Fête de la Musique, Debussy dan Sari Oneng Sukabumi dalam Impresionis Musik Barat

Sabtu 22 Juni 2024, 10:57 WIB
Komponis Prancis, Claude Debussy. | Foto: Britannica.com

Komponis Prancis, Claude Debussy. | Foto: Britannica.com

SUKABUMIUPDATE.com - Hari Musik Sedunia atau Fête de la Musique adalah perayaan global yang berlangsung setiap tahun pada 21 Juni untuk mempromosikan musik dan bahasa universalnya. Berbicara tentang seni ini, Sukabumi memiliki keterikatan dengan salah satu negara Eropa yaitu Prancis.

Tokoh di balik catatan sejarah itu adalah Claude Debussy, komponis Prancis yang dikenal sebagai pembawa aliran impresionis dalam musik barat. Dunia musik yang dikenal Debussy lebih dekat dengan fenomena akulturasi budaya. Ini semakin menguat saat dia dipertemukan dengan gamelan Sari Oneng dari Sukabumi.

Akulturasi budaya yang dikenal Debussy kemudian diterjemahkannya ke dalam sejumlah karya komposisi yang memadukan musik barat dan musik etnik. Salah satunya adalah mengeksplorasi harmoni, nuansa, dan ritme gamelan Jawa.

Mengutip dari Tirto, kisah ini bermula pada 1872. Debussy, yang saat itu baru berumur sepuluh tahun masuk ke Conservatoire de Paris. Sekolah tersebut merupakan salah satu tempat terbaik untuk mendalami ilmu musik di Eropa.

Bakat dan minatnya yang tinggi membuat Debussy bertahan hingga sebelas tahun di Conservatoire de Paris. Dia belajar piano di bawah asuhan Antoine Francois Marmontel. Debussy juga mengikuti kelas Albert Lavignac. Minatnya pada bidang komposisi musik akhirnya mendapat wadah terbaik di kelas komposisi Ernest Guiraud.

Sebagai tambahan, Debussy belajar harmonisasi kepada Emile Durand dan belajar organ dengan Cesar Franck. Dia pun mendalami sejarah dan teori musik.

Baca Juga: Hari Ini 134 Tahun Lalu, Gamelan Sari Oneng Sukabumi Tampil di Peresmian Menara Eiffel

Di awal studinya, Debussy menunjukkan perkembangan yang pesat. Marmontel, gurunya, sempat dibuat kagum. Edward Lockspeiser dalam Debussy: His Life and Mind (1978:26) menulis kesan Marmontel: "(Debussy) seorang anak yang menawan, temperamen yang benar-benar artistik; banyak yang bisa diharapkan darinya."

Meski begitu, kekaguman Marmontel tidak dirasakan guru yang lain. Emile Durand, justru melihat Debussy sebagai murid yang angkuh. Setelah mengenalnya lebih dalam, Durand bahkan memandang Debussy sebagai musisi muda yang ceroboh.

Kesan Durand mungkin benar. Sebab, setelah beberapa kali lulus ujian piano di Conservatoire de Paris, pada 1878 dan 1879 Debussy gagal. Secara administratif, kegagalan ini membuatnya tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan kelas piano.

Meski demikian, kegagalan yang dialaminya tidak membuat Debussy berhenti berlatih piano. Pada liburan musim panas 1879, Marmontel membantunya mendapatkan pekerjaan sebagai pianis tetap di Chateau de Chenonceau: tempat tinggal anggota keluarga kerajaan Prancis.

Kemewahan tersebut menginspirasi Debussy untuk menulis komposisi pertamanya yang merupakan interpretasi puisi karya Alfred de Musset yakni "Ballade a la lune" dan "Madrid, princesse des Espagnes".

Setahun berikutnya, seorang pebisnis Rusia bernama Nadezhda von Meck datang mengunjungi Conservatoire de Paris dan menemui Marmontel. Dia menyampaikan keinginannya untuk menyewa seorang pianis. Nadezhda von Meck juga merupakan patron bagi komponis terkenal Pyotr Ilyich Tchaikovsky.

Atas rekomendasi Marmontel, Debussy akhirnya berangkat ke rumah orang Rusia tersebut. Setelah bersepakat, Debussy menjadi pianis untuk von Meck dan selama musim panas 1880 hingga 1882 dia bepergian bersama keluarga von Meck ke sejumlah negara seperti Swiss, Italia, dan Rusia.

Kesan yang didapatkan von Meck dari Debussy sangat positif. Bahkan, Debussy dianggap sangat istimewa. Dia lalu menulis surat kepada Tchaikovsky yang isinya menceritakan Debussy.

"Seorang pianis yang memenangkan penghargaan tertinggi dalam kelas piano Marmontel telah mendatangi kami dari Paris. Pemuda ini bermain dengan sangat baik, tekniknya brilian, meski sentuhan personalnya agak kurang," tulis Nadezhda von Meck seperti yang dikutip Francois Lesure dalam Claude Debussy: A Critical Biography (2019:30).

Debussy mendapat kesempatan menyusun komposisi untuk tiga piano dalam G Mayor untuk kelompok ensemble milik keluarga von Meck. Di tengah kesibukannya, dia pun masih sempat membuat transkripsi karya monumental Tchaikovsky, yaitu tiga tarian Swan Lake untuk duet piano.

Perjumpaan Debussy dengan Sari Oneng

Para musikolog menganggap titik balik Debussy dalam bermusik terjadi pada 1889. Saat itu, perayaan 100 tahun Revolusi Prancis dilakukan di seluruh penjuru negeri. Tak jauh dari kompleks menara Eiffel, perayaan besar-besaran digelar sekaligus peresmian menara yang kemudian menjadi ikon kota Paris.

Dalam rangkaian acara yang bertajuk Exposition Universelle tersebut berkumpul bermacam tradisi budaya dari sejumlah wilayah koloni Eropa, termasuk Jawa. Debussy hadir di pelataran koloni milik kerajaan Belanda yang diberi nama Le Village Javanais. Dia penasaran dengan penampilan para musisi memainkan seperangkat alat musik yang sama sekali belum pernah dibayangkannya.

Kala itu, rombongan kelompok musik Sari Oneng dari Sukabumi tampil membawakan komposisi asli Sunda. Setelah menghampiri dari dekat, Debussy menemukan bahwa alat musik tersebut terdiri dari gending dan alat-alat perkusi untuk menabuh dengan lembut dan menghasilkan bunyi-bunyian yang sangat asing dalam kultur musik barat.

Berbeda dengan sistematika interval alat musik barat pada umumnya, alat musik ini dimainkan berdasarkan nada pada dua irama yang disebut laras. Laras slendro terdiri dari lima interval dalam satu oktaf, sedangkan laras pelog terdiri dari tujuh interval yang tidak sama. Masing-masing laras ini menghasilkan bunyi yang berlainan namun harmonis. Itulah awal pertemuan Debussy dengan gamelan Jawa.

Tidak hanya terpesona, Debussy seperti dicatat Bernard Dorleans dalam Orang Indonesia & Orang Prancis: Dari Abad XVI sampai dengan Abad XX (2006:521) juga berkomentar, "Jika Anda mendengar alunan gending Jawa dengan telinga Eropa yang normal, Anda harus mengakui bahwa musik kita tak lebih dari sekadar bunyi-bunyi dasar sirkus keliling."

Lebih jauh, Debussy menemukan bahwa dalam tradisi musik Jawa, bakat artistik individu dan teknik bermusik menjadi elemen sekunder. Inti dari gamelan adalah keseluruhan nuansa dan harmonisasi musik, bukan keahlian individu para musisinya. Hal itu terlihat dari fakta bahwa para musisi kelompok musik gamelan Sari Oneng yang dilihat Debussy di Paris sebetulnya adalah para pekerja di perkebunan teh Parakansalak dan Sinagar di Sukabumi.

Kesadaran ini kemudian memengaruhi proses kreatif Debussy di masa-masa setelahnya. Beberapa karyanya, seperti komposisi untuk solo piano "La fille aux cheveux de lin" dan solo piano "d’Estampes", serta komposisi "La Mer" yang merupakan karya monumentalnya, dibuat dengan karakteristik alunan pentatonik yang kental, persis musik gamelan Jawa.

Pengaruh gamelan juga terasa dalam karya Debussy yang kerap mengeksplorasi suara-suara hasil resonansi yang muncul dari teknik tabuhan perkusinya. Harmonisasi suara yang menghasilkan nuansa tertentu dalam sebuah komposisi adalah nilai penting dalam hampir setiap karyanya.

Sementara itu, pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan, tampilnya gamelan Sari Oneng di pentas dunia dimulai pada 1883. Saat itu, Gustaf C.F.W. Mundt dipilih untuk menggantikan Adriaan Walfaare Holle sebagai administratur perkebunan teh Parakansalak dan membawa rombongan gamelan tersebut ke sebuah pameran di Amsterdam, Belanda.

Saat itu panitia pameran meminta Mundt untuk meminjamkan gamelan yang diatur sedemikian rupa sehingga bisa memainkan lagu-lagu langgam diatonik berdasarkan tujuh nada.

Dalam teori musik, skala diatonik merupakan komponen dasar teori musik dunia Barat. Skala diatonik memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf. Not-not ini adalah not-not putih pada piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si".

Atas permintaan itu, Mundt lalu mengkonstruksikan gamelan Sunda yang berlaras pelog (tangga nada pokok yang dipakai dalam musik gamelan asli dari masyarakat di Pulau Bali dan Jawa) dengan ukiran yang lebih bergaya Eropa ketimbang bergaya Sunda.

Ketenaran gamelan Sari Oneng memuncak ketika rangkaian acara peresmian menara Eiffel di Paris dan peringatan 100 tahun Revolusi Perancis yang digelar pada 31 Maret 1889. Dalam acara peresmian ini Belanda memang berniat memperlihatkan kejayaannya melalui tanah koloni yang mereka kuasai. Belanda pun akhirnya membuka stan yang turut menampilkan gamelan Sari Oneng Sukabumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)