SUKABUMIUPDATE.com - Jenazah Noviyantie Hegandari Sabila (33 tahun) dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Caringin, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Rabu (19/6/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Pemakaman dihadiri oleh pihak keluarga serta warga sekitar.
Noviyantie yang berprofesi sebagai perawat di Rumah Sakit Bhakti Medicare itu meninggal dunia usai terlindas truk pasir saat mengendarai sepeda motor Honda Beat di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, Kelurahan Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Informasi yang dihimpun, almarhumah selama ini tinggal di Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) 1, RT 26/06, Desa Babakan Jaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Ketua RT 26, Rahmat (36 tahun), menyatakan bahwa pihak keluarga memilih untuk memakamkan Noviyantie di kampung halamannya.
"Saya sempat bertanya kepada keluarga apakah ingin dimakamkan di Perumahan BMI atau di kampung halamannya, dan mereka memilih di kampung halamannya," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Perawat yang Suka Berbagi Ilmu, Cerita Wanita Tewas Terlindas Truk di Cicurug Sukabumi
Rahmat menceritakan bahwa dirinya mendengar berita kecelakaan tersebut sekitar pukul 09.00 WIB dan segera memberi tahu warga sekitar serta keluarga korban.
"Saya langsung menuju ke RSUD Sekarwangi dan bertemu dengan pihak keluarga," jelasnya.
Menurut Rahmat, Noviyantie meninggalkan tiga anak yang masih kecil. Yang bungsu masih bayi berusia 4 bulan kemudian anak pertama dan kedua masih duduk di bangku SD. Saat ini, ketiga anak tersebut berada di rumah nenek mereka di Nyalindung.
"Almarhumah baru saja melahirkan dan kembali bekerja sekitar satu bulan lalu setelah cuti melahirkan," jelas Rahmat.
Rahmat juga menyatakan bahwa selama tinggal di Perumahan BMI, Noviyantie jarang terlihat karena sering berangkat pagi dan pulang malam, apalagi suaminya yang bertugas di RSUD Jampangkulon hanya pulang seminggu sekali.
"Yang bikin kaget tetangga di sini, ada tetangga yang sebelah rumah almarhumah itu bercerita bahwa paginya (sebelum kejadian) sempat memberikan daging kurban untuk almarhumah, dan ngobrol dulu hingga akhirnya pamitan berangkat kerja," jelasnya.
"Karena kemarin almarhumah lebaran di kampung halamannya, Kecamatan Nyalindung, sehingga daging qurban tersebut baru diterimanya pagi tadi," lanjutnya.
Setengah jam kemudian, warga mendengar kabar kecelakaan dan semuanya sangat terkejut, termasuk istri Rahmat. Sebab, selama tinggal di sini, almarhumah dikenal ramah dan selalu menyapa tetangga.
"Sehingga banyak warga yang memberikan sumbangan melalui Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) serta dari lingkungan RT. Semua bantuan sudah saya sampaikan kepada pihak keluarga," pungkasnya.