Terancam Roboh, Janda 3 Anak di Jampangtengah Sukabumi Was-was Tinggal di Rumah Reyot

Minggu 16 Juni 2024, 20:45 WIB
Kondisi rumah Nurani. Janda tiga anak di Jampangtengah Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

Kondisi rumah Nurani. Janda tiga anak di Jampangtengah Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Nasib pilu dialami Nurani (38 tahun), janda tiga anak ini menjadi salah satu potret nyata kemiskinan yang masih eksis di pelosok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sehari-hari, Nurani bersama ketiga anaknya harus tinggal di rumah reyot berukuran 5x7 meter persegi di Kampung Cikeuyeup RT 11/RW 04 Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah.

Tak hanya kumuh, rumah panggung berdinding bilik bambu pemberian orangtuanya tersebut kondisinya juga sudah keropos hingga ada yang ditambal spanduk bekas. Atap rumah pun seringkali bocor jika diguyur hujan.

"Material bangunan sudah pada lapuk. Atapnya sudah bocor," Kata Nurani kepada sukabumiupdate.com, Minggu (16/6/2024).

Baca Juga: Jangan Nunggu Viral! DPRD Soroti Masalah Program Rutilahu di Kabupaten Sukabumi

Bahkan kondisi lantai rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu juga memprihatinkan. Ada sejumlah lubang berdiameter ukuran kaki orang dewasa yang membuat Nurani bersama anak-anaknya harus memilah titik pijakan agar tidak terperosok.

Keterbatasan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab Nurani harus rela tinggal di rumah reyot tersebut.

Profesi Nurani yang bekerja serabutan sebagai buruh tani, hanya cukup untuk menafkahi ketiga anaknya yang masing-masing berusia 14 tahun (perempuan), 7 tahun (perempuan) dan 1 tahun (laki-laki).

Sosok Nurani dan kedua buah hatinya.Sosok Nurani dan kedua buah hatinya.

Saat ini Nurani sangat berharap rumahnya segera mendapat perbaikan lantaran kondisinya semakin mengkhawatirkan. Ia takut rumahnya sewaktu-waktu roboh dan mengancam keselamatan anak-anaknya.

"Apalagi di saat terjadi hujan disertai angin kencang. Untuk menutupi kerusakan maupun atap yang bocor, biasanya saya ambil barang bekas seperti asbes dari rumah orangtua," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Cijulang, Indra Rusdiana membenarkan kondisi rumah Nurani termasuk kategori rumah tidak layak huni atau Rutilahu. Ia menyebut rumah Nurani itu baru masuk pendataan Puskesos untuk mendapatkan program bantuan rutilahu dari Pemerintah Daerah.

"Baru masuk pendataan Puskesos dan belum diajukan. Karena usulan rumah tidak layak huni sangat banyak, sedangkan dari Pemda melalui Perkim, paling kita kebagian kuota 2 unit," ungkapnya.

"Untuk bantuan pemerintah, (Nurani) belum mendapatkannya, seperti BPNT atau PKH. Bantuan dari desa juga setelah kami cek belum mendapatkannya, nanti kami akan kordinasi sama Kades, dan Puskesos," imbuhnya.

Informasi yang dihimpun, Nurani baru tiga bulan cerai dengan suaminya. Hingga saat ini mantan suaminya tersebut dikabarkan belum pernah sekalipun membantu untuk menghidupi ketiga anaknya atau sekedar datang ke rumah Nurani.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa