SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan irigasi pertanian untuk Kelompok Tani (Poktan) Ciasmara di Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, yang sempat menuai protes kini telah selesai dikerjakan.
Kepala UPTD Pertanian Wilayah 3 Cicurug, Hasari, mengonfirmasi bahwa persoalan yang sebelumnya mencuat terkait kekurangan volume pembangunan sudah diselesaikan oleh penyedia jasa.
"Penambahan volume irigasi sudah dilakukan, bahkan melebihi yang sebelumnya 7 meter menjadi 8 meter," ujar Hasari kepada sukabumiupdate.com, Senin (15/7/2024)
Hasari juga juga menjelaskan terkait sisa pembayaran kepada material yang dipertanyakan juga telah diselesaikan oleh pihak penyedia jasa.
"Terkait kurangnya jumlah pembayaran ke material juga sudah diselesaikan oleh pihak pelaksana, sebesar Rp 6 juta sudah dibayar. Pembayaran upah ke pekerja juga sudah diselesaikan, dan pekerjaan sudah sesuai dengan kontrak," katanya.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan pembangunan irigasi pertanian oleh Kelompok Tani (Poktan) Ciasmara di Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. Proyek ini memicu kontroversi yang diduga disebabkan oleh penyedia jasa.
Baca Juga: Distan Sukabumi Jelaskan Soal Pembangunan Irigasi di Bojonggenteng
Kepala Desa Berekah, Andriansyah, mengkonfirmasi bahwa kasus ini mencuat karena banyak warga yang meminta bantuannya untuk menagih upah pekerja yang belum dibayar oleh kontraktor yang sulit dihubungi, juga banyak warga menduga kontraktor tidak bertanggung jawab karena pekerjaan belum selesai 100 persen.
“Intinya, kalau pembangunan belum selesai dan pekerja belum dibayar, jangan dulu mengeluarkan surat keterangan pekerjaan telah selesai, karena jelas pekerjaan belum selesai,” terang Andriansyah.
Meskipun demikian, Andri mengaku kekinian pihaknya sudah dihubungi oleh pihak kontraktor dan menyampaikan kesediaan menyelesaikan persoalan tersebut. “Tadi sudah tersambung dengan pihak CV, katanya akan menyelesaikan besok (hari ini),” tambahnya.
Saat itu, menanggapi protes warga, Kepala UPTD Pertanian Wilayah 3 Cicurug, Hasari, menyatakan bahwa masalah tersebut sebenarnya terkait dengan pihak penyedia barang. Dan ia pun berjanji akan memeriksa langsung kondisi sebenarnya dilapangan.