Keluarga Gandeng Kuasa Hukum Telusuri Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi di Sukabumi

Rabu 19 Juni 2024, 20:20 WIB
Kuasa Hukum kasus bayi meninggal usai Imunisasi, Muhammad Ikram Ardiansyah Tumiwang | Foto : Asep Awaludin

Kuasa Hukum kasus bayi meninggal usai Imunisasi, Muhammad Ikram Ardiansyah Tumiwang | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Penelusuran atas kasus meninggalnya Muhammad Kenzie Arifin, bayi tiga bulan asal Kota Sukabumi, yang diduga meninggal dunia sesaat setelah menjalani imunisasi, terus berlanjut.

Merasa belum mendapatkan kejelasan, Deara Wulandari (27), ibu dari Muhammad Kenzie Arifin, mendatangi kantor kuasa hukum untuk meminta pendampingan dalam menghadapi kasus ini. Kuasa hukum ibu Kenzie, Muhammad Ikram Ardiansyah Tumiwang, mengonfirmasi kedatangan orang tua korban ke kantornya di Kecamatan Warudoyong pada Rabu (19/6/2024).

“Kebetulan tadi telah datang ke kantor kami bapak dan ibu dari almarhum Muhammad Kenzie Arifin yang menjadi korban setelah menerima imunisasi di Puskesmas Kecamatan Warudoyong,” ujar Ikram kepada sukabumiupdate.com.

Menurut Ikram, kedatangan orang tua korban bertujuan meminta bantuan pendampingan dalam proses penyelesaian kasus ini. "Mereka meminta bantuan kepada kami untuk mendampingi prosesnya. Pada intinya, mereka menginginkan kejelasan dan kepastian penyebab kematian anak mereka," jelas Ikram.

Ikram juga menyebutkan bahwa orang tua korban meminta pendampingan dalam konferensi pers yang akan dilaksanakan pada Kamis (20/6) di Balai Kota Sukabumi. “Besok rencananya ada press release dari Komnas KIPI di balai kota. Mereka meminta kami mendampingi untuk memastikan apakah kasus ini selesai atau ada pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait,” ucapnya.

Baca Juga: Dinkes Kota Sukabumi Angkat Bicara Soal Bayi 3 Bulan Meninggal Dunia Usai Imunisasi

Berdasarkan keterangan dari keluarga korban, pihaknya mencurigai adanya kesalahan penyuntikan terhadap anak mereka. “Keluarga mencurigai adanya kesalahan penyuntikan karena yang sudah-sudah tidak wajar dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bersangkutan,” ujarnya.

“Katakanlah ada suntikan lebih dari satu kali, bahkan lebih dari dua kali yang tidak sewajarnya diterima oleh bayi berumur tiga bulan,” tambahnya.

Ikram menyebut bahwa keluarga korban telah menyerahkan sepenuhnya kepada tim kuasa hukum untuk mendampingi proses selanjutnya. “Keluarga sudah sepenuhnya menyerahkan kepada kami. Jika hasil besok tidak sesuai dengan harapan keluarga, kami akan berkoordinasi dengan pihak berwajib, termasuk meminta saran dari kepolisian,” ujarnya.

Selain itu, jika dalam proses penyidikan membutuhkan autopsi pada jasad bayi, pihak keluarga telah sepakat untuk mengizinkannya. “Setelah kami sarankan bahwa autopsi adalah salah satu syarat untuk memenuhi penyidikan, pihak keluarga juga menyetujui untuk dilakukan autopsi jika hasil press release dari Komnas KIPI besok tidak sesuai dengan harapan mereka,” pungkasnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi melalui Kepala Bidang P2P, drg Wita Darmawanti, sudah memberikan tanggapan terkait kasus meninggalnya seorang bayi laki-laki berusia tiga bulan, Muhammad Kenzie Arifin, yang diduga akibat imunisasi yang diterimanya.

Baca Juga: Bayi 3 Bulan di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi, Pj Wali Kota Tunggu Evaluasi Komnas KIPI

Menurut Wita, peristiwa ini diduga masuk dalam kategori Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Kenzie telah dinyatakan sehat sebelumnya dan telah mendapatkan imunisasi pada usia 2 bulan lebih 28 hari, namun belum melakukan imunisasi pertama sehingga dilakukan imunisasi ganda.

"Dilakukan pemberian vaksinasi BCG di lengan kanan, kemudian ditetes Polio itu sudah sesuai, kemudian disuntikkan DPT di paha kemudian diberi Rotavirus tetes juga berarti disuntiknya dua kali BCG dan DPT kombinasi seperti itu," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Wita hal itu dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku serta untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di kemudian hari.

“Artinya kami harus melaksanakan ini karena memang yang dikhawatirkan kalau tidak lengkap maka terjadi KLB suatu saat gitu kan ya. Program pusat itu ingin melindungi anak-anak dari penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi,” ucapnya.

Terhadap peristiwa itu, pihak Dinkes Kota Sukabumi telah melaporkannya kepada Komnas KIPI untuk dilakukan investigasi. Dimulai dari laporan ke Pokja KIPI Kota Sukabumi kemudian berlanjut ke Komda KIPI Jawa Barat hingga Komnas KIPI. Dinkes diwajibkan mengisi beberapa data autopsi verbal sebagai bahan audit khusus lembaga independen tersebut.

Baca Juga: Imunisasi Campak hingga Rubella, Dinkes Kota Sukabumi Gelar Rakor BIAS

“Untuk hasilnya biasanya tidak lama, tapi kita menunggu nanti kalau sudah ada kita sampaikan lagi hasilnya nunggu tim independen Komnas KIPI,” tambahnya.

Kendati demikian, atas peristiwa yang terjadi terhadap bayi Kenzie, pihaknya mengaku belum mengetahui pasti penyebab utama yang mengakibatkan bayi tersebut meninggal dunia.

“Jadi sampai saat ini dinas kesehatan melakukan investigasi seluruhnya baik itu dari puskesmas, keluarga serta bukti bukti lainnya kan banyak banget yang harus ditelusuri. Kita belum mendapatkan hasil kesimpulannya apa, apakah itu dari human error, apakah dari vaksin atau dari faktor lain, nah itu belum diketahui,” ungkap dia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Nasional

Dua Bayi Meninggal Setelah Diimunisasi

Kamis 27 Oktober 2016, 14:48 WIB
Dua Bayi Meninggal Setelah Diimunisasi
Berita Terkini
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar
Keuangan31 Januari 2025, 10:16 WIB

Simak Baik-baik! Aturan dan Besaran THR untuk PNS Tahun 2025

THR dan Gaji ke-13 akan setara dengan gaji pokok yang ditambah tunjangan.
(Foto Ilustrasi) THR menjadi salah satu kewajiban perusahaan. | Foto: Freepik
Life31 Januari 2025, 10:05 WIB

Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain

Pernahkah kamu merasa cemas berlebihan tentang apa yang orang lain pikirkan tentangmu? Atau mungkin sering terjebak dalam pemikiran tentang sesuatu yang sudah terjadi, berpikir ulang tentang setiap kata atau tindakan yang kamu lakukan?
Ilustrasi Overthinking, Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain (Sumber : Freepik)
Nasional31 Januari 2025, 10:00 WIB

Mensos Dorong Masyarakat Miskin Bekerja di Dapur Makan Bergizi Gratis

Ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan.
Menu MBG dengan susu pada Selasa (7/1/2025) di SMPN 12 Kota Sukabumi. | Foto: SU/Turangga Anom
Inspirasi31 Januari 2025, 10:00 WIB

Info Loker Jawa Barat Lulusan S1 Agribisnis/Agroteknologi, Cek Disini!

Berikut Info Lengkap Lowongan Kerja Lulusan S1 untuk Mengisi Posisi Marketing Officer.
Ilustrasi. Info Loker Lulusan S1 di Perusahaan Makanan. (Sumber : Pexels/AlwynDias)
Entertainment31 Januari 2025, 09:43 WIB

Makin Populer! Inilah 5 Fakta Menarik Tentang Choo Young Woo di The Trauma Code: Heroes on Call

Choo Young Woo adalah salah satu aktor muda yang semakin mencuri perhatian di industri hiburan Korea Selatan. Meskipun terbilang baru, karirnya mulai menanjak berkat sejumlah peran penting yang ia jalani.
Penampilan Choo Young Woo di Drama The Trauma Code: Heroes on Call (Sumber : Twitter/@iconickdramas)
Sukabumi31 Januari 2025, 09:39 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Gelar Serah Terima Jabatan Pejabat Struktural, Ini Nama yang Berganti

Agus memberikan pesan kepada pejabat yang berpindah tugas ke instansi lain.
Dinkes Kabupaten Sukabumi menggelar prosesi serah terima jabatan pada Kamis (30/1/2025). | Foto: SU/Turangga Anom
Sehat31 Januari 2025, 09:30 WIB

Jamur Dalam Ruangan, Mengenal Apa Itu Black Mold yang Berbahaya untuk Kesehatan

Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan Black Mold.
Ilustrasi. Jamur Dalam Ruangan, Mengenal Apa Itu Black Mold yang Berbahaya untuk Kesehatan (Sumber : Pexels/RodionKutsaiev)
Film31 Januari 2025, 09:23 WIB

Banjir Pujian, Ini Fakta Menarik dari Drakor "The Trauma Code: Heroes on Call" yang Sedang Booming!

Drakor The Trauma Code: Heroes on Call belakangan ini sedang menjadi buah bibir di kalangan pecinta drama Korea.
Culikan Drakor The Trauma Code: Heroes on Call (Sumber : Twitter/@thalyonfilm)
Sehat31 Januari 2025, 09:00 WIB

Ternyata Bisa Jaga Kesehatan Mental, 12 Manfaat Buah Sawo yang Jarang Diketahui

Dikenal juga dengan nama sawo manila, buah ini berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko, namun sekarang telah banyak dibudidayakan di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia.
Ilustrasi. Buah sawo, dengan rasa manisnya yang khas dan teksturnya yang lembut, bukan hanya lezat untuk dinikmati tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan. Foto: Pexels.com/@damrithpLodkham