SUKABUMIUPDATE.com - Penggiat olahraga trail running di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), tepatnya di Cidahu Camping Ground, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, semakin meningkat. Ini terlihat dari partisipasi 300 peserta dalam acara Elang Jawa Trail Run dengan menempuh jarak 10 kilometer dari Pondok Kasumi hingga Kawah Ratu.
Selain berolahraga, peserta juga menikmati keindahan alam dan diajak untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan pada Sabtu (22/6/2024) ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni lalu.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar yang hadir dalam acara itu membahas pentingnya pemerintah menyediakan fasilitas sesuai aspirasi masyarakat dan keinginan untuk beraktivitas di alam terbuka.
"Berada di Taman Nasional atau di kawasan konservasi terasa segar, karena memang sesuai fungsi alam yang tidak hanya untuk berbagai macam keperluan, tetapi juga memiliki fungsi healing, estetika, dan jiwa yang wajar," ujarnya.
Baca Juga: Ratusan Aktivis Desak KLHK Cabut IUP PT Wilton: Jangan Sampai Sukabumi Seperti Papua
Menteri Siti juga meminta Dirjen bersama para trail runner mengeksplorasi kawasan TNGHS. Harapannya, kondisi ini bisa diperluas ke berbagai taman nasional. Dia menyebut energi masyarakat yang besar dalam kegiatan ini penting untuk pembangunan bangsa.
"Jadi saya kira ini penting untuk restorasi ekosistem, karena ada beberapa area yang rusak akibat grasstrack motor dan aktivitas lainnya. Hal ini juga harus diperhitungkan dengan baik," kata dia.
Siti mengingatkan kembali pengalamannya di Ciremai, di mana pohon bakung harus dijadikan solusi jangka panjang atau permanen. Menurutnya, yang penting adalah memastikan fauna bisa hidup kembali dan area tersebut ditata dengan baik.
"Banyak terjadi di daerah lain yang dianggap merusak, yang mereka pada akhirnya menggunakan inisiatif sendiri," jelasnya.
KLHK terus berupaya mencari cara agar energi masyarakat ini difasilitasi oleh negara dan diberikan ruang yang memadai. Hal ini harus dipersiapkan dengan maksimal, baik secara operasional maupun langsung melibatkan masyarakat.
"Nanti Pak Presiden di bulan Agustus akan membahas tentang bagaimana partisipasi masyarakat dengan fasilitas pemerintah untuk berbagai pekerjaan," katanya.
Kepala Resort TNGHS Gungun Ganjar Gunawan menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan yang bersifat edukatif dan wisata ini.
"Ada 300 peserta yang ikut, dibuka untuk umum. Selain itu, kunjungan Menteri LHK, Siti Nurbaya, adalah sebuah anugerah untuk kami di lapangan," ujarnya.
Gungun menjelaskan Menteri LHK memberikan arahan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Oleh karena itu, di tengah kegiatan, dilakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap lingkungan.
Penanaman pohon dilakukan secara simbolis oleh para pejabat KLHK, PLN Indonesia Power, lembaga lain, dan peserta, dengan harapan tanaman ini akan tumbuh subur. Adapun jenis pohon yang ditanam adalah puspa yang merupakan tanaman asli wilayah Gunung Salak.
"Kita tanam di area yang masih terbuka supaya ke depan menjadi hutan yang rimbun kembali. Manfaat pohon yang tumbuh baik antara lain mencegah erosi, menghasilkan oksigen, mengatur cuaca, dan lain-lain," jelasnya.
Gungun mengatakan jumlah pohon yang ditanam peserta adalah 150 pohon, sedangkan penanaman simbolis berjumlah 16 pohon. Pihaknya akan terus memantau pertumbuhan tanaman ini agar dapat tumbuh subur secara alami.
"Kami di resort juga akan melaporkan secara terus-menerus perkembangan bibit tersebut," katanya.
Gungun menekankan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama, dan kegiatan wisata di kawasan konservasi juga harus memerhatikan aspek kelestarian.
"Ibu Menteri berharap adanya wisata di area konservasi ini bisa menambah sumber baru ketahanan ekonomi untuk masyarakat sekitar dengan terlibat dalam pengelolaan wisata," ujarnya.
Gungun berharap program ini dapat sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Sukabumi yang dikenal dengan "Gurilap" (Gunung, Rimba, Laut, Pantai).
"Kami siap jika Kabupaten Sukabumi selalu menjadi tempat trail running dengan komunitas yang semakin berkembang. Visinya sudah naik level, bukan hanya menikmati alam atau lari, tapi juga sambil menjaga lingkungan," kata dia.