Tindakan Puskesmas usai Warga Temukan Limbah Medis Berceceran di Parungkuda Sukabumi

Rabu 17 Juli 2024, 16:49 WIB
Tabung sampel darah hingga jarum suntik ditemukan tercecer di jalan Kompa-Cipanggulaan, Parungkuda Sukabumi. (Sumber Foto : Istimewa)

Tabung sampel darah hingga jarum suntik ditemukan tercecer di jalan Kompa-Cipanggulaan, Parungkuda Sukabumi. (Sumber Foto : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Puskesmas Parungkuda, dr. Bagus Jatiswara, memberikan tanggapan terkait penemuan sejumlah tabung sampel darah dan jarum suntik yang berceceran di ruas jalan Kompa-Cipanggulaan, tepatnya di Kampung Kompa RT 13/04, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Selasa 16 Juli 2024 siang.

Menurut Bagus, barang-barang itu merupakan limbah medis yang mengandung bahan berbahaya beracun (B3), oleh karena itu pihaknya setelah menerima informasi pada Rabu (17/7/2024) pagi tadi langsung mengamankan barang tersebut.

"Begitu kami tahu kami segera amankan. Karena memang hal tersebut berupa limbah B3, ya, bahan berbahaya yang memang harus segera diamankan dan dijauhkan dari masyarakat," ujar Bagus kepada sukabumiupdate.com.

"Kalau dari bentuknya itu tabung EDTA (Ethylenediaminetetraacetic Acid) berisi darah dengan tutup (berwarna) ungu, jadi itu memang digunakan untuk menyimpan sampel darah. Itu merupakan barang berbahaya bagi kesehatan yang harus ditangani sesuai prosedur," tambahnya.

Baca Juga: Limbah Medis Berbahaya, Tabung Darah dan Jarum Suntik Berceceran di Parungkuda Sukabumi

Bagus menuturkan, pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian dalam mengamankan limbah medis ini dari warga yang sebelumnya memungut barang tersebut di lokasi temuan. Ia mengatakan, limbah medis yang ditemukan ini tak hanya tabung sampel darah namun juga jarum suntik bekas pakai.

"Sebagian ada yang pecah memang ya. Ada juga jarum suntik bekas pakai. Makanya kami begitu mengetahui hal tersebut segera mengamankan barang bukti yang memang disimpan di warga," ungkapnya.

"Tadinya kan itu berceceran di jalan, oleh warga itu dipungut, kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik warna hitam. Mengetahui hal tersebut berarti kan ada resiko paparan infeksi ya, sehingga memang tugas kami segera mengamankan barang tersebut," sambungnya.

Kepala Puskesmas Parungkuda, dr. Bagus Jatiswara saat diwawancarai sukabumiupdate.com pada Rabu (17/7/2024).Kepala Puskesmas Parungkuda, dr. Bagus Jatiswara saat diwawancarai sukabumiupdate.com pada Rabu (17/7/2024).

Lebih lanjut Bagus menyampaikan, Polsek Parungkuda sudah mengamankan tempat kejadian sekaligus menindaklanjuti temuan ini.

Sementara pihaknya saat ini juga sudah mendata siapa saja warga yang memungut limbah medis tersebut untuk diperiksa kesehatannya. Hal itu karena dikhawatirkan terjadinya penularan infeksi dari dalam tabung sampel darah yang pecah.

"Jadi setelah kami berkoordinasi dengan Polsek Parungkuda, langsung meluncur ke TKP untuk mengecek sisa limbahnya, termasuk yang disimpan di warga dan sebagian memang masih ada di jalan, khususnya label-label tabung bertuliskan nama (pasien)," tuturnya.

"Jadi sudah kami amankan, tabung darah dan sisa suntikannya kami masukkan ke dalam Safety box, kemudian dimasukkan ke dalam plastik kuning, baru kami bawa," lanjutnya.

Bagus menjelaskan bahwa tingkat bahaya dari limbah medis B3 yang dimaksud adalah risiko terpapar infeksi, baik dari kuman hingga virus (HIV atau Hepatitis) atau penyakit menular lainnya melalui cairan tubuh dalam hal ini darah.

"Itu yang dikhawatirkan. Sehingga untuk yang kita sudah ketahui terpapar itu kita akan lakukan pemeriksaan sambil dilakukan pemantauan selama 90 hingga 180 hari untuk mengantisipasi munculnya gejala-gejala lain. Setelah 3 bulan, kami akan periksa untuk HIV dan Hepatitis," kata dia.

Berkaca dari kasus ini, Bagus kemudian mengimbau seluruh masyarakat apabila menemukan limbah medis untuk segera melaporkan ke puskesmas atau kepolisian.

"Sehingga bisa diambil tindakan cepat untuk menghindari paparan infeksi," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)