SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi jembatan di Kampung Bandang, Rt 12/04, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi ini semakin memprihatinkan sejak dibangun tahun 1980.
Pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi, terlihat kondisi jembatan berbahan besi yang memiliki lebar sekira 60 centimeter dengan panjang sekira 15 meter dan ketinggian mencapai 7 meter di atas permukaan air itu kian memprihatinkan.
Warga setempat, Asep alias Ade Kebo (60 tahun) mengatakan jika warga kampung telah lama mengeluhkan kondisi jembatan yang melintasi sungai Cikupa itu. Pasalnya selain lebar jembatan yang hanya 60 centimeter, kondisi besi pada setiap bagian jembatan mulai rapuh dan berkarat hingga patah.
“Kondisinya sekarang ya seperti ini meprihatinkan, dulu ini nggak ada pagarnya, atau cuma pake pagar bambu saja bikinan warga,” ujar Asep, Sabtu (29/6/2024).
Baca Juga: Viral Gerombolan Lutung Hadang Pengunjung di Jembatan Situ Gunung Sukabumi, Ini Faktanya
Dia menyebut jika warga pernah mengajukan kepada pihak Desa terkait untuk perbaikan, namun hingga kini belum ada tanggapan.
“Saya minta ke Desa untuk jembatan ini diperbaiki, ditambah lebarnya karena ini lumayan sempit untuk motor, cuman sampe sekarang belum ada tanggapan dari pihak Desanya,“ kata dia.
Diketahui, jembatan itu disebut sebagai akses satu-satunya yang menghubungkan antara Kampung Pasir Ipis dengan Kampung Bandang yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih 800 jiwa.
“Di sini hampir 800 jiwa, ini (jembatan) satu-satunya akses buat warga kalau mau nyebrang beraktivitas ke luar,” ungkap dia.
Warga lainnya, Ahmad (40 tahun) justru menyebut jika jembatan itu telah memakan banyak korban jatuh hingga meninggal dunia yang diduga akibat kondisi jembatan yang rusak.
“Kalau yang meninggal itu ibu Iin (40 tahun) warga sini asli. Katanya ngait (tersangkut) motornya kena pagar ini, ini (jembatan) kan sempit. Ditemukan sudah meninggal aja sama masyarakat, motornya juga udah dibawah,” ujar Ahmad.
“Selain itu juga kalau korban yang cuman jatuh aja mah banyak, cuman nggak sampe meninggal,“ tambah dia.
Menurut Ahmad, warga hanya bisa berharap agar jembatan tersebut dapat diperbaiki sehingga warga dapat melintas dengan aman tanpa rasa khawatir.
“Harapan masyarakat mah jelas pengen ada perhatian dari pemerintah, pengen diperbaiki. Saya mengajukan ini sudah hampir empat tahun tapi belum ada tanggapan juga dari pihak Desanya, bilangnya nanti-nanti terus,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Sugilar selaku Sekretaris Desa Tegal Panjang menyebut jika perbaikan jembatan tersebut telah masuk pada rencana perbaikan pada tahun 2024 ini.
“Alhamdulillah kalau untuk perbaikan jembatan Kampung Bandang kita sudah direncanakan insyaallah tahun sekarang kita laksanakan. Kalau di perencanaan jembatan, kita renovasi dan pelebaran,” ujarnya singkat.