SUKABUMIUPDATE.com - Jelang Healthy Cities Summit (HCS) 2024, tumpukan sampah liar masih terlihat menghiasi ruas jalan Palabuhanratu, tepatnya di Kampung Babadan, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Diketahui, Kabupaten Sukabumi saat ini akan menjadi tuan rumah penyelenggara Healthy Cities Summit (HCS) yang diselenggarakan pada 28 hingga 31 Juli 2024 mendatang, yang akan dipusatkan di Grand Inna Samudera Beach Hotel (SBH) Palabuhanratu.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tumpukan sampah liar tersebut didominasi oleh sampah plastik dan sampah rumah tangga seperti baju bekas.
Salah satu warga Palabuhanratu, Daden (23 tahun) menyebutkan bahwa memang tumpukan sampah tersebut sudah menghiasi sudah lama. Seharusnya, kata Dia, sampah tersebut harus segera diangkut pasalnya Kabupaten Sukabumi akan menyelenggarakan Healthy Cities Summit (HCS).
"Itu mah udah lama (menumpuk) sekitar dua bulan lebih (menumpuk) disitu. Saya juga sering melihat, kan kalau main futsal suka lewat situ, itu mah udah lama. Saya harap itu segera dibersihkan apa lagi itu pas pinggir jalan jadi tidak dibiarkan seperti itu," ungkap Daden kepada sukabumiupdate.com, Minggu (14/7/2024).
Baca Juga: Jelang HCS 2024, Dispar Sukabumi Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata
Terkait dengan adanya tumpukan sampah tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Prasetyo menegaskan bahwa pihaknya akan langsung melakukan penutupan.
"Kami akan segera membersihkan dan menutup area ini karena bukan tempat pembuangan sampah yang legal," kata Prasetyo, singkat.
Sementara itu, Lurah Palabuhanratu Hendriana, mengatakan, terkait dengan adanya tumpukan sampah tersebut pihaknya dari pemerintah kelurahan telah melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi.
"Sebagian besar sampah yang dibuang di sana bukan dari warga setempat, melainkan warga dari lingkungan lain bahkan warga luar kelurahan Palabuhanratu yang membuang sampah sambil melintas," kata Hendriana.
Hendriana menjelaskan bahwa penumpukan sampah tersebut terjadi diduga akibat imbas dari adanya beberapa area TPS di wilayah Palabuhanratu di tutup.
"Penumpukan sampah disana akibat beberapa tempat sampah ditutup dan nanti kita akan alihkan terpusat ke tempat TPS jalan jaksa agung R Suprapto. Terkait lokasi baru TPS ini terus kita sosialisasi ke masyarakat melalui pengurus lingkungan masing-masing, butuh kesadaran kolektif supaya masyarakat bisa sepenuhnya disiplin membuang sampah," terangnya.