SUKABUMIUPDATE.com - Di momen libur sekolah, dua kejadian laka laut terjadi di objek wisata pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (9/7/2024). Akibat insiden itu, satu pelajar meninggal dunia dan empat pelajar lainnya harus mendapat pertolongan medis usai terseret ombak hingga tenggelam di tengah laut.
Kasat Pol Airud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar mengatakan, peristiwa laka laut pertama terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Dua orang wisatawan yang merupakan pelajar asal Cipayung Kota Depok bernama Evelyn (14 tahun) dan Marcel (14 tahun) menjadi korban keganasan ombak Pantai Karanghawu. Beruntung nyawa mereka berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.
"Kejadian bermula ketika kedua korban sedang berenang di pantai Karanghawu, tiba tiba datang ombak besar yang mengakibatkan korban terseret arus dan tenggelam, kemudian korban dapat diselamatkan oleh warga sekitar, selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Cisolok untuk mendapatkan pertolongan," kata Tenda dalam keterangannya kepada sukabumiupdate.com.
Selang satu jam kemudian atau sekitar pukul 16.30 WIB, insiden laka laut di Pantai Karanghawu kembali terjadi bahkan menelan korban jiwa. Seorang pelajar asal Kampung Kaum Kidul, Desa/Kecamatan Cisolok, Muhammad Rehan (14 tahun) meninggal dunia usai tergulung ombak bersama kedua temannya yaitu Muhammad Reza Irduansyah (10 tahun) dan Riki (14 tahun).
Baca Juga: 3 Pelajar Cisolok Tergulung Ombak Ganas Pantai Karanghawu Sukabumi, 1 Orang Tewas
Kronologinya serupa, para korban awalnya sedang berenang, tiba-tiba ombak besar menyeret mereka ke tengah laut hingga tenggelam.
"Jadi ketika korban (Rehan) dan kawan-kawannya sedang berenang di Pantai Karanghawu tiba-tiba datang ombak besar yang mengakibatkan korban terseret arus dan tenggelam, Reza dan Riki dapat diselamatkan oleh warga," kata Tenda.
Tenda menjelaskan, Rehan awalnya berhasil dievakuasi ke darat, namun nyawanya tak tertolong saat perjalanan evakuasi menuju Puskesmas Cisolok.
"Korban meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas Cisolok, selanjutnya korban langsung dibawa pihak keluarga ke rumah duka untuk dikebumikan," tandasnya.
Waspada Gelombang Tinggi
Dalam laman resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia salahsatunya di samudra hindia selatan Jawa pada 9-10 Juli 2024.
Penyebab terjadinya gelombang tinggi ini adalah adanya pola pergerakan angin di wilayah Indonesia. Di bagian utara, angin bergerak dari arah Tenggara menuju Barat Daya dengan kecepatan 6-20 knot.
Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin umumnya bergerak dari arah Timur menuju Selatan dengan kecepatan 8-25 knot.
BMKG mencatat bahwa kecepatan angin tertinggi terjadi di beberapa wilayah, antara lain Laut Natuna Utara, perairan Pontianak, perairan Pulau Buru, Laut Seram bagian timur, perairan selatan Sumba, perairan Pulau Rote, Laut Banda, perairan Fak-Fak, Laut Arafuru, dan perairan Merauke.
Prakiraan BMKG menunjukkan bahwa gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di sejumlah lokasi, termasuk:
1. Perairan utara Pulau Sabang
2. Perairan barat Aceh
3. Kepulauan Mentawai
4. Perairan Pulau Enggano, Bengkulu
5. Perairan barat Lampung
6. Samudra Hindia Barat Sumatra
7. Selat Sunda bagian barat dan selatan
8. Laut Natuna Utara
9. Selat Karimata
10. Laut Jawa
11. Perairan selatan Jawa
12. Pulau Sumba
13. Selat Bali-Lombok
14. Selat Sumba bagian barat
15. Laut Sawu
16. Samudra Hindia Selatan Jawa
BMKG memperingatkan bahwa kondisi ini dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Oleh karena itu, lembaga tersebut mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pengguna transportasi laut, untuk selalu waspada. Berikut adalah imbauan berdasarkan jenis kapal:
1. Perahu nelayan: Waspada jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
2. Kapal tongkang: Waspada jika kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
3. Kapal feri: Waspada jika kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
4. Kapal kargo/kapal pesiar: Waspada jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
BMKG juga mengingatkan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan selama beraktivitas di wilayah perairan yang terdampak.