bahwa pihak puskesmas dan kepolisian telah mendatangi dirinya untuk mencari informasi terkait penemuan sampel darah dan mengambil sampel darah tersebut.
"Saya enggak tahu sih waktu ngambilnya, soalnya lagi gak di rumah. Katanya nanti nunggu 3 bulan baru diperiksa. Tadi cuma ditanya siapa aja yang memungut barangnya, dan orang-orang yang ikut mungut dimintai foto KK dan KTP," ujarnya pada Rabu (17/7/2024).
Selain itu, Yuniarti menjelaskan, setelah penemuan tersebut, ada tim dari klinik yang masih berada di Desa Kompa datang ke rumahnya dan bertanya mengenai asal-usul sampel darah tersebut.
Baca Juga: Tindakan Puskesmas usai Warga Temukan Limbah Medis Berceceran di Parungkuda Sukabumi
"Katanya itu antara mau dicek atau sudah dicek, karena yang dikhawatirkan orang-orang beranggapan itu dari klinik, padahal katanya bukan," ujarnya.
Menurut Yuniarti, pihak klinik juga mengkhawatirkan dua kemungkinan, yakni apakah sampel darah tersebut sengaja dibuang atau tidak sengaja terjatuh. "Dugaan saya di klinik itu ada CCTV, tapi tidak tahu juga sih. Kalau ada CCTV kan bisa dapat tuh orangnya," katanya.
Berdasarkan informasi dari tiga anak yang mengadu, seorang pria dengan ciri-ciri baju putih, celana hitam, dan mengendarai motor vario warna putih diduga membawa barang tersebut hingga terjatuh.
"Katanya orang itu jalannya dari arah Parungkuda menuju ke arah Parakansalak, soalnya belok ke kiri. Kalau kanan kan ke Cidahu. Takutnya mau dibuang atau tidak sengaja jatuh, tapi tidak tahu juga sih," paparnya.
Yuniarti juga menyatakan bahwa jalan di lokasi penemuan memang rusak, sehingga jika barang bawaan tidak disimpan dengan benar, ada potensi barang tersebut jatuh saat berkendara. "Saya belum sempat lapor ke mana-mana, paling hanya ke RT dan baru disebarkan ke media sosial aja," pungkasnya.