SUKABUMIUPDATE.com - Warung milik Hartono (72 tahun), yang terletak di tepi jalan nasional Sukabumi-Bogor, tepatnya di seberang Gerbang Tol Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, telah tutup selama satu bulan terakhir. Penutupan ini disebabkan oleh dampak longsor di Tol Bocimi Seksi 2.
Longsor yang terjadi pada 3 April 2024 di KM 64 menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah pembeli, memaksa Hartono menutup warungnya sejak pertengahan Mei. Penutupan total Tol Bocimi Seksi 2 sejak 15 April 2024 membuat aktivitas lalu lintas berkurang signifikan, berdampak langsung pada warung-warung di sekitar lokasi tersebut.
"Warung saya sudah tutup selama sebulan, warung sekitarnya juga terkadang tutup. Pertama lagi istirahat dulu, keduanya karena kurangnya pengunjung," ujar Hartono kepada sukabumiupdate.com, Kamis (11/7/2024).
Hartono menyebut, ditutupnya Tol Bocimi pasca longsor sangat berpengaruh besar. Oleh karena itu, ia berencana membuka kembali warungnya minggu depan.
Baca Juga: Penampakan Pembangunan Rest Area Tol Bocimi Seksi 3 di Karangtengah Sukabumi
Baca Juga: Sambut Rampungnya Tol Bocimi, Pemkot Sukabumi Siapkan Penataan Ruang Investasi
"Dulu banyak mobil pribadi dan truk, sebelum masuk tol pada berhenti dulu di warung saya untuk istirahat. Kalau sekarang mungkin karena tol masuknya di sana (Cigombong)," katanya.
"Kalau dulu mobil pribadi umpamanya yang dari Palabuhan Ratu dan Jampang itu istirahat di sini dulu. Kalau sekarang jadi enggak ke sini dulu, karena takut macet di Cicurug karena akan masuk tol Cigombong," lanjutnya.
Ia mengaku, omzet usahanya menurun drastis. Sebelumnya, ia bisa meraih pendapatan Rp 1-2 juta per hari, namun setelah longsor, omzetnya paling tinggi Rp 500 ribu per hari.
"Paling hanya langganan yang biasa ke sini, kalau bukan langganan enggak ada. Harapan sih cepat dibuka kembali," pungkasnya.