Lemahnya Keamanan Laut Sukabumi, Ditembus Jaringan Narkoba Dunia dan Imigran Gelap

Selasa 09 Juli 2024, 17:58 WIB
Aparat memasang garis polisi di sekitar kapal berpenumpang imigran gelap di Pantai Keusik Urug, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, 29 Juni 2024. | SU/Ragil Gilang

Aparat memasang garis polisi di sekitar kapal berpenumpang imigran gelap di Pantai Keusik Urug, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Sabtu, 29 Juni 2024. | SU/Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Tidak berlebihan jika laut Sukabumi disebut sebagai wilayah empuk aktivitas ilegal, bahkan kriminal, para pelaku kejahatan internasional. Berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, perairan ini mudah ditembus, setidaknya berkaca dari dua kejadian besar dalam empat tahun terakhir.

Dua perkara itu adalah terbongkarnya jaringan narkoba jaringan Timur Tengah pada 2020 dan bersandarnya kapal berpenumpang 28 imigran gelap pada Juni 2024. Meski kedua kasus ini memiliki kronologi dan penyelesaian masalah yang berbeda, namun dapat menjadi cerminan lemahnya keamanan maritim di laut Sukabumi.

Jalur Narkoba Dunia

Satuan Tugas Khusus Merah Putih Polri di bawah komando Ferdy Sambo — mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam Polri) — membongkar sindikat narkoba internasional jaringan Timur Tengah di Sukabumi, empat tahun lalu. Barang bukti sabu 402,38 kilogram senilai Rp 480 miliar dalam bentuk bola disita di sebuah rumah di Perumahan Villa Taman Anggrek RT 01/25 Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Kamis, 4 Juni 2020.

Jaringan Timur Tengah itu beroperasi di Samudra Hindia dan mengirimkan narkoba menggunakan kapal nelayan, masuk melalui jalur laut Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Pernyataan ini disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang saat itu menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Sebanyak 13 terdakwa divonis mati Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibadak pada 6 April 2021 terkait kasus ini. Sidang dipimpin Majelis Hakim Aslan Ainin serta hakim anggota Zulkarnaen dan Lisa Fatmasari. Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) dipimpin Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi Dista Anggara.

Dari 13 terdakwa, sembilan adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan empat Warga Negara Asing (WNA). Setelah banding kuasa hukum dikabulkan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung, enam terdakwa asal Sukabumi lolos dari hukuman mati.

Baca Juga: Maut di Laut Sukabumi

Keenam orang itu menerima keringanan hukuman menjadi belasan tahun penjara setelah pengajuan banding kantor hukum Bahari Sukabumi diterima. Adapun yang meringankan keenamnya adalah mereka bukan pemeran utama. Vonis mati yang diterima keenam terdakwa diubah menjadi hukuman 15 dan 18 tahun penjara.

JPU saat itu, Dista Anggara, mengungkap kronologi pengiriman sabu 402 kilogram dalam sidang pembacaan tuntutan. Transaksi barang haram tersebut dilakukan malam hari di tengah perairan Sukabumi, Maret 2020. Penyelundupan sudah direncanakan secara matang, mulai transaksi di tengah laut hingga dibawa ke darat dan dipindahkan dari kapal motor ke mobil. Dari tengah laut, ratusan kilogram sabu itu diselundupkan di pinggir dermaga I Palabuhanratu.

Proses pemuatan awal dari kapal asing dilakukan tiga orang yang menjalankan kapal menuju Samudra Hindia untuk mengangkut 20 karung sabu pada malam hari. Mereka menerima titik koordinat di S.08.2006 dan E102.20.27.

Setelah ketiga orang itu kembali ke Palabuhanratu, mereka melangsirkan kapal yang ditumpanginya yaitu Kapal Motor (KM) Walie di kawasan PLTU. Selanjutnya, satu orang menelepon terdakwa lain untuk mengangkut 20 karung sabu dengan kapal Sope LJ1d dan dibawa ke darat.

Setibanya di darat, 20 karung kristal putih itu dipindahkan ke mobil pick up yang sudah disiapkan. Setelah dipindahkan dari kapal ke mobil, mereka meluncur ke Sukaraja.

Ferdy Sambo ketika itu mengatakan penyelundupan lewat pantai selatan merupakan rute baru. Ombak yang besar dan tinggi serta minimnya penjagaan atau pengawasan, disebut Sambo, dimanfaatkan para pelaku untuk memilih jalur laut selatan dalam menyelundupkan narkoba. Kondisi ini didukung garis pantai yang panjang.

Baca Juga: 3 Pelajar Cisolok Tergulung Ombak Ganas Pantai Karanghawu Sukabumi, 1 Orang Tewas

Dua tahun sebelum kasus ini terbongkar, Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat Daniel Y Kartiandhago menyebut kawasan laut menjadi satu di antara jalur masuk narkoba ke Indonesia. Kabupaten Sukabumi yang memiliki laut dan bentangan pantai cukup panjang (117 kilometer), rawan disusupi penyelundupan narkoba.

Pernyataan tersebut terkonfirmasi statement Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose pada September 2022 yang menyatakan sekitar 95 persen narkotika, khususnya menthafetamin atau sabu-sabu, masuk ke Indonesia melalui jalur laut. Jalur laut dilewati karena semakin ketatnya pengawasan di bandara. BNN menyebut di kawasan Asia Tenggara ada tiga tempat jaringan narkoba.

Pertama “The Golden Triangle” atau jaringan Segitiga Emas yang meliputi Thailand, Myanmar, dan Laos. Namun, di Vietnam dan Kamboja juga terdapat banyak produsen atau pabrik narkoba ilegal. Kedua “The Golden Crescent” yang meliputi Afghanistan, Pakistan, dan Iran. Ketiga, “The Golden Peacock” yang berasal dari Amerika Latin.

Transit Imigran Gelap

Berjarak ratusan kilometer dari Pulau Jawa, Pulau Natal bukan tempat yang jauh dari wilayah Sukabumi. Para nelayan banyak yang mengenal pulau ini karena tak jarang dari mereka ada yang terbawa badai hingga ke daratan tersebut. Meski demikian, Pulau Natal masuk wilayah Australia, padahal jaraknya lebih jauh.

Pada Sabtu, 29 Juni 2024, kapal berpenumpang 28 Warga Negara Asing (WNA) bersandar di Pantai Keusik Urug, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Puluhan orang yang diduga imigran gelap ini dibawa dua nakhoda berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).

Kapolsek Tegalbuleud AKP Aap Saripudin mengatakan 28 diduga WNA ilegal dan dua WNI itu bersandar di kawasan Muara Cikaso, Pantai Keusik Urug, menggunakan kapal speedboat 12 GT sekira pukul 14.00 WIB. Mereka kemudian ditangkap aparat gabungan TNI/Polri, Satpol PP, dan BPBD Kabupaten Sukabumi, pukul 16.00 WIB.

Berdasarkan pengakuan salah satu nakhoda, Aap menyebut 17 hari sebelumnya, rombongan WNA asal Bangladesh (23 orang), Cina (empat orang), dan India (satu orang), itu berangkat dari perairan Cilacap, Jawa Tengah, menggunakan kapal kayu. Keberangkatan ini atas permintaan warga Cilacap berinisial I dengan tujuan Australia.

Setelah perjalanan laut selama lima hari, mereka tiba di perairan Christmas Island atau Pulau Natal. Namun, ketika itu diadang petugas patroli negara Australia, lalu ditangkap dan dipindahkan ke atas kapal patroli. Sementara kapal kayu beserta perlengkapannya ditenggelamkan.

Dua nakhoda WNI asal Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat bersama 28 WNA ditahan 11 hari di kapal patroli Australia. Lalu pada Sabtu, 29 Juni 2024, tepatnya sekira pukul 05.00 WIB, mereka dilepaskan dan diperintahkan menuju perairan Indonesia dengan diberikan satu kapal speedboat.

Sabtu sekira pukul 14.00 WIB, kapal speedboat itu bersandar di Muara Cikaso, Pantai Keusik Urug. Kedatangan ini diketahui masyarakat sekitar sehingga dua jam berikutnya ditangkap dan dibawa ke Mapolsek Tegalbuleud. Puluhan WNA ini mengaku memiliki paspor, namun tertinggal di kapal yang ditenggelamkan tentara Australia.

Total 30 orang itu berikutnya dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Warungkiara untuk kepentingan pengembangan kasus yang dilakukan Kantor Imigrasi Kelas IIB Non-TPI Sukabumi. Hasil pemeriksaan sementara, 28 WNA yang diduga imigran gelap ini awalnya berangkat dari Malaysia, lalu berangkat ke Medan menggunakan kapal, kemudian ke Jakarta, setelah itu ke Cilacap.

Kantor Imigrasi Kelas IIB Non-TPI Sukabumi melakukan pemeriksaan lebih dalam terhadap 28 WNA. Sementara nasib dua nakhoda asal Indonesia akan segera dikoordinasikan dengan kepolisian.

Sebelum kasus ini, empat WNA asal Bangladesh yang juga diduga korban penyelundupan orang ditangkap di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Keempat imigran asing yang seluruhnya laki-laki tersebut ditangkap Polres Sukabumi di Kampung Katapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kamis, 23 November 2023.

Keberadaan empat WNA itu di Palabuhanratu bermaksud menunggu seorang agen yang akan memberangkatkannya ke Australia untuk bekerja melalui jaur laut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, para WNA ini tidak memiliki izin tinggal dan paspor yang menunjukkan jika mereka warga Bangladesh.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Sukabumi

Maut di Laut Sukabumi

Minggu 25 Juni 2023, 10:04 WIB
Maut di Laut Sukabumi
Berita Terkini
Sukabumi16 September 2024, 23:43 WIB

Kompor Ditinggal saat Memasak, Rumah Warga di Cicurug Sukabumi Hangus Terbakar

Berikut kronologi kebakaran rumah di Cicurug Sukabumi. Api diduga berasal dari kompor yang ditinggal saat memasak oleh penghuni.
Tim Damkar saat memadamkan api di rumah warga Cicurug Sukabumi yang terbakar. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi16 September 2024, 21:03 WIB

Pemotor di Palabuhanratu Sukabumi Kaget Disetop Polisi, Tahunya Dapat Helm Gratis

Para pengendara yang melintas di Palabuhanratu Sukabumi dibuat kaget karena disetop polisi. Ternyata diberi helm gratis dan Cokelat. Ini tujuannya
Kapolres Sukabumi AKBP Dr Samian bersama isteri saat memberikan helm gratis bagi pemotor di Palabuhanratu. (Sumber : SU/Ilyas)
Film16 September 2024, 21:00 WIB

Sinopsis Film Malam Keramat, Teror Mistis Mengerikan di Rumah Mewah

Malam Keramat akan menjadi film horor selanjutnya yang akan menghiasi layar lebar pada bulan ini. Film tersebut telah tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 12 September 2024.
Sinopsis Film Malam Keramat, Teror Mistis Mengerikan di Rumah Mewah (Sumber : Instagram/@helroadfilms)
Jawa Barat16 September 2024, 20:03 WIB

Polisi Ungkap Penyebab Kemacetan Parah di Puncak Bogor saat Libur Maulid Nabi

Berikut penyebab kemacetan parah di Puncak Bogor saat libur maulid nabi menurut kepolisian.
Puncak Bogor macet parah hingga kendaraan tak bisa bergerak sama sekali. (Sumber : X@Ari_is1to /@baisunn)
Entertainment16 September 2024, 20:00 WIB

Tidak Ikut Comeback dan Tur Konser, Jeonghan SEVENTEEN Mulai Wajib Militer September

Jeonghan SEVENTEEN secara resmi akan mulai menjalani wajib militer pada Kamis, 26 September 2024. Pengumuman tersebut diberitahukan langsung oleh agensinya, Pledis Entertainment.
Tidak Ikut Comeback dan Tur Konser, Jeonghan SEVENTEEN Mulai Wajib Militer September (Sumber : Instagram/@jeonghaniyoo_n)
Science16 September 2024, 19:15 WIB

Hanya 5% yang Baru di Eksplorasi, 7 Fakta Sains Menarik Tentang Lautan

Lautan masih menyimpan sejumlah misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Ilustrasi - Lautan masih menyimpan sejumlah misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini. (Sumber : Pixabay.com/@TANK153).
Sukabumi16 September 2024, 19:07 WIB

Pelajar yang Terseret Ombak di Pantai Cipatuguran Sukabumi Belum Ditemukan

Tim SAR gabungan pakai aqua eye hingga drone dalam pencarian pelajar Sukabumi yang hilang terseret ombak di Pantai Cipatuguran.
Proses pencarian oleh tim SAR di tengah laut Pantai Cipatuguran Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Film16 September 2024, 19:00 WIB

Spin Off Hospital Playlist, Wise Resident Life Dipastikan Batal Tayang Tahun Ini

Drama korea Wise Resident Life yang merupakan spin-off dari drakor Hospital Playlist dipastikan tidak akan tayang tahun ini, karena permasalahan dunia medis yang terjadi di Korea Selatan saat ini.
Spin Off Hospital Playlist, Wise Resident Life Dipastikan Batal Tayang Tahun Ini (Sumber : Istimewa)
Entertainment16 September 2024, 18:30 WIB

Hoki! Unggahan Mutia Ayu di Instagram Diposting Ulang Oleh Bruno Mars

Pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan dialami oleh Mutia Ayu yang beruntung ketika Bruno Mars tersenyum ke arahnya sampai postingan yang ia unggah dibagikan ulang oleh pelantun Versace on the Floor
Hoki! Unggahan Mutia Ayu di Instagram Diposting Ulang Oleh Bruno Mars (Sumber : Instagram/@mutia_ayu)
Life16 September 2024, 18:00 WIB

Padamnya Api Keabadian, 5 Peristiwa Luar Biasa Saat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Kelahiran Nabi Muhammad SAW diiringi dengan sejumlah peristiwa besar yang patut diketahui oleh Umat Muslim.
Ilustrasi - Kelahiran Nabi Muhammad SAW diiringi dengan sejumlah peristiwa besar yang patut diketahui oleh Umat Muslim. (Sumber : Freepik.com/Ist).