SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan keributan pasukan bersarung dan pengrusakan mobil sedan Honda Civic putih di Jalan Pembangunan (Selakaso), Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.
Informasi yang dihimpun, dalam kejadian ini ternyata berujung ke dugaan tindak pengeroyokan. Ada dua orang yang dilaporkan menjadi korban dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis 4 Juli 2024 malam tersebut, yakni sopir dan penumpang mobil Honda Civic. Sebelum terjadi keributan, diketahui mobil sedan itu terlibat aksi kejar-kejaran dengan mobil SUV Pajero Sport.
Hal itu disampaikan Fredi, selaku korban sekaligus pengendara mobil Honda Civic. Ia mengatakan jika persoalan itu bermula ketika mobil Pajero menyerempet mobilnya terlebih dahulu.
“Kalau kejadiannya, awal mula dia (Pajero) nyerempet mobil saya, terus saya kejar karena mau minta pertanggungjawaban, saya sudah klakson-klakson tapi dia tidak ada itikad baik dia tetep lari padahal saya kenal dengan (pengemudi) Pajero tersebut. Di dalam mobil (Pajero) sekitar 5 orang, “ ujar Fredi kepada awak media.
Baca Juga: Kejar-kejaran Pajero dan Civic Sebelum Terjadi Keributan di Selakaso Kota Sukabumi
Terlebih, dalam aksi kejar-kejaran itu, kata Fredi, mobil pajero sempat menyerempet dua pengendara motor hingga terjatuh. “Berhubung tidak ada itikad baik saya kejar dia, sampai dia nyenggol motor pun jatoh, saya di situ merasa tidak enak,” kata dia.
Lebih lanjut, menurutnya dalam aksi pengeroyokan itu ada orang yang diduga berusaha memprovokasi massa untuk melakukan pengeroyokan terhadap dirinya berserta temannya.
“Ada (provokator), bakar aja pukulin-pukulin gitu, itu dari rombongan itu mereka pake mobil pikap, pake empat pikap,” ungkap dia.
Dalam kejadian itu, Fredi mengaku mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya serta memar di bagian kepala. “Kepala memar, banyak si yang kerasa,” pungkasnya.
Selepasnya, Fredi kemudian membuat laporan polisi terkait aksi penganiayaan yang menimpanya tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, kasus tersebut sudah dalam penanganan Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota. Pihaknya sudah mengamankan dua orang kendaraan yang mengalami kerusakan dan menerima dua laporan dari para korban.
"Selama ini kita masih lidik dulu, jadi kan versi ini seperti ini, versi ini seperti ini. Intinya ada laporan masyarakat, ada keramaian di daerah Cibeureum. Kita polisi datang, mengamankan dua kendaraan yang rusak, kemudian ada korban yang luka, dua orang yang melapor. Intinya kita akan memproses sesuai prosedur,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial facebook sebuah video yang memperlihatkan aksi keributan serta pengrusakan sebuah mobil sedan berwarna putih oleh sekelompok orang bersarung.
Berdasarkan penelusuran, aksi keributan tersebut terjadi tepat di Jalan Pembangunan (Selakaso) tepat depan kantor Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi pada Kamis 4 Juli 2024 sekira pukul 18:30 WIB.
Pantauan langsung di lokasi pada Kamis malam sekira pukul 21:00 WIB, lokasi kejadian nampak sepi namun terlihat ada sisa keributan serta pagar milik Kantor Kelurahan Babakan yang hancur.
Salah seorang warga sekitar, Ari Topan (30 tahun), mengatakan, sebelum keributan, dirinya melihat adanya dua kendaraan, mobil SUV Pajero Sport warna putih dan mobil Honda Civic RS putih, saling kejar dari arah jalan Jalur Lingkar Selatan.
"Saya kan lagi jaga di sini (persimpangan), ada dua mobil saling kejar, di depan itu Pajero di belakang Civic," ujarnya Ari yang biasa menjadi juru parkir di persimpangan Selakaso tersebut.
Tak lama setelah masuk ke jalan Pembangunan, mobil Pajero menghantam pagar kantor Kelurahan Babakan hingga ancur.
Kemudian setelah mobil Civic berhenti di jalan Pembangunan, terjadi saling cekcok kedua belah pihak.
"Lagi kejar-kejaran, terjadi kecelakaan menabrak pagar tembok Kelurahan. Setelah itu terjadi keributan," kat Topan.
Tak lama setelah itu, kemudian muncul dari arah bersamaan (arah Jalur Lingkar Selatan) mobil pikap terbuka membawa massa pengajian.
"Ada dua mobil nyusul kayaknya mau pengajian, mereka langsung turun ke aera keributan terjadi," kata Topan.
Pada saat terjadinya keributan, tak selang lama ada pihak kepolisian dan mengamankan keributan terjadi.
"Nah setelah itu langsung ada mobil patroli. Kalau persisnya keributannya tidak tahu," tutup Topan.