DPMPTSP Sukabumi Buka Suara Soal Izin Tambang Emas PT Wilton di Ciemas

Jumat 28 Juni 2024, 18:54 WIB
Lokasi pertambangan emas PT Wilton di Ciemas Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi

Lokasi pertambangan emas PT Wilton di Ciemas Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi mencatat Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Wilton Wahana Indonesia, perusahaan tambang emas yang beroperasi di Kecamatan Ciemas, sampai dengan September 2030.

"Kalau berdasarkan data yang tercatat di Online Single Submission Risk Based Approach atau OSS-RBA. NIB terbit September 2018, sedangkan kalau PKKPR terbit Desember 2022 (terbit otomatis) dan SPPl terbit April 2024 (terbit otomatis)," ujar Ali Iskandar, Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, pada sukabumiupdate.com, Jumat (28/6/2024).

Adapun untuk IUP sendiri, Ali mengatakan bahwa izin beroprasi produksi itu sejak Oktober tahun 2011 hingga September tahun 2030. "IUPnya terbit tahun 2011 itu masih kewenangan Kabupaten Sukabumi, namun kalau engga salah itu sejak tahun 2014 menjadi kewenangan provinsi. Kalau Luas lahan itu 2.875,5 hektare," ucapnya.

Ali menjelaskan, untuk pengawasan sendiri itu dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat, sehingga pihaknya tidak mengetahui lebih lanjut dari PT Wilton Wahana Indonesia tersebut. "Untuk pengawasan mungkin oleh provinsi kalau mau lebih lengkapnya koordinasi dengan pihak provinsi. Pengawasan secara fungsional juga sama provinsi," tandasnya.

Baca Juga: Pemkab Sukabumi akan Kaji Dampak Kegiatan Tambang PT Wilton di Ciemas

Belakangan, Izin Usaha Pertambangan PT Wilton diungkit oleh sejumlah aktivis mahasiswa. Mereka melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, pada Jumat (21/6/2024).

Mereka mendesak KLHK mencabut izin usaha pertambangan (IUP) PT Wilton Wahana Indonesia, perusahan tambang emas yang beroperasi di Ciemas Kabupaten Sukabumi.

Ketua Perkumpulan Pemuda Keadilan Dendi Budiman mengatakan keberadaan perusahaan tambang emas di Selatan Sukabumi itu hanya merusak alam dan kurang berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Perusahaan tambang emas yang ada di Selatan  Sukabumi hanya berorientasi mengeruk emas, tidak memperdulikan kerusakan alam, mencemari lingkungan. Sedangkan kontrubusi terhadap kesejahteraan masyarakat tidak ada sama sekali," ungkap Dendi kepada awak media.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science01 Juli 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 1 Juli 2024, Cek Dulu Langit di Awal Bulan

Prediksi cuaca hari ini 1 Juli 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prediksi cuaca hari ini 1 Juli 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung  dan sekitarnya.  (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
DPRD Kab. Sukabumi01 Juli 2024, 01:00 WIB

Tinjau Lokasi Banjir di Pabuaran Sukabumi, Paoji Minta Penanganan Serius

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi Paoji Nurjaman tinjau langsung lokasi banjir langganan di Pabuaran.
Paoji (kanan) saat meninjau langsung lokasi banjir di Pabuaran Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi30 Juni 2024, 22:00 WIB

Blak-blakan Warga soal 3 Tahun Proyek Bukit Algoritma di Sukabumi: Gak Ada Aktivitas Apa-apa

Warga blak-blakan bahwa pasca tiga tahun groundbreaking, tak ada aktivitas pembangunan di Proyek Bukit Algoritma di Cikidang Sukabumi.
Salah satu titik pembangunan Bukit Algoritma di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Foto ini diambil pada Sabtu 29 Juni 2024. Tempat ini juga menjadi lokasi groundreaking pada 9 Juni 2021. | Foto: SU/Ilyas
Sukabumi30 Juni 2024, 21:11 WIB

Sempat Dirawat di RS, Rosidin Korban Kebakaran Rumah Panggung di Sukabumi Meninggal

Satu hari dirawat di RS, Rosidin korban kebakaran rumah panggung di Waluran Sukabumi meninggal dunia.
Kebakaran hanguskan rumah panggung di Waluran Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat30 Juni 2024, 21:00 WIB

Penting Untuk Penderita Diabetes, Ini 7 Tips Diet Bantu Kelola Kadar Gula Darah

Karena terlalu lama tidak makan dapat menyebabkan penurunan gula darah, ahli diet menyarankan untuk mengonsumsi makanan seimbang setiap empat hingga lima jam agar kadar gula darah lebih stabil.
Ilustrasi. Mengikuti beberapa tips diet diabetes dapat bantu kelola kadar gula darah. Sumber foto : Freepik/@freepik
Life30 Juni 2024, 20:00 WIB

Apa Kamu Bahagia? 25 Pertanyaan Deep Talk dengan Pasangan Anti Mainstream

Percakapan mendalam atau Deep Talk membantu mempererat hubungan, meningkatkan pemahaman satu sama lain, dan membangun kepercayaan yang lebih kuat.
Do'a Nabi Zakariyya untuk Minta Jodoh yang Baik agar Malam Minggu Jomblo Tak Kelabu (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Juni 2024, 19:49 WIB

Sejumlah Rumah Retak Akibat Pergerakan Tanah di Pabuaran Sukabumi, 16 Warga Mengungsi

Data sementara total 8 rumah terdampak pergerakan tanah di Pabuaran Sukabumi.
Kondisi rumah yang terdampak pergerakan tanah di Pabuaran Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat30 Juni 2024, 19:30 WIB

6 Alasan Mengapa Makan Pisang Sebelum Olahraga Merupakan Hal Baik, Yuk Lakukan!

Pisang mengandung banyak karbohidrat, yang dibutuhkan untuk melepaskan energi selama aktivitas fisik.
Ilustrasi. Buah. Beberapa alasan makan pisang sebelum olahraga adalah hal yang baik. Sumber foto : Freepik/@freepik
Motor30 Juni 2024, 19:00 WIB

Waspada Berlalu Lintas, Ini 13 Tips Berkendara Aman Saat Hujan Turun!

Saat berkendara di musim hujan hindari genangan air jika memungkinkan. Genangan air dapat menyebabkan aquaplaning, di mana ban kehilangan kontak dengan jalan dan kendaraan menjadi sulit dikendalikan.
Ilustrasi. Waspada Berlalu Lintas, Ini Tips Berkendara Aman Saat Hujan Turun! (Sumber : pixabay.com/@JanMacarol)
Sukabumi30 Juni 2024, 18:46 WIB

28 WNA yang Terdampar di Sukabumi Dibawa Imigrasi ke Lapas Warungkiara

28 WNA diduga imigran gelap diserahkan Polres Sukabumi untuk diperiksa oleh pihak imigrasi.
28 WNA saat digiring petugas untuk memasuki mobil Dalmas untuk dibawa ke Lapas Warungkiara Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)