SUKABUMIUPDATE.com - Para petani dari lima desa di Kecamatan Ciracap, yaitu Desa Pasirpanjang, Ciracap, Mekarsari, Purwasedar, Cikangkung, dan Gunungbatu, meminta pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS Citarum) Provinsi Jawa Barat dan pelaksana perbaikan Bendung Ciletuh, untuk melakukan sosialisasi adanya perbaikan bendung di wilayah mereka.
Dari informasi yang diperoleh, sebelumnya pada tanggal 21 Mei 2024, pihak BBWS Citarum dan pelaksana kegiatan perbaikan jaringan Irigasi Ciletuh, PT. Sangkuriang Karya Semesta, telah melaksanakan sosialisasi di Desa Cibenda Kecamatan Ciemas, dihadiri Forkopimcam Ciemas dan Ciracap. Nilai perbaikan bendung Ciletuh disebutkan menelan biaya sebesar Rp 24 Miliar, dari APBN.
Para petani menganggap sosialisasi juga perlu dilakukan di wilayah Kecamatan Ciracap dengan pertimbangan bahwa penerima manfaat aliran air irigasi Sungai Ciletuh lebih banyak luas lahannya dibandingkan dengan dua desa di Kecamatan Ciemas, yakni Desa Cibenda, dan Desa Sidamulya.
"Harapan dari para petani agar pihak BBWS Citarum dan PT. Sangkuriang sebagai pelaksana kegiatan perlu mengadakan sosialisasi di Wilayah Kecamatan Ciracap," kata MY (50 tahun) warga Kalapasatangkal, Desa Ciracap, kepada sukabumiupdate.com, Rabu 19/6/2024.
Baca Juga: Debit Air Bendungan Ciletuh Sukabumi Menurun, Pertanian di 2 Kecamatan Terancam
MY menjelaskan, sosialisasi sangat penting karena tidak semua petani mengetahui tentang perbaikan irigasi yang sedang berlangsung, yang tentunya bisa mempengaruhi pasokan air yang sangat dibutuhkan petani terutama saat musim kemarau ini, saat ini usia tanam kebanyakan baru 1 bulan. "Petani harus mengetahui bahwa saat ini sedang ada pekerjaan perbaikan jaringan irigasi," jelasnya.
Diketahui, dari data yang diperoleh dari BPP Pertanian Kecamatan Ciracap, luas lahan pertanian yang mengandalkan pasokan air dari Irigasi Ciletuh mencapai kurang lebih 2.072 hektar, sedangkan untuk dua desa di Kecamatan Ciemas, luas lahannya hanya 1.360 hektar.
Kepala Desa Ciracap, Sopandi, atau yang akrab dipanggil Badong, mengatakan bahwa dirinya hadir dalam sosialisasi awal perbaikan Irigasi Ciletuh bersama Mitra Cai di kantor Desa Cibenda. Saat itu ia mengaku mengusulkan kepada BBWS Citarum untuk melakukan sosialisasi di Kecamatan Ciracap.
"Kami mengusulkan untuk melakukan sosialisasi di Wilayah Kecamatan Ciracap agar apa yang menjadi usulan atau keinginan petani bisa langsung disampaikan," terangnya.
"Kami dan Mitra Cai, sudah menyampaikan kepada petani, akan dilaksanakannya perbaikan irigasi," tambahnya.
Baca Juga: Dinas PU Sukabumi dan PUPR Mulai Bergerak Tanggulangi Kerusakan Irigasi Ciletuh
Sementara itu, Kepala Desa Pasirpanjang, Mamat Slamet, mengakui bahwa pihaknya tidak mendapatkan undangan sosialisasi. "Kami tidak hadir karena tidak dapat undangan, padahal saluran Irigasi Ciletuh juga masuk di Wilayah Desa Pasirpanjang dan sangat dekat dengan Desa Cibenda," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa ada sekitar 261 hektar lahan pertanian di Desa Pasirpanjang yang selama ini mengandalkan pasokan air dari saluran Irigasi Ciletuh. "Kurang lebih ada 261 hektar lahan pertanian yang selama ini mengandalkan pasokan air dari saluran Irigasi Ciletuh," pungkasnya.