Ibu-ibu di Sukabumi Bertanya Soal Imunisasi Ganda, Benarkah Aman Dilakukan?

Rabu 03 Juli 2024, 18:39 WIB
pemberian imunisasi ganda sudah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) | Foto : Pixabay

pemberian imunisasi ganda sudah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) | Foto : Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Belum lama ini terjadi kasus yang menghebohkan di Sukabumi, yaitu peristiwa dimana seorang bayi MKA (3 bulan) meninggal beberapa waktu setelah melakukan imunisasi. Hal itu menimbulkan banyak pertanyaan pada ibu-ibu yang memiliki bayi dan belum melakukan imunisasi. Apakah imunisasi ganda aman dilakukan?

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI memberikan penjelasan mengenai kasus meninggalnya bayi laki-laki di Kota Sukabumi berinisial MKA setelah menerima imunisasi.

Bayi MKA dilaporkan meninggal beberapa jam setelah mendapatkan empat jenis vaksin: Bacille Calmette-Guerin (BCG) untuk tuberkulosis (TB), Difteri-Pertusis-Tetanus-Hepatitis B-Haemophilus Influenzae Type B (DPT-HB-Hib), Polio tetes, dan Rotavirus untuk pencegahan diare.

Menurut Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, bayi tersebut sebelumnya lahir dengan bantuan bidan dan telah menerima vitamin K serta vaksin hepatitis B. Imunisasi yang diberikan merupakan imunisasi ganda, yakni pemberian lebih dari satu jenis vaksin dalam satu kunjungan untuk melengkapi status imunisasi dan mengejar imunisasi yang belum didapatkan.

Baca Juga: Kemenkes soal Kasus Bayi di Sukabumi, Pastikan Imunisasi Ganda Tak Sebabkan Kematian

Setelah menerima imunisasi, kondisi bayi MKA awalnya normal, namun kemudian menunjukkan gejala tubuh melemah. Orang tua bayi segera menghubungi Puskesmas dan bayi tersebut dibawa ke rumah sakit. Sayangnya, bayi MKA dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit pada 11 Juni 2024.

Audit Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

Menanggapi laporan ini, Kemenkes menyatakan bahwa audit kausalitas telah dilakukan oleh Komite Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat dan Komisi Nasional (Komnas) KIPI. Hindra Satari, Ketua Komnas KIPI, menyatakan bahwa hasil audit belum dapat menyimpulkan penyebab kematian bayi MKA dan merekomendasikan untuk dilakukan autopsi. Namun, pihak keluarga tidak berkenan dilakukan autopsi dan telah mencabut tuntutan polisi serta kuasa hukum, menerima kematian bayi MKA.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI juga telah mengambil sampel vaksin yang disuntikkan untuk menilai kualitas vaksin tersebut.

Pemberian Suntikan Ganda Tetap Aman

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, Prima Yosephine, menyatakan bahwa pemberian imunisasi ganda sudah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), serta sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Imunisasi ganda dianggap aman dan efektif, serta penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit sedini mungkin dan menyelesaikan dosis yang dianjurkan tepat waktu.

Prima menekankan bahwa menerima suntikan dosis ganda tidak membebani sistem kekebalan tubuh. Data ilmiah dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menunjukkan bahwa menerima kombinasi vaksin tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis, meski terkadang dapat menyebabkan demam sementara.

Baca Juga: Perlu Uji Endotoksin, Hasil Audit KIPI Bayi di Sukabumi Meninggal Setelah Imunisasi

Manfaat Imunisasi Ganda

Manfaat imunisasi ganda menurut Kemenkes antara lain:

1. Dapat memberikan perlindungan secepat mungkin: Imunisasi tepat waktu melindungi anak pada usia yang rentan.

2. Efisien: Mengurangi jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga lebih praktis bagi orang tua dan anak.

3. Mengurangi trauma pada anak: Mengurangi kecemasan dan rasa sakit dengan pemberian imunisasi secara bersamaan.

4. Meningkatkan efisiensi dan cakupan: Petugas kesehatan memiliki waktu lebih banyak untuk mengimunisasi lebih banyak anak serta melaksanakan program kesehatan lainnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)